Breaking News

Nasional

Saturday, May 27, 2017

May 27, 2017

KAMMI Medan Tuntut Keadilanke DPRD SU

KAMMI MEDAN- Jumat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI)  MEDAN melakukan Aksi dengan "Tajuk Manifesto Reformasi" (26/5) sebagai momentum peringatan Reformasi Dan hari kebangkitan nasional.

Aksi yang dikomandoi oleh saudara Asri Fahrizal selaku koordinator lapangan (korlap)  tersebut dihadiri massa mencapai 200 orang, yang terdiri dari seluruh kader-kader KAMMI se-kota Medan.

Aksi ini juga merupakan respon dari KAMMI MEDAN atas tindakan represif aparat kepolisian dalam demonstrasi KAMMI di Istana Negara yang menyebabkan 7 orang kader KAMMI terluka termasuk ketua KAMMI pusat sendiri yaitu Kartika Nurakhman.

Dalam orasinya Arri Aliansyah Siregar, S.H.I Selaku ketua KAMMI MEDAN menyampaikan pernyataan sikap didepan perwakilan anggota DPRD PROV SU yaitu bapak Indra Jaya dari fraksi golkar Dan bapak Sutrisno Pangaribuan dari Fraksi PDIP diantara delapan tuntutan mahasiswa (DETUM) yaitu :
keadilankan TDL listrik Dan kembalikan subsidi listrik 900VA agar rakyat kecil tidak semakin tercekik
2. Copot jaksa agung , karena jaksa tidak mencerminkan sebagai penegak hukum yang independent, namun justru sarat dengan kepentingan politik
3. Tuntaskan Dan bongkar kasus korupsi BLBI Dan e-KTP dengan setuntas-tuntasnya
4. Hentikan kriminalisasi terhadap ulama
5. Tolak liberalisasi SDM Dan ekonomi Indonesia
6. Kecam tindakan represif aparat kepolisian terhadap aksi unjuk rasa KAMMI di Istana negara 24 MeI 2017
7. Tegakkan Hukum Yang Berkeadilan Dan Tanpa Pandang Bulu
8. Pecat KAPOLDA METROJAYA dan Kapolres Jaksel

Selain delapan tuntutan tersebut, Arri Aliansyah Siregar, S.H.I sangat menyayangkan tindakan aparat yang memukul wanita saat aksi KAMMI di Jakarta 2 hari yang lalu, padahal seharusnya derajat Wanita di angkat bukan malah di aniyaya ketika seorang Wanita berani bersikap kritis untuk menegakkan keadilan

Setelah penyampaian Orasi dan  pernyataan sikap, Bapak Indra Jaya sebagai anggota DPRD provsu dari Fraksi Golkar  langsung memberikan tanggapan, Beliau menyampaikan turut perihatin atas apa yang dirasakan oleh KAMMI. Sehingga Beliau juga mengatakan apa yang menjadi aspirasi KAMMI MEDAN akan langsung diteruskan ke Pemerintah Pusat. Hal senada juga disampaikan oleh Bapak Sutrisno Pangaribuan dari Fraksi PDIP yang berjanji akan langsung mem faxmail kan delapan tuntutan mahasiswa (DETUM)  ke pemerintahan pusat. Dan Beliau juga menghimbau kepada seluruh mahasiswa untuk terus menggelar parlemen jalanan sebagai katalisator bagi pembangunan untuk Indonesia yang lebih baik lagi.
.a ,

Tuesday, May 23, 2017

May 23, 2017

Memulai Ramadhan dengan Mengikhlaskan Niat


Memulai Ramadhan dengan Mengikhlaskan NiatMoeslimonline.com. Alhamdulillah kembali kita dipertemukan dengan bulan Ramadhan 1429 H di tahun ini. Semoga dengan masuknya kita ke dalam bulan yang suci ini akan menjadikan kita sebagai orang-orang yang bertaqwa. Di mana dalam bulan yang sangat mulia kita diperintahkan untuk berpuasa selama sebulan penuh sebagai bagian dari usaha untuk melaksanakan kewajiban sekaligus sebagai sarana pembersihan jiwa (tazkiyatun nafs).


Puasa memiliki urgensi yang cukup tinggi dalam pembersihan jiwa ini, karena di antara syahwat besar yang bisa membuat manusia menyimpang adalah syahwat perut dan kemaluan. Sedangkan puasa merupakan pembiasaan terhadap jiwa untuk mengendalikan kedua syahwat tersebut. Puasa merupakan pembiasaan jiwa untuk bersabar, sebagaimana diriwayatkan dalam sebuah hadits yang artinya:
Puasa adalah separuh kesabaran. (Diriwayatkan oleh Tirmidzi dan Ibnu Majah, hadits hasan).
Dan juga merupakan sarana untuk mencapai derajat taqwa sebagaimana firman Allah SWT:
Wahai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan puasa atas kamu sebagaimanan diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar supaya kamu bertaqwa. (Al-Baqarah: 183)

Sehingga tuntutan taqwa yang diperintahkan Allah kepada para hamba-Nya harus didukung dengan seluruh sarana dalam pembersihan jiwa terutama dalam masalah keikhlasan. Dalam Madarijus Salikhin Ibnul Qayyim menjelaskan tentang bab Ikhlas ini. Allah SWT berfirman:
Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kalian, siapa di antara kalian yang lebih baik amalnya. (Al-Mulk: 2)

Al Fudhail berkata: Maksud yang lebih baik amalnya di dalam ayat ini adalah yang paling ikhlas dan paling benar. Orang-orang bertanya,Wahai Abu Ali, apakah amal yang paling ikhlas dan paling benar itu?

Dia menjawab, Sesungguhnya jika amal itu ikhlas namun tidak benar, maka ia tidak akan diterima. Jika amal itu benar namun tidak ikhas, maka ia tidak akan diterima, hingga amal itu ikhlas dan benar. Yang ikhlas ialah yang dikerjakan karena Allah, dan yang benar ialah yang dikerjakan menurut As-Sunnah. Kemudian ia membaca ayat,
Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Rabb-nya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang shalih dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Rabbnya. (Al-Kahfi: 110)

Di dalam ayat yang lain Allah SWT juga telah berfirman:
Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan? (An-Nisa: 125)
Yang dimaksudkan menyerahkan diri kepada Allah adalah memurnikan tujuan dan amal karena Allah. Sedangkan mengerjakan kebaikan ialah mengikuti Rasulullah SAW dan sunnah beliau.

Allah SWT juga berfirman:
Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang beterbangan. (Al-Furqan: 23)
Amal yang seperti debu itu adalah amal-amal yang dilandaskan bukan kepada As-Sunnah atau dimaksudkan bukan karena Allah. Nabi SAW pernah bersabda kepada Sa'ad bin Abi Waqqash, Sesungguhnya sekali-kali engkau tidak akan dibiarkan, hingga engkau mengerjakan suatu amal untuk mencari Wajah Allah, melainkan engkau telah menambah kebaikan, derajat dan ketinggian karenanya..

Di dalam Ash-Shahih disebutkan dari Anas bin Malik ra, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda: Tiga perkara, yang hati orang Mukmin tidak akan berkhianat jika ada padanya: Amal yang ikhlas karena Allah, menyampaikan nasihat kepada para waliyul-amri dan mengikuti jama'ah orang-orang Muslim, karena doa mereka meliputi dari arah belakang mereka. (Diriwayatkan dari Tirmidzi dan Ahmad).

Banyak definisi yang diberikan kepada kata ikhlas dan shidq, namun tujuannya sama. Ada yang berpendapat, ikhlas artinya menyendirikan Allah sebagi tujuan dalam ketaatan. Ada yang berpendapat, ikhlas artinya membersihkan perbuatan dari perhatian makhluk. Ada yang berpendapat, ikhlas artinya menjaga amal dari perhatian manusia, termasuk pula diri sendiri. Sedangkan shidq artinya menjaga amal dari perhatian diri sendiri saja. Orang yang ikhlas tidak riya dan orang yang shadiq tidak ujub. Ikhlas tidak bisa sempurna kecuali dengan shidq, dan shidq tidak bisa sempurna kecuali dengan ikhlas, dan keduanya tidak sempurna kecuali dengan sabar.

Al Junai berkata, ikhlas merupakan rahasia antara Allah dan hamba, yang tidak diketahui syetan sehingga dia merusaknya dan tidak pula diketahui hawa nafsu sehingga dia mencondongkannya.

Pengarang Manazilus Sairin berkata, Ikhlas artinya membersihkan amal dari segala campuran. Dengan kata lain, amal itu tidak dicampuri sesuatu yang mengotorinya karena kehendak-kehendak nafsu, entah karena ingin memperlihatkan amal itu tampak indah di mata orang-orang, mencari pujian, tidak ingin dicela, mencari pengagungan dan sanjungan, karena ingin mendapatkan harta dari mereka ataupun alasan-alasan lain yang berupa cela atau cacat, yang secara keseluruhan dapat disatukan sebagai kehendak untuk selain Allah, apapun dan siapaun.

Akhirnya semoga kita bisa menjaga amalan puasa Ramadhan kita dengan selalu mengikhlaskan niat dalam berpuasa agar benar-benar kita mendapatkan pahala puasa yang kita harapkan, dan terhindar dari berpuasa yang sia-sia sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
Berapa banyak orang yang berpuasa tetapi ia tidak mendapatkan dari puasanya kecuali lapar dan dahaga. (Diriwayatkan oleh Nasa'i dan Ibnu Majah).

Wallahu a'lam bishshowab.

Monday, May 22, 2017

May 22, 2017

Ramadhan dan Momentum Perubahan Diri dan Masyarakat


Ramadhan dan Momentum Perubahan Diri dan MasyarakatMoeslimonline.com. Perjalanan aktivitas kita, kembali membawa kita bertemu dengan tamu agung yakni bulan Ramadhan. Dimana pada bulan yang mulia ini menjadi momentum yang paling tepat bagi kita untuk totalitas penghambaan kepada Allah untuk semata mata menyandarkan diri kita kepada Allah SWT


Rasulullah SAW. bersabda: Barang siapa yang menyandarkan dirinya pada harta ia akan berkurang dan barang siapa yang menyandarkan dirinya pada kekuasaan ia akan dihinakan dan barang siapa yang menyandarkan dirinya pada ilmu ia akan disesatkan. Maka ketahuilah barang siapa yang menyandarkan dirinya pada Allah Dia tidak akan berkurang, tidak akan menghinakan dan tidak pula menyesatkan karena Dia Maha agung lagi Maha Tinggi.

Menyandarkan diri pada Allah SWT. merupakan hajat manusia yang sesungguhnya. Ia akan mencapai kehormatan dan kemuliaan yang hakiki. Sesuatu yang menjadi watak dan karakternya. Upaya untuk menyandarkan diri pada Allah SWT. jalan yang perlu ditempuh adalah dengan Tazkiyah dan tarqiyah ubudiyah.

Banyak variable yang mempengaruhi kualitas Tazkiyah dan Tarqiyah ubudiyah seorang mukmin kepada Allah SWT. Sehingga kualitasnya mengalami pasang surut. Variabel yang mempengaruhinya diantaranya: Waktu yang tidak sepenuhnya dapat digunakan untuk selalu beribadah kepada Allah SWT., kondisi baik suasana maupun lingkungan, motivasi yang kuat serta imbalan yang akan diperolehnya. Dari faktor tersebut diatas Allah SWT. menganugerahkan suatu waktu yang sangat kondusif mendorong dan mengarahkan diri orang-orang beriman untuk selalu melakukan Tazkiyah dan Tarqiyah Ubudiyah, yaitu Ramadhan.

Menjadi sebuah keharusan bagi kader-kader dakwah untuk menjadikan Ramadhan sebagai bulan Tazkiyah dan Tarqiyah dengan berupaya untuk selalu mengoptimalkan amaliyah Ramadhan.

Dinamika dan kehidupan Ramadhan adalah dinamika dan kehidupan yang sarat dengan amal dan ibadah dalam upaya mendapatkan kedekatan pada Allah SWT. Sehingga seorang mukmin akan mengoptimalkan masa Ramadhan itu untuk meraih derajat orang yang paling mulia di sisi Allah SWT.
 
Dengan kata lain orang yang telah mengoptimalkan amaliyahnya di bulan Ramadhan, maka ia telah menggondol ijazah takwa sebagai gelar rabbany. Sebagaimana firman Allah SWT.

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (QS. 2:183)
Barang siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan ikhlas dalam pelaksanaannya maka ia akan diampuni dosa-dosa sebelumnya (dan yang akan datang) HR. Bukhari dan Muslim.

Dengan diperolehnya ijazah taqwa, maka sesungguhnya kita telah mendapatkan bekal yang terbaik untuk ikut berkontribusi dalam membangun masyarakat menuju masayarakat rabbani. Dan itulah sebaik baik bekal, bekal untuk kehidupan dunia dan akhirta (QS al baqoroh : 197).

Sebab dengan terealisirnya taqwa maka muncullah furqonan (pembeda antara yang haq dan bathil, pembeda antara yang halal, haram dan syubhat) seperti yang Allah tegaskan dalam Qs Al-Anfaal: 29. Realisasi taqwa juga berarti terealisirnya makhrojan (solusi) dari berbagai macam persoalan kehidupan dan ia akan menjadi faktor yang menjadikan aktivitas mengisi kehidupan menjadi yusron (mudah). Bahkan Allah SWT menjanjikan kepada kita dengan taqwa itu kita akan meraih pahala yang sangat besar berupa penghapusan kesalahan dan pelipat gandaan pahala. (Qs Ath-Tholaq: 2-4).

Tarqiyah ubudiyah yang tidak kalah penting pada bulan Ramadhan adalah membentuk opini Islam kepada masyarakat luas sekaligus merekrut mereka. Bulan Ramadhan ini sarana yang efektif digunakan untuk menyebarkan fikrah Islam karena banyak kegiatan kajian-kajian keislaman yang digelar pada saat-saat tersebut.

Jangan lupakan sarana dan media Ramadhan ini untuk menjadikannya sebagai sarana membentuk opini umum dengan opini keislamanan sebagaimana yang kita fahami. Ia akan menjadi ladang dakwah kita yang besar. Yang pada saatnya akan menjadi pendukung barisan dakwah. Sehingga selepas Ramadhan kita dapat menikmati panen raya dari berkah dakwah Ramadhan tersebut.

Dengan demikian, maka Ramadhan sebagai sarana yang telah diformat bagi orang beriman untuk mentazkiyah dan mentarqiyah diri serta untuk berkontribusia secara aktif dalam proses-proses pembinaan masyarakat menuju perubahan masyarakat dengan masyarakat berkarakter rabbani. Oleh karena itu seorang mukmin apalagi kader dakwah sudah semestinya mempersiapkan diri mengikuti civitas akademika Ramadhan ini dengan persiapan yang matang guna mewujudkan hakikat penghambaan dan penyandaran diri yang sebenarnya pada Allah Rabbal 'Alamin. (wallahu alam)

Sunday, May 21, 2017

May 21, 2017

Tiga Keberkahan dari Allah di Bulan Romadhon

Hasil gambar untuk ramadhanMoeslimonline.com. Alhamdulillah, kita telah melangkah di hari kelima di bulan Romadhon tahun ini. Tak terasa tersadari pula begitu banyak berkah bulan Romadhon. Setidaknya ada tiga keberkahan bulan Romadhon hingga membedakannya dengan bulan-bulan selainnya. Darinya semoga bisa semakin memotivasi kita untuk menggapainya.

Pertama adalah keberkahan cita rasa iman. Betapa pada bulan ini kita bisa banyak melihat seorang muslim yang bangkit keimanannya. Hingga menjadi pribadi mukmin yang hidup hatinya, selalu bertafakkur dan bersegera mengingat dan menyadari manakala tak sengaja berdekatan dengan kemaksiatan.

Contoh kecil saja, ketika berbohong kecil yang mungkin tak diindahkan sebelumnya, tapi dibulan suci ini begitu sangat dihindari. Tentunya ini merupakan bagian dari pemberian Alloh SWT yang dilimpahkan kepada para hamba-Nya. Jika kita merasakan adanya keberkahan ini, tentulah akan senantiasa memotivasi kita dan menggugah semangat kita untuk beribadah.

Kedua adalah keberkahan kekuatan fisik. Mungkin sebelum Romadhon ada yang orang yang berpikir mungkinkah bisa menahan lapar selama sehari. Sesuatu yang mungkin jarang dilakukannya diluar bulan Romadhon. Tapi kemudian didapatinya saat berpuasa ia mampu melakukannya. Sungguh kekuatan dari mana pikirnya hingga sesuatu yang semula dipikirnya tak mungkin menjadi sebaliknya. Saat seseorang berpuasa, walaupun ia tidak makan dan minum, namun sesungguhnya kekuatan fisiknya sedang bertambah, hingga akan terasa ringan baginya untuk menjalankan ibadah tak hanya puasa tapi juga ibadah-ibadah lainnya berupa sholat tarawih, dzikir, tilawah Al Qur'an hingga menghafalkannya.

Yang terakhir adalah keberkahan waktu. Dihari-hari biasa mungkin waktu berlalu sangat cepatnya dan padat dengan keseharian aktivitas kita. Hingga kadang-kadang terucap bahwa waktu sepekan tak cukup untuk menyelesaikan semuanya. Butuh watu lebih dan lebih, kalo bisa nambah hari lagi ujarnya. Tapi lihat saja dibulan Romadhon ini. Dalam satu hari satu malam kita mampu melakukan berbagai ibdaha yang jika kita ukur kuantitatif mungkin sesuatu yang baru bisa kita lakukan dalam beberapa hari diluar Romadhon. Ini adalah signal keberkahan waktu yang Alloh SWT berikan hanya kepada para hamba-hamba-Nya dibulan Romadhon.

Jika kita menyadari hal ini pastinya akan memotivasi kita untuk memperbanyak amal ibadah dibulan Romadhon mengharapkan Ridlo dan pahala-Nya yang begitu besar. Saking besarnya pahala puasa Romadhon hingga tak ada yang mengetahui seberapa besarnya selain Alloh SWT, seperti yang difrmankan Alloh SWT dalam sebuah hadist qudsi: Semua amal manusia adalah miliknya, kecuali puasa, sesungguhnya ia adalah milik-Ku dan Aku yang akan memberikan balasannya (HR. Bukhori).

Semoga kita bisa meraih kesuksesan dibulan Romadon yang penuh berkah ini. Amin.
Kamis, 4 September 2008
Tausyiah
Mengapa Harus Satu Juz
Hendaklah anda memiliki wirid harian membaca Al Qur`an minimal satu juz dan berusahalah sungguh-sungguh agar jangan sampai mengkhatamkannya melewati waktu satu bulan
(Hasan Al-Banna)

Al Qur`an adalah sungguh sebuah kitab yang benar-benar luar biasa. Di dalamnya terdapat lautan hikmah dan pelajaran serta kebaikan untuk seluruh umat manusia tak terkecuali. Jika seseorang sedang melakukan perjalanan jauh, tentu saja ia akan membawa bekal yang cukup untuk perjalanannya. Begitu pula halnya dengan Al Qur`an, Allah menurunkan Al Qur`an sebagai bekal (tazwid) dalam perjalanan hidup manusia. Bekal adalah suatu persiapan, tanpa persiapan maka seseorang tentu akan kesulitan mengharungi perjalanan panjang yang cukup melelahkan ini.

Al Qur`an diturunkan bukan hanya untuk disia-siakan, atau sekedar menjadi pajangan yang berdebu di dalam rumah kita. Justru Al Qur`an diturunkan agar manusia mengambil pelajaran dari dalamnya dengan cara membaca, memaknai, bahkan menghafalnya, dan tentu saja yang terpenting setelah itu semua adalah mengamalkannya dalam kehidupan kita. Bagaimana mungkin kita mengaku sebagai seorang muslim sementara kitab sendiri saja tidak pernah dibaca atau disentuh. Bagaimana pula kehidupan seseorang yang jauh dengan Al Qur`an? Sesungguhnya menjauh dengan Al Qur`an akan membuat ruhani kita ringkih dan dapat melemahkan kita dalam menghadapi permasalahan hidup.

Allah di dalam Al Qur`an telah memberi jaminan dan anugerah bagi mereka yang selalu membaca Al Qur`an :

Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi. (QS. Faathir : 29)

Keislaman kita hendaknya mampu membentuk komitmen dalam tilawah, lebih dari sekedar membaca, melainkan membentuk moralitas ta`abbud kepada Allah sehingga menjadi sebuah proses tazwid yang berkesinambungan. Bagaimana jika proses tazwid ini tertinggal selama sepekan, dua pekan, atau bahkan lebih? Ibarat seorang atlet olahraga yang akan menghadapi kejuaraan besar. Ketika ia tidak melakukan latihan secara berkesinambungan, maka otot-ototnya akan tegang dan ketika kejuaraan dimulai, bisa jadi ia harus melakukan pemanasan yang lebih dari biasanya dan kemudian ia akan kewalahan menghadapi kejuaraan itu, karena apa? Karena persiapan yang ia lakukan tidaklah matang dan terburu-buru.

Tarbiyah adalah proses perjalanan beribu-ribu mil jauhnya. Entah berapa langkah yang sudah kita lewati saat ini. Membina diri dengan Al Qur`an adalah suatu keniscayaan, karena sumber kebenaran itu ada pada Al Qur`an. Lalu mengapa harus satu juz perhari? Kita harus serius dengan tilawah satu juz perhari karena itu merupakan mentalitas `ubudiyah, disiplin, dan akan menambah tsaqofah (wawasan). 


Apalagi jika kita berkomitmen untuk menegakkan islam di bumi Allah ini, maka hendaknya kita menjadi batu-bata yang kokoh dalam bangunan islam. Sejarah mencatat bahwa para salafush shalih menyikapi apa yang disabdakan Rasulullah saw, Bacalah Al Qur`an dalam satu bulan! sebagai sesuatu yang minimal. Subhanallah, bayangkan saja para salafush shalih, sahabat maupun sahabiyah yang kita tahu tingkat kualitas diri mereka yang sungguh luar biasa malah kemudian menjadikan satu juz itu sebagai target minimal dalam satu hari. Sementara kita saat ini, sebagian besar menganggap satu juz itu sebagai target maksimal dalam satu hari. Jika demikian, bagaimana mungkin kita dapat mengulangi kesuksesan para sahabat dalam membangun islam ini?

Jika tarbiyah qur`aniyah kita telah matang, kita pasti akan dapat merasakan bahwa sentuhan tarbawi surat Al-Baqarah berbeda dengan Ali-Imran. Begitu pula dengan surat-surat yang lainnya. Boleh jadi ketika seseorang sedang membaca surat An-Nisa, ia merindukan surat Al-Ma`idah. Itulah suasana tarbiyah yang belum kita rasakan dan harus dengan serius kita bangun dalam diri kita. Sungguh, Al Qur`an adalah sarana tarbiyah terbaik bagi diri dan kehidupan kita, sarana membina diri, karena di dalamnya ketika lembar demi lembar kita buka dan kita baca sekaligus kita maknai, maka kita akan merasakan suatu keunikan tersendiri dari Al Qur`an. Itulah mengapa dikatakan Al Qur`an adalah sebuah kitab yang luar biasa karena ia adalah perkataan Allah yang dipenuhi oleh berbagai hal yang luar biasa.

Kiat Bersungguh-Sungguh Dalam Tilawah Satu Juz Perhari

1. Berusaha melancarkan tilawah jika belum lancar. Ukuran normal membaca satu juz adalah 30-40 menit, jika lebih lama dari itu maka berusahalah untuk memperlancar bacaannya. Bayangkan saja 30-40 menit dari 24 jam bukanlah waktu yang lama, namun terkadang kita lebih sering ngobrol atau menonton TV berjam-jam ketimbang menyisihkan Al Qur`an selama setengah jam dalam satu hari.

2. Aturlah dalam diri kita kesepakatan untuk komitmen ibadah satu juz tilawah perhari, jika tidak tercapai, hendaknya kita iqab (semacam hukuman) diri kita dengan iqab yang mampu membangkitkan kesungguhan kita, misalnya jika hari ini tidak sampai satu juz, maka esok harinya kita akan menggandakannya menjadi dua juz. Sebagai contoh para sahabat yang sering meng-iqab diri dengan bersedekah atau menginfaqkan seluruh hartanya di jalan Allah. Subhanallah.

3. Cari tempat-tempat yang kondusif untuk melakukan tilawah karena terkadang kita butuh waktu sejenak untuk menyendiri

4. Sering-sering mengadu kepada Allah dan memohon untuk dimudahkan kesungguhan dan komitmen dalam melaksanakan ibadah tilawah ini. Bahkan selipkan di antara doa-doa kita permohonan agar kita dijadikan orang-orang yang dekat dengan Al Qur`an. Amin.

5. Perbanyak amal saleh karena amal saleh dapat menghasilkan energi baru untuk amal saleh selanjutnya.

Kendala yang Harus Diwaspadai

1. Perasaan menganggap sepele saat sehari tidak membaca Al Qur`an
2. Lemahnya wawasan ber-Al Qur`an sehingga tidak termotivasi untuk bersungguh-sungguh dalam membaca Al Qur`an
3. Tidak memiliki waktu wajib membaca Al Qur`an, dan membaca Al Qur`an sesempatnya saja atau bahkan dengan waktu-waktu sisa kita
4. Lemahnya keinginan untuk memiliki kemampuan tilawah
5. Terbawa lingkungan sekeliling yang tidak memiliki perhatian terhadap tilawah Al Qur`an
6. Tidak tertarik dengan majelis yang menghidupkan Al Qur`an
Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah lalu di antara mereka membaca kitab Allah dan mempelajarinya kecuali turun kepada mereka ketenangan yang diliputi rahmat, dikelilingi malaikat, dan Allah swt menyebut nama-nama mereka di sisi makhluk yang ada di dekatNya. (HR. Imam Muslim)

Akibat Tidak Serius Melakukan Tilawah

1. Sedikitnya barakah dakwah atau `amal jihadi kita dan menjadi indikasi lemahnya hubungan sebagai jundi kepada Allah swt.
2. Kemungkinan lainnya, tertundanya pertolongan Allah swt dalam amal jihadi. Jika salafush shalih saja tertunda kemenangannya hanya karena meninggalkan sunah bersiwak, apalagi jika meninggalkan amal yang bobotnya jauh lebih besar dari itu.
3. Semakin jauhnya ashshalah (orisinilitas) dakwah. Dakwah kita adalah dakwah bil qur`an, bagaimana mungkin kita mengumandangkan dakwah sementara hubungan kita dengan Al Qur`an sendiri melemah
4. Semakin jauhnya dakwah dari nuansa ilmu, padahal hakikat dakwah adalah meningkatkan kualitas keilmuan umat

Maraji` : Tarbiyah Syakhsiyah Qur`aniyah, Abdul Azis Abdur Rouf, LC




Saturday, May 20, 2017

May 20, 2017

Jangan Rusak Ramadhan Anda


Jangan Rusak Ramadhan AndaMoeslimonline.com. Ramadhan telah datang. Ramadhan adalah bulan mulia yang penuh berkah. Di dalamnya berisi banyak sekali kebaikan. Rasulullah SAW bersabda "Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan kepadamu puasa didalamnya; pada bulan ini pintu-pintu Surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan para setan diikat; juga terdapat pada bulan ini malam yang lebih baik daripada seribu bulan, barangsiapa tidak memperoleh kebaikannya maka dia tidak memperoleh apa-apa." (HR Ahmad dan An-Nasa'i).


Bagi orang yang beriman, kedatangan bulan Ramadhan disambut dengan penuh suka cita. Ramadhan merupakan kesempatan emas untuk memperoleh banyak sekali kebaikan di dalamnya dengan menegakkan berbagai macam ibadah di dalamnya, seperti puasa, sahur dan ifthar, tarawih, tilawah Quran, i'tikaf, shadaqah dan zakat dan sebagainya. Ini merupakan momen berharga untuk menunjukkan kecintaan dan ibadah kepada Allah SWT.

Rasulullah SAW bersabda "Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan keberkahan, Allah mengunjungimu pada bulan ini dengan menurunkan rahmat, menghapus dosa-dosa dan mengabulkan do'a. Allah melihat berlomba-lombanya kamu pada bulan ini dan membanggakanmu kepada para malaikat-Nya, maka tunjukkanlah kepada Allah hal-hal yang baik dari dirimu. Karena orang yang sengsara ialah yang tidak mendapatkan rahmat Allah di bulan ini. " (HR Ath-Thabrani, dan para periwayatnya terpercaya).

Puasa merupakan metode yang efektif untuk mengendalikan diri dari hal-hal yang buruk, seperti mengumbar syahwat, berbicara yang kotor dan sejenisnya. Karena itu jangan sampai ibadah puasa dirusak dengan hal-hal yang dapat membatalkan atau menghilangkan pahala puasa.

Disunnahkan untuk meninggalkan semua perkataan kotor dan keji serta perkataan yang membawa kepada kefasikan dan kejahatan. Termasuk di dalamnya adalah ghibah (bergunjing), namimah (mengadu domba), dan berkata dusta . Meski tidak sampai membatalkan puasanya, namun pahalanya hilang di sisi Allah SWT. Sedangkan perbuatan itu sendiri haram dilakukan baik dalam bulan Ramadhan atau di luar Ramadhan. Sabda Rasulullah SAW : "Siapa yang tidak meninggalkan perkataan kotor dan perbuatannya, maka Allah tidak butuh dia untuk meninggalkan makan minumnya (puasanya). (HR Bukhari, Abu Daud, At-Tirmidzy, An-Nasai, Ibnu Majah)

Karena itu janganlah merusak berpuasa dengan berkata keji dan kotor. Bila ada orang mencacinya atau memeranginya, maka hendaklah berkata, "Innii shooimun (Sesungguhnya saya sedang berpuasa)." Rasulullah SAW bersabda "Puasa adalah perisai, bila suatu hari seseorang dari kama berpuasa, hendaknya ia tidak berkata buruk dan berteriak-teriak. Bila seseorang menghina atau mencacinya, hendaknya ia berkata 'Sesungguhnya aku sedang puasa" (HR. Bukhari Muslim).

Jangan sampai Ramadhan diisi dengan kegiatan yang tidak bermanfaat. Hanya sekedar menunggu waktu berbuka, akibatnya waktu diisi dengan ngobrol yang tidak berguna, tidur yang berlebihan, bermain games yang membuat waktu banyak hilang dengan percuma dan sebagainya. Nampaknya masih banyak manusia yang menghabiskan siang hari di bulan Ramadhan hanya untuk tidur mendengkur, sementara malamnya mereka habiskan untuk mengobrol dan bermain-main, sehingga mereka tidak merasakan dampak puasa sedikitpun.

Seyogyanya setiap muslim selalu memanfaatkan waktunya dalam hal-hal yang berguna, janganlah memperbanyak makan di malam hari dan tidur di slang hari, jangan pula menyia-nyiakan sedikit pun waktunya tanpa berbuat amal shalih atau mendekatkan diri kepada Allah SWT. Diriwayatkan dari Imam Hasan Al-Bashri rahimahullah, bahwasanya ia berkata: "Sesungguhnya Allah Ta'ala menjadikan bulan Ramadhan sebagai saat untuk berlomba-lomba dalam amal kebajikan dan bersaing dalam melakukan amal shalih. Maka satu kaum mendahului lainnya dan mereka menang, sedangkan yang lain terlambat dan mereka pun kecewa."

Semoga pada bulan Ramadhan ini, kita termasuk ke dalam golongan orang-orang yang menang. Amin ya Rabbal 'Alamin.

Friday, May 19, 2017

May 19, 2017

Membina Keluarga dengan Ramadhan


Membina Keluarga dengan RamadhanMoeslimonline.com. Ramadhan telah tiba, sudah saatnya kita bebenah diri untuk meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Tentunya kita sudah menentukan target apa saja yang akan kita coba capai pada Ramadhan kali ini. Ada yang menentukan target mengkhatamkan Al-Quran 1 kali, ada yang 2 kali dan ada yang lebih dari itu. Ada pula yang menargetkan hafal juz 30, hafal juz 29 dan seterusnya.


Ramadhan selain menjadi bulan untuk meningkatkan ketaqwaan kita pribadi, sudah seharusnya kita yang sudah berumah tangga juga menjadikan Ramadhan sebagai bulan pembinaan keluarga kita.

Beberapa hal yang dapat kita coba dalam rangka meningkatkan ketaqwaan dalam keluarga kita adalah :
1. Meningkatkan ketaqwaan bersama suami atau istri.
Adapun cara yang bisa kita tempuh untuk meningkatkan ketaqwaan bersama suami atau istri adalah sebagai berikut:
A. Dalam 1 bulan ini tentunya banyak tempat untuk shalat terawih maka kita coba beberapa hari melakukan shalat berjamaah dengan pasangan kita.
B. Bersama melakukan murajaah surat-surat Al Quran yang pernah kita hafalkan
C. Saling menasehati atau memberikan taujih baik seputar ramadhan atau materi-materi keislaman yang lain. Sehingga Ramadhan juga menjadi bulan untuk menambah ilmu dan wawasan keislaman kita.

2. Meningkatkan ketaqwaan bersama anak-anak
Luasnya berkah Allah di bulan Ramadhan ini hendaknya juga bisa dirasakan oleh anak-anak kita, sehingga sebaiknya kita juga menyertakan mereka dalam menghidupkan bulan suci Ramadhan.
A. Membangunkan anak sahur
B. Menemani anak shalat subuh dan isya
C. Menyediakan hadiah untuk anak-anak yang mampu memenuhi target
D. Mengajarkan dan menghafalkan doa-doa pendek
E. Membuat perjanjian dengan anak untuk meningkatkan hafalan, dan tilawah
F. Menceritakan kisah-kisah para nabi dan rasul
G. Menceritakan keutamaan dari bulan suci Ramadhan

Hal-hal di atas mungkin terasa berat pada awalnya, tetapi kalau kita mau mencobanya bersama-sama, mudah-mudahan Allah SWT berkenan meringankan kerja-kerja kita.

Dalam suatu Hadits Rasulullah mengatakan bahwa setiap kita adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawabannya. Ayah mempunyai tanggungjawab atas istri dan anak-anaknya. Ibu mempunyai tanggungjawab atas anak-anaknya. Oleh karenanya dalam bulan Ramadhan ini masing-masing kita diharapkan dapat lebih menggali makna dari tanggungjawab tersebut.

Di dalam bulan Ramadhan ini keimanan kita sedang dalam posisi yang tinggi, setiap hari kita bermunajat kepada Allah dengan shalat malam dan di siang harinya kita berpuasa. Di dalam suasana yang kental akan nuansa religi seperti inilah insya Allah kita bisa lebih mudah untuk mengajak istri dan anak-anak untuk berbuat lebih banyak kebajikan.

Metode-metode training di atas bila berhasil kita terapkan dalam bulan Ramadhan ini, mudah-mudahan dapat juga terus berlanjut walaupun Ramadhan sudah selesai. Dan di bulan Ramadhan tahun depan, semoga kita bisa menambah target-target dalam membina istri dan anak-anak kita.












Thursday, May 18, 2017

May 18, 2017

Selain kalender, Pemerintah Turki Usmani juga menggunakan sundial


Selain kalender, Pemerintah Turki Usmani juga menggunakan sundialMoeslimonline.com. Selain kalender, Pemerintah Turki Usmani juga menggunakan sundial, alat penunjuk waktu dengan bantuan matahari. Biasanya, alat itu digunakan untuk menentukan waktu shalat.

Sundial merupakan bangunan semacam tugu yang di atasnya berbentuk segi empat dan dilengkapi dengan empat anak tangga. Untuk menentukan waktu shalat ini, seseorang harus menaiki tangga dan mengukur ketinggian matahari melalui skala yang ada. Alat ini biasanya ditemukan di bagian barat daya sebuah masjid.

Penen tuan letak ini telah diperhitungkan secara cermat. Sisi selatan masjid biasanya menghadapi Makkah. Oleh karena itu, sisi sundial diletakkan di sisi barat daya yang dianggap paralel atau posisinya vertikal terhadap arah kiblat. Alat ini tak hanya digunakan untuk menentukan waktu shalat, tapi juga imsak saat Ramadhan.
Saat itu, penentuan waktu imsak didasarkan pada posisi matahari yang 19 derajat di bawah horizon serta masih ada satu jam dan 16 menit tersisa sebelum matahari terbit.

Sedangkan penentuan shalat Idul Fitri, ditetapkan pada saat matahari berada lima derajat di atas horizon atau 20 menit setelah matahari terbit. Ada satu sundial yang ada di Perpustakaan Ahmet III, Istana Topkapi. Alat ini di rancang oleh Suleyman Bey, se orang sekretaris pada masa pemerintahan Sultan Meh met Sang Penakluk (1453-1481).
Lalu, di res torasi oleh seorang pengawal bernama Sey yid Abdullah pada 1208 H atau 1794 M. Seyyid Abdullah hidup saat Peme rin tahan Turki Usmani dipimpin oleh Sultan Selim III.

May 18, 2017

Tentang Alqur'an Raksasa di Kota Palembang


Hasil gambar untuk Alqur'an Raksasa di Kota PalembangMoeslimonline.com. Palembang. Museum Al Qur'an Raksasa di Palembang- Palembang merupakan ibukota Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), di kenal memiliki banyak obyek wisata sejarah maupun budaya bernilai tinggi. Namun terlepas dari tempat wisata itu semua ada objek wisata di Palembang yang populer di Kalangan umat Islam, bukan hanya umat Islam di Indonesia tapi sudah terkenal sampai mancanegara.


Mungkin sebagian sudah ada yang tahu, ya tempat wisata religi yang menjadi favorit adalah Museum Alquran Raksasa Tempat wisata di kota palembang ini menampilkan sebuah al quran terbesar di dunia. Alquran Raksasa ini merupakan al qur'an terbesar dan pertama di dunia dalam bentuk Alquran 30 juz yang di buat pada media kayu jenis trembesi (kayu ulin).

Alquran terbesar ini sebelum resmi dipublikasikan, sengaja di pajang seluruh ayat-ayat suci di dalam ruang pamer Masjid Agung Palembang selama tiga tahun untuk mendapat koreksi dari seluruh umat. Karena terbilang langka banyak wisatawan yang datang berkunjung guna melihat secara langsung bentuk dari Al Qur'an Raksasa tersebut.

Alquran ini diberi nama Al-Qur'an Al-Akbar atau yang juga dikenal dengan sebutan Alquran Raksasa. Ayat suci Al-Quran 30 juz yang berhasil dipahat/diukir ala khas Palembang dalam lembar kayu dan menghabiskan kurang lebih 40 meter kubik kayu trembesi (kayu Ulin).

Biaya yang dihabiskan tidak kurang dari Rp 2 miliar, dimana masing-masing lembar ukuran halamannya 177 x 140 x 2,5 sentimeter dan tebal keseluruhannya termasuk sampul mencapai 9 meter yang menjadi pemandangan luar biasa dan akan membuat takjub setiap pengunjung.
Alquran yang diukir pada kayu ini terdiri dari 630 halaman juga dilengkapi dengan tajwid serta doa khataman bagi pemula. Setiap lembar terpahat ayat suci Alquran pada warna dasar kayu coklat dengan huruf Arab timbul warna kuning dengan ukiran motif kembang di bagian tepi ornamen khas Palembang yang sangat indah di pandang dan enak dibaca.

Proses pembuatannya sendiri memakan waktu relatif lama, sekitar tujuh tahunan, ini akan mengundang decak kagum setiam pengunjung museum Alqur'an raksasa. Alqur'an raksasa (al akbar) ini mulai dipublikasikan pada 30 Januari 2012, oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) .

Dalam peresmian tersebut dihadiri oleh seluruh delegasi konferensi parlemen Organisasi Konferensi Islam (OKI) guna untuk meresmikan penggunaan Alquran yang disebut sebagai Alquran terbesar yang dicetak di atas lembaran kayu trembesi (kayu ulin).

Keberadaan Al Quran raksasa ini cepat terdengar kalangan masyarakat di seluruh penjuru tanah air, bahkan sampai dunia internasional juga mengakui kemegahan dan ketakjuban karya seni Islam dengan ukiran khas Palembang dan memiliki ukuran terbesar yang pernah ada ini.

Selain itu Al Qur'an raksasa ini juga mendapat pengakuan dari Muri bahkan dari parlemen negara-negara Islam yang ada di dunia tahun 2012. jadi sebagai masyarakat palembang patut berbang dengan keberadaan Al Qur'an raksasa ini.

Baca Juga: 12 Tempat Wisata Alam di Sumatera Selatan Yang Paling Terkenal

Alamat dan Lokasi Museum Alquran Raksasa

Alamat Museum Alquran Raksasa ini berlokasi di Jalan M Amin Fauzi, Soak Bujang, RT 03, RW 01, Kelurahan Gandus, Kecamatan Gandus, Palembang Sumatera Selatan (sumsel), tepatnya di Pondok Pesantren Al Ihsaniyah Gandus Palembang.
Bagi Anda yang ingin berkunjung di museum alqur'an raksasa ini terutama yang berasal dari luar Kota Palembang, untuk akses menuju lokasinya bisa dimulai dari Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II (SMB II) Palembang.

Selanjutnya bisa menggunakan transfortasi seperti taksi atau bisa juga menggunakan transportasi umum yaitu Trans Musi, kemudian turun di Halte Jambatan Musi II. dan kemudian perjalanan dilanjutkan dengan menumpang angkot jurusan Gandus tempat museum berada.

Bagi pengunjung yang ingin masuk ke museum Alquran Raksasa, diharuskan terlebih dahulu membayar harga tiket masuk sebesar Rp 5.000,- /orang. Di museum akan ada petugas yang siap mendampingi Anda jika diperlukan untuk menjelaskan kepada anda tentang sejarah mengenai Alqur'an raksasa tersebut.

Ditempat ini anda akan secara langsung melihat keindahan kepingan alqur'an yang disusun pada bagunan bertingkat dan tertata rapi sehingga memberikan pemandangan yang luar biasa indah.

Mengunjungi Museum Al Qur'an Raksasa di Kota Palembang ini dapat menjadi salah satu tujuan wisata religi saat berada di Kota palembang, Sumatera Selatan Indonesia.

May 18, 2017

7 Persiapan Menyambut Ramadhan


Hasil gambar untuk ramadhanKesempatan bertemu Ramadhan merupakan karunia Allah yang sangat berharga. Ia adalah bulan bertabur fadhilah (keutamaan) dan kemuliaan. Ia juga merupakan mahathah (terminal) chek point dan menambah iman, takwa, dan bekal amal untuk akhirat. Oleh karena itu kedatanganya perlu disambut dengan persiapan yang serius. Tulisan ini akan menguraikan tujuh hal pentin yang perlu dipehatikan sebagai persiapan menyambut bulan Ramadhan. 


Tujuh tersebut adalah; (1) Do’a,
(2) Bergembira Dengan Kedatangan Ramadhan,
(3) Berazam (tekad kuat) dan niat yang tulus,
(4) Taubat,
(5) Persiapan dan Perencanaan Target,
(6) Ilmu dan Pemahaman Tentang Fiqh Ramadhan, dan
 (7)Membersihkan Hati dari Sifat Jahat dan Buruk Terhadap Sesama Muslim.

Uraian dari ketujuh poin tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut. Do’a Do’a merupakan ibadah yang dengannya para hamba mengkomunikasikan hajat dan harapan mereka kepada Allah ‘Azza wa Jalla. Dalam kaitannya dengan menyongsong dan menyambut bulan Ramadhan, do’a yang dimaksud adalah memohon kepada Allah dikaruniai umur panjang hingga berjumpa dengan bulan Ramadhan. Para salaf dahulu memohon dipertemukan dengan bulan Ramadhan sejak enam bulan sebelumnya.

“Allahumma barik lana fi Rajaba wa sya’bana, wa ballighna Ramadhan; Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan sya’ban, serta sampaikanlah kami ke bulan Ramadhan”, adalah salah satu do’a yang masyhur dari para salafus Shaleh rahimahumullah. Kita tidak menjamin apakah kita akan sampai ke bulan Ramadhan atau tidak. Kalaupun kita masih sampai ke bulan Ramadhan, tidak ada jaminan bahwa kita dapat meraih keutamaan Ramadhan.

Oleh karena itu di sisa hari menjelang Ramadhan ini harapan untuk diperjumpakan dengan Ramadhan harus selalu menyertai do’a-do’a kita. Termasuk yang harus kita mohon adalah kekuatan, kemudahan, dan taufiq dari-Nya untuk mengisi Ramadhan dengan berbagai ibadah, amal shaleh, dan ketaatan kepada Allah. Sebab tidak sedikit orang yang menanti dan merindukan Ramadhan.

Tapi ketika Ramadhan datang, ia tidak memperoleh manfaat sama sekali dari Ramadhan. Ia tidak dapat memanfaatkan Ramadhan dengan beribadah secara maksimal. Bergembira Dengan Kedatangan Ramadhan Diantara alamat (tanda-tanda) keimanan adalah bersukacita dan bergembira dengan datangnya musim ketaatan. Sebab Ramadhan bagai tamu agung yang akan datang dengan berbagai kebaikan dan keutamaan.

Ia datang membawa rahmat, maghfirah (ampunan), pembebasan dari neraka, satu malam yang lebih baik dari seribu bulan, dan beragam keutamaan lainnya. Karena itu para pecinta dan perindu kebaikan pasti senang dan bersukacita dengan kedatangannya.

Oleh karena itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu men-tabsyir (menyampaikan kabar gembira) kepada para sahabat bila Ramadhan datang. Beliau menggembirakan mereka agar termotivasi memanfaatkan momen Ramadhan dan berusaha meraup keuatamaannya. Biasanya kabar gembira (busyro) yang dikabarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berupa penjelasan keistimewaan dan keutamaan bulan Ramadhan.

Sebagaimana dalam sebuah Hadits Hasan yang dikeluarkan oleh Imam Nasai dalam Sunannya, Rasulullah menyampaikan kabar gembira kepada sahabat dengan masuknya bulan Ramadhan. Beliau bersabda, “Ramadhan telah mendatangi kalian. Bulan yang penuh berkah. Allah memfardhukan kepada kalian berpuasa pada bulan ini. Pada bulan ini (pula) pintu langit dibuka, pintu-pintu Jahim (neraka) ditutup, dan para setan dibelenggu. Pada bulan ini terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Sesiapa yang tidak memperoleh kebaikannya, maka terhalangi dari kebaikan”. (Terj. HR. Nasai).

Sebagai hamba yang sadar dengan berbagai kelemahan, kekurangan, dan kelalian dalam ibadah selama ini, kita patut bersuka cita dengan kedatangan Ramadhan. Karena ia merupakan momen meningkatkwa kwalitas diri dan iman. Kesempatan meraup pahala dan ampunan sebanyak-banyaknya.

Semoga dengan perasaan gembira dan sukacita atas kedatangan Ramadhan, akan lahir semangat, tekad dan azam serta kesungguhan mengisi Ramadhan dengan berbagai ibadah. Semoga muncul motivasi meraih kemuliaan Ramadhan sebagai dijelaskan Nabi dalam berbagai haditsnya, seperti pada hadits di atas. Azam (Tekad Kuat) dan Niat Tulus Sebagai dikatakan di atas, perasaan senang akan kedatangan Ramadhan dapat melahirkan tekad yang kuat (azam) serta niyat yang tulus dan jujur untuk memanfaatkan Ramadhan.

Selanjutnya tekad yang kuat (azam) dan niat yang tulus tersebut akan membuat seseorang produktif dalam mengisi Ramadhan dengan berbagai ibadah dan amal shaleh. Selain itu, azam dan niat yang jujur untuk memanfaatkan Ramadhan dengan ibadah dapat menjadi sebab datangnya taufik dan kemudahan dari Allah.

Artinya ketika Allah mengetahui bahwa di dalam hati hamba-Nya terhunjam tekad yang kuat dan niat sungguh-sungguh untuk meraih keutamaan Ramadhan, maka Allah akan memberikan kemudahan kep ada hamba tersebut. Allah akan memberikan kemudahan dalam melakukan ketaatan dan berbagai ibadah pada bulan Ramadhan. Berkenaan dengan soal niat dan azam yang sungguh-sungguh ini, Allah Ta’ala berfirman, ‘’Walau shadaqullaha lakana khairan lahum”. Barangkali kisah berikut dapat dijadikan landasan bahwa kesungguhan dan kejujuran niat seseorang sangat berperan sebagai sebab datangnya taufiq dari Allah. Diriwayakan bahwa seorang Arab Badui datang menemui Nabi dengan maksud berbaiat kepadanya. Saat itu sedang dalam persiapan menuju ke medan jihad. Di hadapan Rasulullah, orang Arab Badui ini menyampaikan bahwa, “Wahai Rasulullah, akau berbaiat kepadamu untuk ikut berperang bersamamu. Meskipun saya ditusuk anak panah dari sini (sambil menunjuk leher depannya) sampai di sini (sembari menunjuk leher belekangnya)”.

Perang dimulai dan orang Badui tersebut turut berperang bersama kaum Muslimin dibawa komando Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika perang telah usai, ternyata orang Badui tersebut ditemukan telah meninggal. Lalu diangkat dan bibawa ke hadapan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika Nabi menyingkap pakaian yang menutupi tubuhnya, dilehernya tertancap satu anak panah. Posisi anak panah tersebut menembus lehernya dari depan ke belakang.

Persis sama seperti ketika ia berjanji di hadapan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Selanjutnya Nabi mengafani jenazah orang Arab Badui ini dengan pakaiaannya. Bahkan Nabi mendolakan beliau dengan tambahan do’a khusus yang artinya; “Ya Allah, ini adalah hamba-Mu. Ia keluar berjihad di jalan-Mu (sabilillah), lalu ia mati syahid di jalan-Mu.

Saksikanlah ya Allah, aku adalah saksi atasnya pada hari kiamat kelak. Oleh karena itu-kembali ke soal menyambut Ramadhan-, kesunggugan dan keseriusan dalam niat sangat berpengaruh. Karena itu mari tanamkan dalam hati niat yang serius, bahwa kita akan memanfaatkan bulan Ramadhan dengan memperbanyak ibadah.

Moga-moga dengan niat dan tekad yang sungguh-sungguh tersebut, Allah berkenaan memberikan taufiq dan kemudahan dalam mengisi bulan Ramadhan dengan berbagai ibadah. Taubat Taubat dari dosa dan maksiat perlu dilakukan dalam meyambut dan menyongsong Ramadhan karena pada bulan Ramadhan nanti, kita akan melakukan berbagai ibadah dan ketaatan kepada Allah.

Sementara, dosa dan maksiat dapat menghalangi seseorang dari ketaatan. Sebab, dosa dan maksiat dapat mengotori dan menutupi hati. Pemilik hati yang tertutupi oleh karat dosa dan maksiat biasanya berat melakukan ibadah dan amal shaleh.

Dahulu, para salaf sangat peka dalam soal ini. Diantara mereka ada yang mengatakan, “Saya terhalangi melakukan shalat malam karena satu dosa yang kulakukan”. Imam Hasan al-Bashri rahimahullah pernah ditanya oleh seorang pemuda yang merasa berat bangun malam, padahal ia sudah berusaha. “La ta’shiyhi fin Nahari, yuqidzuka fil Lail; Jangan kau durhakai (Allah) pada siang hari, Dia akan membangunkanmu pada malam hari”, saran Hasan al-Bashri.

Berkenaan dengan kecintaan terhadap al-Qur’an, Utsman bin Affan radhiyallahu ‘anhu mengatakan, “Lau thahurat qulubuna maa syabi’at min kalami Rabbina; Andai hati kita bersih, maka ia takkan pernah kenyang menikmati perkataan Rabb kita (Al-Qur’an)”.

Oleh karena itu mari berusaha bersihkan hati dari noda dosa dan maksiat dengan memperbanyak taubat dan istighfar. Mari teladani Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang bertaubat dan beristighfar lebih 70 kali dalam sehari.

Taubat yang sebenar-benarnya taubat (nasuha), yakni dengan meninggalkan dan menyesali dosa pada masa lalu serta ber azam untuk tidak lagi mengulangi dosa tersebut.

Karena itu mari perbaharui selalu taubat dan istighfar kita. Semoga Allah karuniakan taufiq dan kemudahan melakukan ibadah di bulan Ramadhan.

Persiapan dan Perencanaan Target Persolan yang tidak kalah pentingnya untuk diperhatikan dalam menyambut dan menyongsong Ramadhan adalah persiapan dan perencanaan target. Ini sifatnya teknis tapi penting.

Karena gagal menyiapkan dan merencanakan sama dengan menyiapkan dan merencanakan untuk gagal. Agenda ibadah dan amal shaleh pada bulan Ramadhan semisal puasa, shalat tarwih, tilawah al-Qur’an, sedekah, dan ibadah-ibadah lainnya perlu disiapkan dan direncanakan dengan matang.

Persiapan dan perencanaan yang baik insya Allah akan sangat membantu memaksimalkan ibadah dan amal shaleh pada bulan Ramadhan yang mulia.

Diantara ibadah yang perlu disiapkan dan direncanakan misalnya target bacaan al-Qur’an. Ini penting, guna memaksimalkan kwalitas dan kwantitas bacaan al-Qur’an kita di bulan yang mulia. Mengingat tilawah al-Qur’an merupakan salah satu amalan utama yang menyertai ibadah shiyam.

Ramadhan disebut pula sebagai syahrul Qur’an. Karena Ramadhan merupakan bulan diturunkannya al-Qur’an. Oleh karena itu para salaf dahulu menjadikan Ramadhan sebagai bulan memperbanyak bacaan al-Qur’an.

Utsman bin Affan radhiyallahu ‘anhu mengkhatamkan al-Qur’an setiap tiga malam sekali dalam shalat Tarwih. Artinya beliau membaca sekira 10 juz dalam setiap shalat Tarwihnya. Ada yang mengkhatamkan setiap sepuluh malam atau 3 juz sehari.

Imam Syafi’i rahimahullah mengkatamkan 60 kali diluar shalat pada bulan Ramadhan. Artinya beliau khatam dua kali dalam sehari di luar shalat. Sementara Imam al-Aswad mengkhatamkan setiap dua hari sekali. Dan masih banyak kisah-kisah menakjubkan dari para salaf dalam soal antusias mereka yang tinggi dalam mengkhatamkan al-Qur’an pada bulan Ramadhan.

Nah, jika kita ingin memaksimalkan bacaan al-Qur’an pada bulan Ramadhan nanti, hendaknya ada persiapan dan perencanaan target. Misalnya, bila kita menargetkan 10 kali khatam selama Ramadhan, berarti khatam setiap 3 hari atau 10 juz dalam sehari. Bila ingin mengkhatamkan 5 kali selama Ramadhan, berarti setiap enam hari sekali khatam, atau lima juz dalam sehari. Setiap ba’da shalat fardhu membaca 1 juz.

Demikian seterusnya. Yang pasti hendakhnya ada target dan perencanaan yang baik. dan masing-masing orang hendaknya menetapkan target sesuai kemampuannya, dan mengatur jadwal sedetail dan serapi mungkin.

Amalan lain yang perlu disiapkan dan direncanakan adalah target sedekah. Sebab sedekah merupakan salah satu amalan utama pada bulan Ramadhan selain puasa, tilawah al-Qur’an, dan amalan-amalan lainnya. Bahkan sedekah pada bulan Ramadhan merupakan seutama-utama sedekah.

Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Seafdhal-afdhal sedekah adalah pada bulan Ramadhan” (Terj. HR. Tirmidzi). Oleh karena itu dalam hadits kita temukan bahwa kedermawanan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meningkat pada bulan Ramadhan.

Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah manusia paling dermawan. Dan beliau makin dermawan pada bulan Ramadhan saat didatangi Jibril untuk mudarasah al-Qur’an” (terj. HR. Bukhari).

Ada beberapa bentuk sedekah pada bulan Ramadhan, diantaranya memberi makan dan memberi suguhan buka puasa (tafthir ash-Shaim). Memberi makan dan suguhan buka puasa memiliki keutamaan yang sangat besar, sebagaimana dijelaskan dalam hadits-hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, diantaranya hadits yang dikeluarkan oleh Imam Tirmidzi dalam Sunannya, “Siapa saja yang memberi makan saudaranya sesama mu’min yang lapar, niscaya Allah akan memberinya buah-buahan surga. . . . (terj. HR. Tirmidzi)

Sedangkan keutamaan memberi suguhan buka puasa diterangkan dalam beberapa hadits shahih, diantaranya yang dikeluarkan oleh Imam Ahmad dari Salman al-Farisi radhiyallahu ‘anhu, “Barangsiapa menyediakan suguhan (makanan/minuman) berbuka bagi orang yang berpuasa, niscaya hal itu akan menjadi penghapus dosa-dosanya dan menjadi pembebas dirinya dari neraka. Ia juga akan memperoleh pahala seperti pahala orang yang berpuasa, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa sedikitpun”.

Oleh sebab itu seorang Muslim hendaknya merencanakan dan memprogramkan sedekah pada bulan Ramadhan yang mulia ini. Perlu ada persiapan dan perencanaan target, agar dapat bersedekah secara rutin –meski sedikit- pada bulan Ramadhan. Karena amalan yang paling dicintai Allah adalah yang paling dawam (kontiniu) meski sedikit.

Agar mendapat do’a Malaikat setiap hari. Misalnya target sedekah Rp 1000/hari, sekardus air mineral/pekan, sekilo (kg) kurma/tiga hari, dan seterusnya.

Ilmu Tentang Fiqh Ramadhan Islam sangat mementingkan ilmu sebelum berkata dan beramal. Banyak ayat al-Qur’an dan hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Diantaranya surah Muhammad ayat 19: فَاعْلَمْ أَنَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ “Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan) yang patut diibadahi kecuali Allah” …. (QS. Muhammad: 19). Ayat tersebut memerintahkan untuk berilmu terlebih dahulu sebelum beramal.

Oleh karena itu Imam Bukhari dalam kitab shahihnya menulis satu bab khusus tentang pentingnya ilmu sebelum beramal. Beliau beri judul Bab al-‘Ilmu Qabla al-Qauli wa al-‘Amal (Bab Tentang Pentingnya Ilmu Sebelum Berkata dan Berbuat).

Sebelum mencantumkan hadits-hadits Rasulullah yang berkaitan dengan judul Bab, beliau menempatkan terlebih dahulu surah Muhammad ayat 19 di atas. Ilmu dipentingkan sebelum beramal, karena syarat diterimannya amal setelah ikhlas adalah mutaba’ah. Yakni amal tersebut harus benar dan bersesuaian dengan syari’at dan sunnah.

Oleh karena itu guna menyambut Ramadhan dengan ilmu, perlu kiranya menyegarkan kembali pelajaran tentang fiqh ibadah pada bulan Ramadhan. Semisal fiqh puasa, shalat tarwih, zakat, sedekah, dan iabadah-ibadah lainnya.

Membersihkan Hati Dari Berbagai Sifat Dendam dan Hasad Kepada Sesama Muslim Dendam dan dengki (hasad) merupakan sifat tercela. Sementara terbebas dari sifat tercela tersebut merupakan ciri orang beriman dan bertakwa. Terbebas dari sifat pendendam merupakan tanda penghuni surga, sebagai dijelaskan oleh Allah dalam surah al-A’raf ayat 43 dan al-Hijr ayat 47:

وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَا نُكَلِّفُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا أُولَٰئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ [٧:٤٢] وَنَزَعْنَا مَا فِي صُدُورِهِم مِّنْ غِلٍّ تَجْرِي مِن تَحْتِهِمُ الْأَنْهَارُ ۖ …. [٧:٤٣] “dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh, Kami tidak memikulkan kewajiban kepada diri seseorang melainkan sekedar kesanggupannya, mereka itulah penghuni-penghuni surga; mereka kekal di dalamnya.

Dan Kami cabut segala macam dendam yang berada di dalam dada mereka; mengalir di bawah mereka sungai-sungai ….”. (QS Al-A’raf:43) إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ [١٥:٤٥]ادْخُلُوهَا بِسَلَامٍ آمِنِينَ [١٥:٤٦] وَنَزَعْنَا مَا فِي صُدُورِهِم مِّنْ غِلٍّ إِخْوَانًا عَلَىٰ سُرُرٍ مُّتَقَابِلِينَ [١٥:٤٧] “Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam surga (taman-taman) dan (di dekat) mata air-mata air (yang mengalir). (Dikatakan kepada mereka): “Masuklah ke dalamnya dengan sejahtera lagi aman” Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sedang mereka merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan”. (QS Al-Hijr: 45-47)

Demikian pula dengan sifat hasad (iri hati dan dengki). Ia merupakan sifat buruk yang sangat berbahaya. Ia dapat menghapuskan amalan kebaikan bagai api yang melahap kayu bakar. Seorang Muslim hendaknya membersihkan dirinya dari sifat buruk ini sebelum memasuki bulan Ramadhan. Agar ia memasuki bulan mulia tersebut dengan hati yang bersih dan dada yang lapang.

Agar dapat melaksanakan amaliah Ramadhan dengan hati tenang. Jangan sampai berbagai kebaikan yang dilakukan berupa shiyam, qiyam, sedekah, tilawah, dan ibadah lainnya menjadi sia-sia karena sifat dengki (hasad). Sebab hasad dapat melahap kebaikan seperti api yang menghanguskan kayu bakar.

Demikian tujuh hal yang perlu diperhatikan seorang Muslim dalam menyambut Ramadhan. Semoga dengan melakukan ketujuh hal tersebut Allah mengaruniakan taufiq dan kemudahan dalam mengisi Ramadhan. Sehingga kita dapat meraup keutamaan Ramadhan yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya. Moga-moga kita keluar sebagai alumni Ramadhan yang memperoleh gelar taqwa. Waffaqanallahu wa iyyakum lil ‘Ilmin Nafi’ wal ‘amalis Shalih. (A. Huzaimah el Munawiy).

Sumber : wahdah.or.id
May 18, 2017

Hati-Hati, Orang Munafik Lebih Berbahaya dari Orang Kafir


Hati-Hati, Orang Munafik Lebih Berbahaya dari Orang Kafir



Seringkali kita mendengar istilah orang munafik dan orang kafir. Namun tahukah kamu perbedaan diantara kedua istilah ini ? Dalam Islam, kedua istilah ini diperuntukkan bagi orang-orang yang memiliki perilaku dan sikap yang tidak terpuji.

Meski demikian, perlu diketahui bahwa sebenarnya orang munafik itu  jauh lebih berbahaya dari orang kafir. Sehingga kita harus berhati-hati bila bergaul dengan orang munafik. Mengapa demikian ? Berikut penjelasan selengkapnya.

Orang munafik lebih berbahaya dari orang kafir karena ia bermuka dua dan lebih sulit diindetifikaskan sebagai musuh yang sebenarnya. Orang kafir menolak ajaran Islam dengan jelas tanpa bersembunyi. Berbeda dengan orang munafik yang berpura-pura menjadi muslimin yang baik tapi di belakang justru mengolok-olok agama sendiri.

Orang kafir adalah orang yang menyekutukan Allah, sedangkan orang munafik mengakui Islam. Lantas mengapa kita harus lebih berhati-hati pada orang munafik? Meskipun pada umumnya, orang munafik mengaku beragama Islam, menyembah Allah, membaca Al-Qur’an, tapi semua itu adalah pura-pura.

Mereka tidak dengan tulus hati melakukan ibadah tersebut. Bahkan, bisa dikatakan bahwa orang yang munafik justru akan mengolok-olok agamanya dihadapan orang kafir dengan penuh kebanggaan. Orang yang seperti ini sangat sulit untuk diketahui karena di depan mereka terlihat baik, sedangkan aslinya buruk. Berbeda dengan orang kafir yang secara jelas menentang ajaran Islam. Mereka tidak pernah berpura-pura baik untuk mendapatkan perhatian umat muslim. Jika mereka tidak suka maka mereka mengakui ketidaksukaan tersebut. Seperti ungkapan yang mengatakan bahwa musuh dalam selimut lebih berbahaya daripada musuh yang menyerang kita dari depan.

Hadist dari Umar bin Khattab mengatakan bahwa yang menghancurkan Islam adalah orang munafik yang pintar mendebatkan Al-Qur’an dan menggunakannya untuk kepentingan sendiri, orang lain yang menyimpang dan pemimpin yang sesat. Dalam hadist tersebut, disebutkan bahwa orang munafik adalah salah satu yang bisa menghancurkan Islam karena orang yang munafik dapat dikatakan musuh dalam selimut Islam. Mereka mengaku Islam dan beriman pada Allah  tapi pada kenyataannya tidak.

Kata-kata mereka terdengar logis dan hebat sampai orang-orang mendengarkan ucapannya. Allah telah berfirman mengenai orang-orang munafik yang merupakan musuh sebenarnya. Firman tersebut berisi bahwa jika kita melihat orang munafik, maka tubuh mereka akan menjadikan kita kagum, perkataan mereka membuat kita seolah-olah seperti kayu yang tersandar. Mereka menduga bahwa setiap perrkataannya keras yang ditujukan pada mereka.

Padahal, mereka itulah yang harus kita waspadai.
Sementara dalam hadist riwayat Al-Bukhari mengungkapkan bahwa ciri-ciri orang munafik adalah mereka yang berucap tapi berdusta, berbuat janji tapi mengingkari dan dipercaya tapi mengkhianati. Selain itu, ada juga yang mengatakan bahwa orang yang munafik adalah orang bermuka dua. Bahkan, mereka tidak segan-segan untuk mengejek kaum Muslim dan justru mendukung orang kafir.

Hal inilah yang membuat kita cukup sulit untuk mengetahui orang yang munafik di antara orang yang beriman. Mereka bagaikan sedang menyamar sebagai orang muslim dengan mengerjakan ibadah shalat. Padahal, mereka melakukan banyak kerusakan di bumi dan menciptakan perpecahan umat Muslim itu sendiri. Allah telah menyediakan tempat yang begitu pedih bagi mereka, yakni kerak neraka yang merupakan neraka paling dasar. Orang-orang yang tinggal di neraka ini bukanlah orang kafir, melainkan orang munafik.

Berdasarkan kisah tersebut, kita harus lebih waspada dengan orang munafik. Jangan mudah tergoda dengan ucapan dan perilaku yang baik di depan karena tidak ada yang tahu apa isi hati seseorang. Namun, jangan menjadikan hal ini untuk membuat kita selalu berprasangka buruk pada orang lain.

Kita dapat mengenali orang yang munafik dengan tiga ciri-ciri yang sudah dijelaskan dalam hadist di atas, yakni orang yang berjanji tapi ingkat, berucap tapi dusta dan dipercaya tapi mengkhiananti. Apabila Anda menemukan ciri-ciri tersebut pada seseorang, maka Anda wajib waspada. Kita harus lebih hati-hati, orang munafik lebih berbahaya dari orang kafir.


OLEH GUSNAWATI JAMARIS
THURSDAY, MARCH 9, 2017


May 18, 2017

Kisah Penulis Cantik Yang Menemukan Hiidayah


Kisah Penulis Cantik Yang Menemukan HiidayahKurang lebih setahun, Carissa D. Lamkahouan mempelajari agama Islam meliputi prinsip-prinsip dan karakteristiknya. “Saya sebagai seorang perempuan sangat tertarik terhadap isu-isu yang berkaitan dengan perempuan. Dari ketertarikan itulah saya mulai mengenal jilbab yang menjadi identitas seorang muslimah,” tutur gadis asal Amerika Serikat ini.


Entah ada angin apa yang menembus ke dalam jiwanya, sehingga Carissa begitu terpesona dan tertarik terhadap perempuan yang mengenakan jilbab. Dan alhasil ia pun tertarik dengan agama islam. Ia sering melakukan Study Islam, rajin pergi ke toko buku, meneliti referensi Islam dalam versi bahasa Inggris, mempelajari Al-Qur’an dan hadits, serta kisah-kisah Rasulullah beserta para sahabatnya.

Suatu hari Carissa menemukan jilbab pada barisan abaya di sebuah toko. Kemudian tiba-tiba ada sebuah hasrat ingin mencoba jilbab tersebut. Saat pertamakali mengenakan jilbab, Carissa merasa ada sesuatu yang aneh menempel pada kepalanya.

“Sekilas saya menatap diri saya dari cermin. Terus terang saja diri saya ini sangat terkejut ketika melihat kain hijau yang menempel di kepala saya saat itu. Saya mengamati diri saya sebagai orang asing yang seperti terlahir kembali. Ada stereotif negatif dalam bayangan wanita berjilbab seperti digambarkan oleh media,” ungkapnya.

Tetapi, perasaan tersebut tidak berlangsung lama. Perempuan cantik ini seketika kembali ke alam rasionalnya. “Saya membeli jilbab ini hanya untuk di gunakan pada saat mengunjungi masjid saja!” tegasnya dalam hati.

Carissa memang hanya mengenakan jilbabnya pada saat mengunjungi masjid-masjid untuk mempelajari Islam lebih.

“Saat ini, saya menyadari bahwa dengan membeli jilbab pada waktu itu adalah awal dari turunnya hidayah Allah kepada saya,” tuturnya.

Bulan berganti bulan. Namun, penulis berkulit putih ini belum benar-benar memakai jilbab itu sesuai dengan apa yang telah ia rencanakan. Karena, ia tidak terlalu suka dengan warna dan model jilbab yang dibelinya. Sehingga, Carissa pun kembali ke toko buku untuk membeli jilbab dengan model dan warna yang ia sukai.

Semenjak hari itu, Carissa menyempatkan untuk memakai jilbabnya pada beberapa kesempatan. Seperti saat berkunjung ke toko makanan halal, ketika pergi ke toko buku, dan pada kesempatan-kesempatan lainnya. Sehingga sampailah pada suatu malam, Carissa pergi bersama suaminya dengan mengenakan jilbab. Dan dari sini lah terjadi perubahan yang besar.

“Saya merasa sangat aman dan nyaman saat mengenakan jilbab. Saya seolah terlindungi dari pandangan-pandangan laki-laki yang nakal dan suka menggoda,” jelasnya.

Seiring dengan berjalannya waktu, Carissa mulai terbiasa memakai jilbab dan semakin dalam mempelajari agama Islam. Hingga akhirnya, Carissa D. Lamkahouan mengucapkan dua kalimah syahadat.

Kini Carissa mengenakan jilbab dengan alasan ibadah kepada Allah SWT. Ia merasa emiliki martabat dan kemuliaan yang luar biasa sangat mengenakan jilbab. Ia tak takut lagi di goda oleh laki-laki dan merasa terlindung dari sengatan sinar matahari, karena jilbab adalah mahkota terindahnya.


May 18, 2017

Berbeda Dengan Kasus FH, Polisi Tangkap Pengunggah Percakapan Rekayasa Kapolri-Kapolda Jabar


Berbeda Dengan Kasus FH, Polisi Tangkap Pengunggah Percakapan Rekayasa Kapolri-Kapolda JabarMoeslimonline.com. Jakarta. Saat kasus chat Kapolri-Kapolda Jabar, yang pertama diburu adalah pihak pengunggah. tentunya sangat berbeda dengan kasus yang menimpa Firza HUsein dan dan Habib Rizieq Syihab, dimana Firza yang merupakan korban Chat tersebut ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Metro Jaya.


Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri dan Intelkam Polres Bengkalis menangkap pengunggah gambar hoaks yang berisi percakapan yang diduga rekayasa antara Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian dan Kapolda Jawa Barat Inspektur Jenderal Anton Charliyan.

Dalam Kasus HRS-FH
Logikanya: kenapa tidak mencari orang yang pertama menebar atau membuat situs itu (situs baladacintarizieq.com)? Kalau sudah tertangkap, konfirmasi dan konfrontasikan kebenarannya. Siapa orangnya, apa motifnya, dimana uploadnya, mengapa melakukan itu, bagaimana mendapatkannya...

Apa yang diminta kesaksian kepada para ahli berbeda dengan apa yang dibesar-besarkan di media. Kesaksian ahli Telematika hanya diminta menganalisa foto telanjang FH bukan keaslian percakapannya.

Termasuk ahli antropometri juga hanya berkisar dengan tubuh telanjang FH. Nah lho.... FH yang telanjang kenapa dikaitkan dengan Habib? pertanyaan ini tentunya sangat menggelitik.

Buktikan dulu bahwa percakapan itu asli.
Jika asli baru Habib diperiksa.

Firza Husein do kenakan pasal pornograpi dan perzinahan dan UU ITE oleh Polda Metro Jaya, namun banyak kejanggalan terhadap penetapan tersangka tersebut yakni;

1. Pasal pornografi
Siapa yang telanjang, siapa yang dipanggil?

2. Pasal perzinahan
Dimana perzinahannya?

3. Pasal perselingkuhan
Merupakan delik aduan, korban perselingkuhannya siapa?

4. Pasal ITE
Yang mengedarkan videonya siapa?

Saya hanya ingin ada saksi Ahli Telematika yang bisa membuktikan bahwa percakapan itu adalah asli bukan aplikasi palsu. Terbukti dilakukan HRS, bukan pihak lain.

Bila ada maka saya akan berhenti mendukung Habib Rizieq.

(by Ate Irawan)

Wednesday, May 17, 2017

May 17, 2017

Habib Rizieq Laporkan Kapolri ke Komisi HAM PBB


Habib Rizieq Laporkan Kapolri ke Komisi HAM PBBMoeslimonline.com. Jakarta. Kriminalisasi yang dilakukan rezim Jokowi kepada Ulama kharismatik Habib Rizieq Syihab membuat Kuasa hukumnya melakukan trobosan dengan melaporkan Kapolri ke Komisi HAM PBB.


Kuasa Hukum imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab, Kapitra Ampera, menyebut kliennya sudah bertemu dengan perwakilan Komisi HAM PBB. Pertemuan dilakukan karena kasus yang menimpa Rizieq terkait perkara di kepolisian sudah menarik perhatian internasional.

"Habib Rizieq berencana membawa kasus ini ke internasional, dan beliau sudah bertemu dengan komisioner dari Human Rights PBB dan ini akan ditindaklanjuti setelah bulan Ramadan," ujar Kapitra kepada wartawan di AQL, Tebet Utara, Jaksel, Selasa (16/5/2017).

Bahkan menurut Kapitra, Rizieq ditawari bantuan hukum oleh pengacara internasional. Rizieq juga diundang ke Jenewa untuk mempresentasikan kejadian yang menimpa dirinya selama ini.

"Karena ini sudah menarik perhatian internasional ya, jadi kemarin Sabtu malam ketemu dengan deputi komisioner internasional. Malah Habib diundang ke Jenewa untuk mempresentasikan apa yang menimpa dia, bahkan ada pengacara internasional menawarkan diri untuk membawa Mahkamah Internasional ya, di Den Haag," tuturnya.

Mengenai hal itu, Rizieq meminta saran terkait proses hukum yang akan dihadapi selanjutnya. Sejumlah anggota tim kuasa hukum akan berangkat ke Arab Saudi untuk mendiskusikan hal tersebut.

"Tentu dia minta saran-saran kita apa yang terbaik dan tetap melibatkan kami kalau itu diteruskan. Maka dia panggil kami ke Mekkah. Rabu ada yang berangkat," terang Kapitra.
May 17, 2017

Menara Masjid Yang Sangat Istimewa di Berbagai Dunia

Moeslimonline.com. Medan.--  Mengiringi sejarah panjang perkembangannya, menara-menara masjid lahir mewakili zaman dan lingkungannya. Sejumlah kecil di antaranya tampil mengagumkan dan menghadirkan nostalgia kejayaan Islam di masa lampau.

Sebagian lainnya secara kokoh menegaskan kekuatan sekaligus kesahajaan umat di masanya.
Menara Masjid Yang Sangat Istimewa di Berbagai Dunia
Menara Masjid Sultan Hassan II
Menara masjid tertinggi dunia (210 meter) adalah menara Masjid Sultan Hassan II di Casablanca, Maroko. Dua menara masjid lain yang lebih tinggi (230 meter) sedang dalam pemugaran di Teheran, Iran. Selain menara-menara yang mencatatkan diri dalam peringkat dunia tersebut, terdapat menara-menara lain yang tak kalah istimewa. Berikut beberapa menara istimewa itu.

Menara Kudus 
Hasil gambar untuk Menara Kudus
Menara ini mendampingi sebuah masjid tua di Desa Kauman, Kecamatan Kota, Kudus, Jawa Tengah. Dibangun pada 956 H/1549 M, me nara ini bentuknya menyerupai bangunan candi zaman Majapahit, seperti Candi Jago di Jawa Timur dan Menara Kukul di Bali. Bentuk menara ini menyimbolkan akulturasi kebudayaan Hindu-Jawa dengan Islam.

Bersama Masjid Kudus, menara berketinggian 17 meter dengan luas 100 meter persegi ini merupakan bagian dari kompleks makam Sunan Kudus. Konstruksi batu bata pada menara ini dibuat tanpa menggunakan perekat. Konon, dengan diban tu para cantrik (murid padepok an)-nya, Sunan Kudus membangunnya hanya dengan menggo sok-go sokkan batu bata yang satu dengan batu-bata lainnya hingga rekat. Keunikan Menara Kudus menjadi magnet tersendiri bagi para peziarah dari berbagai wilayah di Indonesia.

Menara Masjid Agung Banten 
Gambar terkait
Menara yang berdiri di sisi timur Masjid Agung Banten ini merupakan contoh lain menara tua yang unik di Indonesia. Masjid Agung Banten sendiri dibangun oleh Sultan Maulana Hasanuddin (1552-1570) dan terletak di utara Keraton, berdekatan dengan alun-alun kota.

Menara berketinggian sekitar 24 meter ini bergaya Eropa dengan bentuk bangunan mercusuar. Ia dibangun oleh arsitek Belanda bernama Hendrik Lucasz Cardeel yang bekerja di Pelabuhan Banten pada abad 17 M. Konon, jauh sebelum difungsikan sebagai menara masjid, Cardeel membangunnya sebagai menara pengintai bagi Pelabuhan Banten.

Konstruksi menara ini berbentuk segi delapan, pintunya melengkung di bagian atas, tangganya berbentuk spiral, dan puncaknya memiliki dua tingkat balkon. Karakteristik tersebut lazim ditemukan di Belanda, terutama pada mercusuar. Pada saat yang sama, menara Masjid Agung Banten juga terpengaruh seni ragam hias Jawa.

Menara Masjid Samarra Iran 

Hasil gambar untuk Menara Masjid Samarra IranMenara spiral yang mengagumkan ini telah berusia 1.200 tahun. Menara dan Masjid Agung Samarra terletak di sisi timur Sungai Tigris, 125 kilometer arah utara Baghdad, Irak. Antara 221 H (836 M) hingga 279 H (892 M), Samarra merupakan ibu kota kekhalifahan Abbasiyah.

Dalam makalah berjudul The Mosque of al-Mutawakkil, dosen Arkeologi Universitas Durham (Inggris), Derek Kennet, mengatakan, masjid tersebut mulai dibangun pada 836 M dan selesai dalam waktu 52 tahun. Sementara, menaranya yang tetap kokoh berdiri hingga sekarang dikenal dengan nama Menara Malwiya, dan merupakan salah satu menara masjid terbesar di dunia. Kata “malwiya” berarti “terlilit” atau “rumah siput”.

Menara Masjid Emin
Ini adalah menara terkemuka di Xinjiang, Cina yang dibangun pada 1778 oleh Kaisar Qianlong dari Dinasti Qing (1735-1796). Sumber lain menyebutkan, menara itu dibangun oleh Sulaiman, pejabat militer yang terkenal pada zaman Dinasti Qing untuk mengenang kehebatan ayahnya serta untuk menunjukkan kesetiaan kepada kaisar Dinasti Qing.
Hasil gambar untuk Menara Masjid Emin
Menara elegan ini terbuat dari kayu dan batu bata, dengan bentuk melingkar dan semakin meruncing ke bagian atasnya. Diameter bagian dasar menara mencapai 14 meter, sementara puncaknya berdiameter sekitar 2,8 meter. Menara berketinggian 44 meter ini merupakan menara mas jid tertinggi di Negeri Tirai Bambu .

May 17, 2017

Kisah Misionaris Kristen, Yang Mencari Kesalahan Al Quran, Berakhir Seperti Ini…


Hasil gambar untuk Dr. Gary Miller (Misionaris Kristen)Moeslimonline.com. Kisah Dr. Gary Miller (Misionaris Kristen), Sang Penantang Al Quran : “Melakukan Riset Panjang Untuk Mencari Kesalahan Al Qur’an !


Gary Miller, adalah seorang ilmuwan matematika asal Kanada.

Selain menjadi anggota dewan ahli di universitas, Miller juga aktif sebagai misionaris Kristen. Miller adalah ilmuwan yang sangat meminati bidang logika dan hal-hal logis.

Pada awalnya, dia berpikir bahwa Al-Qur’an yang turun 14 abad yang lalu itu hanya membahas berbagai masalah di masa lalu.

Namun seiring dengan menguatnya arus Islam di Barat, Miller pun terdorong untuk mempelajari Al-Quran lebih mendalam dengan tujuan mencari celah-celah kesalahannya, sekaligus membuktikan ketidakotentikan kitab suci umat Muslim itu.

Miller mengatakan, “Mulai hari itu, saya membaca Al-Quran untuk mencari celah-celah kesalahan kitab ini. Melalui usaha ini, saya berharap dapat mengangkat derajat pemeluk agama Kristen di hadapan ummat Islam.”

Dikatakannya pula, “Karena Al-Quran diturunkan 14 Abad yang lalu di padang pasir, saya berpikir bahwa kitab ini sangat terbelakang serta dipenuhi dengan kekurangan. Namun semakin saya membaca Al-Quran, saya malah semakin menemukan kebenaran yang membuat saya terkesima. Saya menyadari bahwa Al-Quran ternyata membahas berbagai masalah yang sama sekali tak ditemukan di kitab samawi lainnya.

Kitab ini membuat saya semakin penasaran untuk mempelajari lebih mendalam lagi. Ketika membaca sura An-Nisa’, ayat 82, saya sangat terkejut. Ayat tersebut menyebutkan; “Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Quran ? Kalau kiranya Al-Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.”

Tentunya, hal yang dialami oleh cendekiawan asal Kanada ini bukanlah yang pertama kali terjadi bagi seorang non-muslim. Al-Quran adalah samudera yang tak ada batasnya dan mengandung mutiara ilmu yang tak ada habis-habisnya untuk digali.

Sejak 14 abad lalu, para pemikir dan cendikiawan dalam berbagai bidang mengarungi lautan ilmu yang tertuang dalam kitab ini. Namun sedemikian luas dan dalamnya samudera Al Quran, membuat mereka belum mampu menemukan tepi atau akhir dari lautan ilmu ini.

Oleh karena itu, mereka hanya bisa pasrah sambil memuji keagungan dan kebesaran Allah Swt. Al-Quran dalam surat Furqon ayat 1 menyebutkan, : “Maha Suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqaan (Al-Quran) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam.”

Sebagai seorang ilmuwan, Dr. Gary Miller memahami bahwa mengenali dan membandingkan berbagai pendapat adalah salah satu metode ilmiah dalam rangka membuktikan kebenaran. Dia juga mengatakan, “Al-Quran dengan ayat-ayat yang sangat lugas mengajak manusia untuk berpikir. Di dunia ini, tak ada seorang penulis pun yang menulis sebuah buku, kemudian dengan penuh keyakinan meminta semua pihak untuk membuktikan kesalahan-kesalahannya.”

Miller juga mengatakan, “Di saat mempelajari Al-Quran, saya menanti ayat yang menyinggung peristiwa-peristiwa yang dialami oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, seperti wafatnya Sayidah Khadijah atau kehidupan anak-anaknya. Namun, saya malah dikejutkan oleh surat yang bernama Maryam. Sedangkan dalam kitab Injil dan Taurat, tak ada satupun surat khusus dengan nama Maryam. Selain itu, Al-Quran menyebut nama Isa Al-Masih sebanyak 25 kali, sedangkan kitab ini hanya menyebut nama Rasulullah Muhammmad Shallallahu ‘alaihi wasallam sebanyak 5 kali. Bahkan, tak ada surat yang menyebutkan nama putri atau istri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam.”

Namun, cendekiawan Barat ini masih belum mantap dengan apa yang didapatkannya. Ia pun kembali melanjutkan mencari kesalahan-kesalahan Al-Quran. Kali ini, ia dikejutkan oleh ayat lainnya, yaitu Surat Al Anbiya ayat 30, yang berbunyi : “Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasannya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup…”

Miller berkata, “Ayat ini menyinggung masalah ilmiah yang penemunya mendapatkan penghargaan Nobel pada tahun 1973. Ayat ini menjelaskan teori “Big Bang” yang menghasilkan penciptaan dunia, langit, dan bintang-bintang.”

Miller melanjutkan, “Bagian akhir ayat tersebut menyebutkan bahwa air adalah sumber kehidupan. Ini merupakan salah satu keajaiban penciptaan alam yang baru dipahami oleh sains modern. Ilmuwan modern membuktikan bahwa sel hidup terbentuk dari sitoplasma atau zat separuh cairan lekat, sedangkan bagian inti sitoplasma bersumber dari air. Dengan mempelajari ayat ini, saya sama sekali tidak lagi mempercayai klaim-klaim bohong yang menyebut Al-Quran sebagai buatan Muhammmad Shallallahu ‘alaihi wasallam semata. Bagaimana mungkin Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam yang tak bisa menulis dan membaca sebelum diturunkannya Al-Quran, 1400 tahun yang lalu, tiba-tiba dapat berbicara soal materi dan gas yang membentuk dunia?”

Akhirnya, riset panjang ini menyebabkan Dr. Gary Miller tunduk menerima Islam sebagai agama yang benar. Dia kini aktif menulis berbagai makalah terkait mukjizat-mukjizat sains yang tercantum dalam Al-Quran. Di antara karya-karya Miller berjudul “Al-Qur’an Yang Menakjubkan”, “Perbedaan Al-Quran dan Kitab Injil”, dan “Pandangan Islam tentang Metode-Metode Pemberian Kabar Gembira”.

Di samping berbicara mengenai mukjizat dan keagungan Al-Quran, Dr. Gary Miller juga membahas masalah lainnya. Dia mengatakan, “Di antara mukjizat Al Quran adalah menyampaikan ancaman-ancaman untuk manusia di masa mendatang yang tak bisa diprediksikan oleh manusia. Hal ini tak bisa diprediksi oleh manusia karena manusia seringkali menjadikan eksperimen sebagai tolak ukur kebenaran.

Al-Qur’an juga mengidentifikasi sahabat dan musuh ummat Islam. Selain itu, kitab ini juga memperingatkan persahabatan dengan orang-orang musyrik dan mengingatkan bahwa ummat kristiani adalah sahabat yang paling dekat dengan umat Islam. Lebih dari itu, Al Quran mengemukakan data yang konkrit dan ini adalah di antara metode Al-Quran yang luar biasa.”

Menurut Miller, “Al-Quran juga menarik perhatian para pembacanya pada hal-hal yang spesifik, bahkan kitab ini juga menyampaikan informasi-informasi baru. Informasi semacam ini tak pernah disinggung dalam kitab samawi lainnya. Sebagai contoh, surat Al-Imran ayat 44 menyampaikan peristiwa undian untuk mengasuh Sayidah Maryam as. Ayat tersebut menyebutkan, “Yang demikian itu adalah sebagian dari berita-berita ghaib yang Kami wahyukan kepada kamu (ya Muhammad); padahal kamu tidak hadir beserta mereka, ketika mereka melemparkan anak-anak panah mereka (untuk mengundi) siapa di antara mereka yang akan memelihara Maryam. Dan kamu tidak hadir di sisi mereka ketika mereka bersengketa.”

Dikatakannya pula, “Dalam Kitab Injil, jika kita ingin lebih mengetahui sebuah cerita atau mengkaji permasalahan, seringkali kita tidak mendapatkan jawabannya di kitab itu dan bahkan kita harus merujuk sumber-sumber referensi lainnya. Sementara Al-Quran menyatakan, jika seseorang ragu akan kebenaran yang disampaikannya, maka Al Quran sendiri yang akan menjawabnya. Namun, setelah saya mempelajari kitab ini secara detail, saya menyimpulkan bahwa tak seorangpun dapat menanggapi tantangan Al-Quran ini, karena pada prinsipnya, informasi-informasi dalam kitab ini Kitab ini mengungkap peristiwa masa lalu, masa kini, dan masa mendatang.”

Pada tahun 1977, Miller terlibat debat terbuka dengan penceramah Islam terkenal; Ahmad Deedat. Logikanya jelas dan pembenarannya tampak berdasarkan niat baik untuk mencapai kebenaran tanpa kebanggaan beragama atau prasangka buruk. Banyak orang yang kemudian memperkirakan bahwa ia akan segera memeluk Islam setelah debat itu.

Pada tahun 1978 Miller memutuskan memeluk Islam dan mengganti namanya menjadi Abdul Ahad Omar. Dia bekerja selama beberapa tahun di Universitas Minyak & Mineral di Saudi Arabia dan kemudian mengabdikan hidupnya untuk da’wah melalui program TV dan ceramah-ceramah umum tentang Islam.

Pesan Dr. Gary Miller kepada umat Muslim:

*“Wahai ummat Islam, kalian tak mengetahui betapa Allah Subhanahu wa ta’ala telah melimpahkan kemuliaan kepada kalian, yang tak dimiliki oleh agama-agama lain. Untuk itu, bersyukurlah karena kalian telah menjadi muslim. Berpikirlah secara mendalam untuk mengungkap kebenaran-kebenaran yang indah dalam Al-Quran. Saya mempelajari Al-Quran secara mendalam, dan kitab inilah yang menyebabkanku mendapatkan hidayah Ilahi.”*

*Renungkanlah, dan jangan biarkan prasangka mencegah Anda menemukan jalan untuk mendapatkan hidayahNYA.
May 17, 2017

Ini Data Korban TNI Yang Meninggal Karna Senjata Buatan Cina

Moeslimonline.com. Meriam Buatan China Meledak dan mwmakan banyak korban dari pihak TNI.

Berikut adalah Update korban kecelakaan latihan PPRC TNI di Natuna :

1. Pratu Marwan
- Usus keluar
- Kaki kiri patah dan masih menyatu dgn badan
- Kaki kanan putus
( Sudah dievakuasi ke RSU )
Telah meninggal Dunia pukul 12.22 di RSUD dan saat ini dikamar jenasah
2. Praka Edy
- Pinggang kebawah hancur kena serpihan peluru
- Dievakuasi pakai helikopter dari lapangan ke RSUD
- Meninggal dunia diperjalanan Krn kehabisan darah
- Korban sedang dikamar jenasah
3. Pratu Bayu Agung
- Leher sebelah kanan luka kena percikan peluru
- Paha sebelah kanan luka kena percikan peluru
( Sedang dievakuasi ke RSU )
4. Serda Alpredo Siahaan
- Jari tangan kanan putus
- Paha kamar luka kena percikan peluru
( Sudah dievakuasi ke RSU )
5. Prada Danar
- Paha kanan luka kena percikan peluru
( Sdh dievakuasi ke RSU )
6. Pratu Ridai
- Lutut kaki kiri kena serpihan peluru
( Dirawat di Tenda Kes lapangan )
7. Pratu Didi Hardianto
- Luka tangan kiri kena serpihan peluru
( Dirawat di tenda lapangan )
8. Sertu Blego Switage
- Tangan kiri kena serpihan peluru
- Perut luka kena serpihan peluru
9. Pratu Ibnu Hidayat meninggal dunia
10. Danrai Kapten Arh Herubelum masuk ke RSUD. Informasinya meninggal dunia.
.
Catatan :
Seluruh korban berasal dari satuan Yon Arhanud 1 Kostrad
May 17, 2017

Datang ke Medan, Tito " Pecah" Umat Islam Indonesia

Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Drs H M Tito Karnavian MA Ph.D menjelaskan Indonesia sejatinya adalah milik Ummat Islam. Tepatnya muslim yang moderat.

Hal itu diungkapkan dalam Seminar Nasional yang digelar oleh  Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Rabu (17/5) siang di Asrama Haji Medan.

"Pemilik dan pembangun negara Indonesia ini ada tiga unsur  yakni oleh Laskar Rakyat yang menjadi TNI dan Polri, kaum Nasionalis dan Islam Moderat yakni NU dan Muhammadiyah." Ujarnya.

Apabila salah satu unsur tiga unsur 'doyong' maka negara Indonesia juga akan doyong. Sehingga, Tito menilai ideologi dari luar negeri yang bertentangan dengan Pancasila dan Kebhinnekaan harus dihadang di Indonesia.

Pernyataan tito di Medan itu, seakan ingin memberi pesan bahwa yang memerdekakan Indonesia itu cuma NU dan Muhamadiyah dan seolah Islam itu terbagi-bagi. ada Islam yang moderat dan ada yang tidak moderat (radikal). Pasahal Islam iti satu.

Friday, May 12, 2017

May 12, 2017

Ahli Kedokteran Ini Masuk Islam Setelah Melakukan Penelitian Tentang Sujud

Moeslimonline.com. Dr. Fidelma O’Leary mendapatkan penghargaan Woman of Spirit tahun 2012. Ia adalah seorang Professor Biologi di Universitas St. Edward di Austin, Texas, Amerika Serikat.

Wanita asli Texas yang berprofesi sebagai Professor Neurosains di Universitas Texas ini, telah menemukan kedamaian dalam Islam. 


Dr. Fidelma, yang juga sebagai seorang Dokter Neurologi di sebuat rumah sakit di AS, terpukau ketika melakukan kajian terhadap syaraf-syaraf di otak manusia. Satu hal yang membuat dia terpukau adalah ketika mengetahui bahwa terdapat beberapa urat syaraf manusia yang tidak dimasuki darah. Padahal setiap inci otak manusia memerlukan suplai darah agar bisa berfungsi secara normal.

Setelah mengadakan penelitian dengan seksama dan memakan waktu yang lama, Dr. Fidelma akhirnya mendapati kenyataan bahwa urat-urat syaraf di otak itu tidak dimasuki darah kecuali bila seseorang sedang shalat, yakni ketika posisi sujud. Ternyata urat syaraf itu memerlukan darah hanya beberapa saat saja, yakni ketika seseorang shalat.


Setelah penelitian itu, Dr. Fidelma mencari tahu tentang Islam, lewat buku-buku keislaman dan diskusi dengan rekan-rekannya yang Muslim. Dan akhirnya, dengan kesadaran penuh, Dr. Fidelma mengikrarkan keislamannya dengan mengucapkan dua kalimat syahadat. Allah SWT berkenan memberinya hidayah atau petunjuk pada iman. Keyakinannya pada agama Islam yang baru dianutnya itu demikian besar.

Sekarang Dr. Fidelma membuka klinik, “Pengobatan dengan Al-Qur’an.” Dia terus mengkaji pengobatan Islami dan memberikan pengobatan dengan ayat-ayat Al-Qur’an dan apa saja yang dianjurkan Al-Qur’an dan Hadits Nabi SAW. Misalnya, dengan berpuasa, madu, habbatussauda (jinten hitam), minyak zaitun, dan sebagainya.


Allah SWT berfirman: “Dan apabila kamu menyeru untuk mengerjakan shalat, mereka menjadikannya (shalat itu) sebagai ejek-ejekan dan permainan. Yang demikian itu ialah karena mereka suatu kaum yang tidak berakal,” (QS. Al Maidah: 58). [moeflich] 


Friday, May 5, 2017

May 05, 2017

AA Gym : UMAT ISLAM HANYA INGIN HUKUM DITEGAKKAN SEADIL-ADILNYA !!!

MOESLIMONLINE.COM KH. Abdullah Gymnastiar yang akrab disapa AA Gym berharap agar hakim dapat membuat keputusan yang seadil-adilnya dalam kasus penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
“Mudah-mudahan dengan munajat bersama, Allah memberikan hidayah dan taufik kepada majelis hakim untuk bisa memberikan keputusan seadil-adilnya yang bisa memenuhi dahaga keadilan sehinga bisa dirasakan masyarakat,  khususnya umat Islam,” katanya seperti yang dikutip Republika. Dai kondang ini mengatakan Aksi 55 hanya bertujuan meminta agar hukum ditegakkan seadil-adilnya. Bukan persoalan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA), kebinekaan, serta radikalisme.”Umat Islam ini tidak ingin apa-apa kecuali hukum ditegakkan seadil-adilnya. Tidak ada tujuan lain,” tegas dia.
Aksi bela Islam ini tidak ada unsur memecah belah NKRI, melainkan untuk mengawal bersama kasus dugaan penodaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama beberapa waktu lalu.”Seperti yang dikatakan Panglima, yang melakukan 212 dan 505, mereka adalah patriot NKRI,” kata Aa Gym yang juga merupakan pimpinan ponpes daarut tauhid bandung. Ia tetap konsisten dalam mengikuti aksi-aksi mengecam penistaan agama yang didakwakan kepada Ahok.
Pada aksi simpatik 55 ini Aa pun menyatakan kehadirannya. Lewat kicauan di Twitter pada Jumat (5/5) pagi, Aa Gym mengatakan Daarut Tauhid mendirikan posko di pojok masjid Istiqlal. “Posko Daarut Tauhid ada di pojok masjid Istiqlal ini ya, bagi yang memerlukan bantuan dipersilakan mampir,” ujarnya lewat kicauan di Twitter. (sl/mo/17)


May 05, 2017

INDUK PROYEK KPBU DITANDATANGANI, KOTA MEDAN SEGERA PUNYA LRT !!!


MOESLIMONLINE.COM - Pemko Medan dan Kementrian Keuangan Republik Indonesia melakukan Penandatanganan Kesepakatan Induk tentang Penyediaan Fasilitas Penyiapan Proyek dan Pendampingan Transaksi Pada proyek Infrastruktur Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) Transportasi Kota (Urban Transport) Medan di D’Heritage Grand Aston City Hall, Jumat (5/5). Penandatangan ini dilakukan dalam upaya mewujudkan pembangunan transportasi massal perkotaan di Kota Medan.

Penandatangan ini dilakukan Wali Kota Medan, Drs H T Dzulmi Eldin S MSi dan  Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko Kementrian Keuangan (Kemenkeu), Robert Pakpahan disaksikan Direktur Pengelolaan Dukungan Pemerintahan dan Pembiayaan Infrastruktur Kemenkeu, Freddy Rickson Saragih, Wakil Wali Kota Medan, Ir Akhyar Nasution MSi serta unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Kota Medan. Eldin menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Kemenkeu karena telah menyanggupi permintaan Pemko Medan untuk memberikan bantuan berupa fasilitas penyiapan proyek dan pendampingan transaksi pada proyek infrastruktur, sebagai tindak lanjut dari penyusunan kajian awal pra studi kelayakan pembangunan Light Rail Transit (LRT) Kota Medan yang difasilitasi pihak Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional pada tahun lalu.

Dengan jumlah penduduk sekitar 2,5 juta jiwa dan tingkat kepadatan lalu lintas yang terus mengalami peningkatan serta laju pertumbuhan kenderaan bermotor tidak sebanding dengan peningkatan kapasitas dan konektifitas sistem jaringan jalan perkotaan, Wali Kota mengatakan, Pemko Medan mempunyai kebijakan dan strategi untuk menerapkan sistem angkutan umum massal yang modern dan terpadu sesaui tertuang dalam RPJMD 2016-2021 dan RTRW Kota Medan tahun 2031.

Selanjutnya dengan keluarnya kebijakan pemerintah yang tertuang dalam Perpres No.38 tahun 2015  tentang KPBU dalam penyediaan infrastruktur, jelas Wali Kota, merupakan kesempatan dan peluang bagi Kota Medan sebagai alternatif piola pembiayaan penyediaan infrastruktur perkotaan.  Dan ini diharapkan dapat menjawab tantangan manajemen kebutuhan perjalanan transportasi masyarakat perkotaan secara inklusif dan berkelanjutan,” kata Wali Kota. Proyek ini direncanakan menggunakan skema KPBU dan ditawarkan kepada badan usaha pelaksana yang berpotensi untuk membiayai, merancang, membangun, mengoperasikan dan memelihara infrastruktur, serta menyerahkan kembali infrastruktur transportasi pada akhir masa kerjasama.



Mantan Wakil Wali kota dan Sekda Kota Medan itu berharap, keberhasilan pembangunan proyek KPBU Transportasi Kota Medan ke depannya akan memicu pengembangan jaringan prasarana transportasi lainnya di Kota Medan secara luas dan terintegrasi dalam satu kawasan Mebidangro sesuai dnegan Perpres 62/2011  mengencai rencana tata ruang kawasan perkotaan Medan, Binjai, Deli Serdang dan  Karo.

“Untuk itu saya minta kepada SKPD terkait di Kota Medan agar dapat berkoordiansi dengan baik dalam rangka merumuskan perencanaan dan kebijakan yang diperlukan, sehingga fasilitas yang diberikan dapat memberikan hasil yang efektif dan optimal,” ungkapnya. Sementara itu menurut Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko Kemenkeu,  Robert Pakpahan, penandatanganan Kesepakatan Induk ini merupakan tindak lanjut telah disetujuinya permohonan fasilitas penyiapan dan pendampingan transaksi, yang selanjutnya mereka sebut Fasilitas, untuk rencana Proyek Transportasi Masal Kota Medan oleh Menteri Keuangan kepada Walikota Medan.

“Penyediaan Fasilitas ini merupakan salah satu wujud komitmen Pemerintah Pusat dalam membantu Pemerintah Daerah untuk mengembangkan infrastruktur guna memberikan pelayanan umum yang lebih baik kepada masyarakat, sebagaimana telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 265 Tahun 2015,” jelas Robert. Permohonan fasilitas penyiapan proyek di sektor transportasi  massal dari Walikota Medan ini merupakan usulan yang pertama yang telah disetujui  Menteri Keuangan, tambahnya.  Oleh karena itu, pihaknya sangat berharap bahwa kesempatan ini benar-benar dimanfaatkan untuk kesuksesan proyek tersebut.

Inisiatif Pemko Medan menggunakan Skema KPBU, dinilai Robert  merupakan langkah yang inovatif menuju penyediaan layanan umum yang lebih baik kepada masyarakat dengan melibatkan pihak swasta.  Dengan Skema KPBU,  Pemko Medan dapat mengupayakan tersedianya layanan infrastruktur transportasi yang berkelanjutan, terjangkau, dan berkualitas yang menjadi tujuan utama penggunaan skema KPBU. Selain itu, penggunaan Skema KPBU juga dapat menjadi strategi dalam menjembatani keterbatasan anggaran Pemerintah, baik pusat maupun daerah, dalam penyediaan infrastruktur.

“Skema KPBU juga memiliki beberapa keunggulan yang dapat memberikan manfaat bagi Pemko Medan, diantaranya dapat mentransfer risiko desain, pembiayaan, konstruksi, operasi dan pemeliharaan kepada pihak swasta. Selain itu, Pemko Medan juga dapat menciptakan proses transaksi/lelang yang competitive dan transparan sehingga mendorong terwujudnya inovasi, efektifitas, dan efisiensi dalam penyediaan infrastruktur oleh pihak swasta,” paparnya.

 

Selain unsur FKPD Kota Medan seperti  Kapolresta Medan, Kombes Pol Sandi Nugroho ST, Dandim 0201/BS, Kol Inf Bambang Herqutanto, Danyon Marhanlan Belawan, Letkol Abdi Zunan Tambunan, Kapolresta Belawan, AKBP Yemi Mandagi, anggota DPRD Medan, Boydo HK Panjaitan, , penandatanganan Kesepakatan Indul ini juga dihadiri sejumlah pimpinan SKPD terkait. Usai penandatanganan, Wali Kota selanjutnya menyerahkan cindera matakepada  Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko Kemenkeu tersebut. (sl/mo/2017)