Breaking News

Nasional

Sunday, September 30, 2018

September 30, 2018

Henry Jhon Minta Gubernur dan DPR RI Perhatikan Banjir di Medan

Henry Jhon Minta Gubernur dan Anggota DPR RI Perjuangkan Anggaran Perbaikan SungaiMEDAN – Persoalan banjir yang melanda Kota Medan tentunya menjadi perhatian yang serius pula bagi DPRD Kota Medan. Namun, menurut Ketua DPRD Medan Henry Jhon Hutagalung, persoalan banjir ini harus menjadi perhatian gubernur yang baru beserta anggota DPR RI dapil Sumut 1 daerah pemilihan Medan.

“Gubernur yang baru, beserta anggota DPR RI yang daerah pemilihan Medan, Sumut 1, itu harus aktif memperjuangkan anggaran perbaikan sungai dan relokasi penduduk bantaran di APBN. Itu kewajiban mereka. Mereka enggak boleh diam,” ujarnya, Rabu, (26/9/2018).

Ia mengatakan, DPRD Kota Medan pernah memanggil Balai Wilayah Sungai Sumatera II (BWSS II) terkait penanggulangan banjir.

Dia mengatakan, saat ditanya mengapa BWSS II tidak mengeruk sungai, mereka mengatakan tidak memiliki anggaran.

“Ya kalau enggak ada anggarannya berarti kan itu persoalan bagaimana anggota DPR RI dapil Sumut 1 ini mau memperjuangkan anggarannya di APBN. Saya pikir itu tidak masalah, tapi itu tidak mereka lakukan. Kalau Pemko Medan kan bukan tanggung jawab mereka sungai itu,” jelasnya lagi.

Ditambahkannya, jika Pemko Medan menyalurkan anggaran kepada BWSS II untuk normalisasi sungai, bisa jadi Pemko Medan terkena masalah hukum. Sehingga, ia katakan, harus ada kebersamaan.

“Saya juga sudah bicara ke anggota DPRD Sumut, ayo bang kita ke Kementerian PU. Kita minta dianggarkan. Mereka belum juga bersedia. Makanya saya harapkan, bersama dengan gubernur, perjuangkan ke Jakarta bersama anggota DPR RI dapil Sumut 1. Ini harus sudah selesai, paling tidak masuk di anggaran di 2019,” ujarnya.

Jika normalisasi sungai dilakukan, maka warga di bantaran sungai harus direlokasi. Henry Jhon mengatakan, relokasi memang harus dilakukan sebagai solusi.

Thursday, September 27, 2018

September 27, 2018

Wartawan Unit DPRD Medan Dibawa Berkunjung Ke DPRD Kota Surakarta

Kota Medan,- Wartawan yang biasa melakukan peliputan berbagai kegiatan di DPRD Kota Medan, diajak Sekertariat DPRD berkunjung ke DPRD Surakarta, untuk melihat langsung kinerja anggota DPRD dan staf protokoler DPRD Kota Surakarta.

Dalam kesempatan ini Kabag Protokoler Persidangan DPRD Medan, Hj Alida memaparkan apa tujuan dari pada Study Banding Koperatif ini kepada Sekwan DPRD Kota Surakarta.

“Mewakili Sekwan DPRD Medan, saya membawa sebagian wartawan dan kordinator Wartawan DPRD Kota Medan, untuk melihat langsung kinerja para Anggota Dewan maupun Staf Protokoler DPRD Daerah Kota Surakarta” ujarnya.

Menanggapi tujuan kunjungan tersebut, Sekertariat DPRD Surakarta mengaku senang dan menyambut baik kunjungan para wartawan yang berunit di DPRD Kota Medan tersebut.

Sekwan menerangkan, awak media yang bertugas di DPRD Kota Surakarta sendiri berjumlah 10 Media yang aktif melakukan peliputan kegiatan DPRD seperti Rapat Paripurna, RDP, Banmus maupun Rapat Banggar.

Sekwan DPRD Kota Surakarta mengaku sudah memiliki agenda kunjungan ke DPRD Kota Medan, namun waktunya belum bisa ditentukan mengingat anggaran di Protoler (Humas) DPRD Kota Surakarta terbatas berkisar Rp.500 Juta/tahunnya, dimana jumlah tersebut sudah mencakup berbagai biaya pengeluaran seperti pembuatan Adventorial, Spanduk dan sebagainya, tutupnya.

Wednesday, September 26, 2018

September 26, 2018

Ini 3 Strategi Pemenangan Prabowo-Sandi

MuslimOnline.Id- Masa kampanye Pilpres sudah berlangsung sejak 23 September lalu. Para capres dan cawapres sudah boleh melakukan kampanye. Kampanye akan berlangsung selama berbulan-bulan, tepatnya sampai 13 April 2019.

Setiap capres dan cawapres sudah punya strategi masing-masing memenangkan konstestasi. Capres dan cawapres, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno misalnya, sudah membeberkan beberapa strategi. Seperti apa strategi pasangan ini, berikut ulasannya:

1. Strategi Sapu Lidi
Menurut Prabowo, strategi nanti menggunakan filosofi “sapu lidi”. Maksudnya, seluruh timses, relawan dan simpatisan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno harus bekerja sama agar tak mudah retak.

“Kita akan bekerja keras, mengandalkan akar rumput, dukungan dari bawah, kita akan memakai filosofi sapu lidi, kalau lidi satu lemah, gampang dipatahkan,” kata Prabowo.

Prabowo juga mengatakan kalau semua timses Prabowo-Sandi harus bekerja jujur dan ikuti aturan main yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

2. Menargetkan Suara Milenial
Pada Pilpres 2019, suara millenial cukup besar. Untuk pemilih baru saja, jumlahnya diperkirakan mencapai 6 juta. Karena itu, pasangan Prabowo-Sandi akan menggarap segmen suara millenial.

Menurut Sandiaga Uno, sosok Prabowo saat ini adalah sosok yang asyik dan sangat cair. Dia juga mengatakan kalau sosok “The New Prabowo” bisa menggaet hati para millenial.

“Prabowo itu orangnya asyik, the new Prabowo yang kita selalu bilang sekarang orangnya sangat cair, sangat mendengar, menghormati,” kata Sandiaga.

3. Blusukan ke Pasar-Pasar
Strategi ini sudah sering dilakukan oleh Sandiaga Uno. Ia kerap kali melakukan blusukan ke berbagai daerah, termasuk pasar-pasar. Dia akan bertemu dengan para ibu atau “emak-emak” dan menanyakan harga barang. Sering kali emak-emak ini curhat dengan Sandi tentang mahalnya kebutuhan pokok.

Menurut Sandi, kondisi ekonomi menjadi perhatian emak-emak saat ini. Inilah kesempatan mereka untuk mencuri hati para ibu dengan mengusung isu ekonomi.

Sumber : Eramuslim
September 26, 2018

Wagub Puji Karya Anak Sumut

MuslimOnline.Id- Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagub Sumut) Muja Rajekshah memuji startup karya sekelompok pemuda Sumut yang terpilih untuk mengikuti kompetisi internasional yaitu Asia Pacific ICT Alliance Awards (APICTA Awards) 2018, di Guangzhou, China pada 9-13 Oktokber 2018.

Startup buatan anak Sumut ini bernama Kepul, yakni aplikasi jasa jual sampah daur ulang secara daring. Adapun pemuda-pemudi tersebut yakni Abdul Latif Nasution dan Afrizal Yusuf Rangkuti sebagai founder serta anggota Novira Naili Ulya Siregar dan Amalia Rahmi Simanjuntak.

“Ini merupakan prestasi dan karya yang patut kita banggakan. Saya senang melihat pemuda-pemudi Sumut berprestasi apalagi sampai ke tingkat internasional. Ini sudah pasti akan kita dukung,” ujar Wagub Musa Rajekshah atau yang biasa disapa Ijeck, saat menerima Abdul dan rombongan, di ruang kerjanya lantai 9 Kantor Gubernur Jalan Diponegoro Nomor 30 Medan, Selasa (25/9).

Ijeck, yang juga didampingi Kepala Dinas Kominfo Sumut M Fitriyus, berharap pemuda-pemudi lainnya di Sumut juga mengikuti jejak Abdul dan kelompok, yakni memanfaatkan teknologi digital untuk menciptakan karya yang bermanfaat bagi kepentingan masyarakat banyak. Bukan sebaliknya, terpengaruh dengan hal-hal negatif yang tersebar luas di internet.

“Internet itu memang sangat bebas. Hanya kalian yang bisa mengontrol dan mengatur diri kalian. Banyak dan kaya sekali internet itu. Perkembangan teknologi itu tidak bisa kita lawan, tapi sebaliknya kita rangkul dan gunakan untuk sesuatu yang positif,” ujarnya.

Ijeck kagum dengan aplikasi Kepul yang diciptakan Abdul dan kelompoknya. Selain mengatasi masalah sampah, juga akan membantu perekonomian masyarakat pengepul sampah. Ijeck berpesan agar kesempatan berangkat ke China dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk menambah ilmu.

“Saya ucapkan terima kasih karena telah mengharumkan nama Sumut. Semoga pulang membawa sesuatu, pengalaman, ilmu, dan aplikasi yang dilombakan memenangkan kompetisi. Dan selanjutnya, dikembangkan sekembalinya ke Sumut,” pesan Ijeck.

Sementara itu, Abdul menceritakan bahwa Kepul ini merupakan aplikasi yang diciptakan dirinya dan Tim pada tahun 2017. Saat itu, Ia dan rekan-rekannya masih menjadi mahasiswa Informasi Teknologi USU.

“Awalnya kita berpikir bagaimana membuat aplikasi yang mirip seperti aplikasi transportasi daring yang sudah ada, tapi bisa dimanfaatkan untuk jasa jual sampah daur ulang. Sehingga aplikasi ini dapat menjadi solusi terhadap masalah sampah, di sisi lain masyarakat juga dapat mengubah sampah menjadi rupiah,” papar Abdul.

Lebih lanjut diungkapkan Latif, aplikasi jasa pengumpulan sampah daur ulang ini dilakukan melalui pengepul-pengepul (tukang botot) yang ada di sekitar tempat tinggal masyarakat. Jadi pengguna aplikasi yang ingin mengumpulkan sampah daur ulang miliknya dapat mencari pengepul terdekat dari rumahnya melalui aplikasi Kepul dengan memanfaatkan sistem navigasi GPS. Tentunya, sampah yang diterima merupakan sampah berupa kertas, plastik, logam dan barang yang dapat di daur ulang lainnya.

Tuesday, September 25, 2018

September 25, 2018

DPRD Lampung Tengah Pelajari Sistem E-Planning & E-Budgeting ke DPRD Kota Medan

Medan. DPRD Kabupaten Lampung Tengah melakukan kunjungan kerja ke DPRD Kota Medan, Senin (249). Kunjungan kerja yang dilakukan untuk mempelajari sistem e-planning dan e-budgeting yang telah diterapkan di Kota Medan.
Wakil Ketua DPRD Kota Medan Iswanda Ramli dan Ihwan Ritonga serta anggota DPRD Kota Medan lainnya, Ahmad Arief menerima langsung rombongan anggota DPRD n
Kabupaten Lampung Tengah di ruang Banmus lantai II.

Ketua DPRD Kabupaten Lampung Tengah, Ahmad Zunaidi Sunardi mengungkapkan, sistem e-planning dan e-budgeting yang diterapkan di Kota Medan merupakan salah satu sistem yang terbaik di Indonesia. “Setahu kami, selain Medan juga ada di Jawa Barat yang pelaksanaan sistem e-planning dan e-budgeting-nya terbaik di Indonesia. Makanya, kami ke Medan untuk mempelajari dua sistem tersebut,” ungkapnya.

Menurut Ahmad Zunaidi, hingga saat ini Kabupaten Lampung Tengah belum menggunakan sistem e-planning dan e-budgeting. Namun begitu, selaku kabupaten yang baru mekar dengan jumlah penduduk 1,4 juta jiwa sudah menggunakan sistem non tunai.

“Memang masih sebatas non tunai, tapi belum melaksanakan sistem e-budgeting dan e-planning. Untuk itu, besok (hari ini, red) kami akan melakukan MoU dengan Pemko Medan terkait penerapan sistem tersebut,” ujarnya.

Sementara, Wakil Ketua DPRD Kota Medan Iswanda Ramli mengapresiasi kunjungan kerja rombongan DPRD Kabupaten Lampung Tengah tersebut. “Kalau Kota Medan berhasil menerapkan sistem itu, berarti Kabupaten Lampung Tengah juga bisa menerapkannya. Hal ini agar penyelenggaraan pemerintah daerahnya semakin baik, transparan dan akuntabel,” tutur Nanda.

Ia menambahkan, dalam mengimplementasikan sistem e-planning dan e-budgeting, Pemko Medan memulai dari rembuk warga untuk mengumpulkan aspirasi yang direkam dan dimasukkan ke dalam sistem. Selanjutnya hasil rembuk warga tersebut dibawa ke Musrenbang Kecamatan dan hasilnya kembali di-input. “Keseluruhan aspirasi warga dipaparkan di Musrenbang Kota Medan. Dari situ, dipilih mana yang menjadi prioritas,” pungkasnya.
September 25, 2018

Unjuk Rasa Seribu Massa Mendukung Polda Berantas Mafia Tanah



MoeslimOnline.id - MEDAN - Unjuk rasa seribuan massa yang menamakan diri Forum Rakyat Bersatu Sumatera Utara (FRB SU) mendukung Polda Sumut untuk memberantas mafia tanah.

Hal tersebut disampaikan Ketua FRB SU, Achmadi bersama Pembina FRB Drs Alimuddin AG dalam orasinya di Mapolda Sumut, Senin, (24/9/2018).

“Tangkap dan berantas mafia tanah yang merajalela di provinsi Sumatera Utara (Sumut). Kita Forum Rakyat Bersatu Sumatera Utara mendukung penuh untuk memberatas para mafia tanah dan menangkap preman mafia tanah, mafia pradilan dan developer yang menjual belikan tanah eks Hak Guna Usaha (HGU) milik pemerintah” teriak Ketua Forum Rakyat Bersatu, Achmadi di Mapolda Sumut.

Selain itu, massa juga menyampaikan dukungannya kepada Kapolda Sumut, Irjen Pol Drs Agus Andrianto SH dalam memberantas para mafia tanah yang meraja lela.

Karena selama ini, mereka selaku pihak kelompok tani kerap mendapat ancaman dari preman maupun Organisaai Kelompok Pemuda (OKP) dalam mempertahanakan tanahnya. “Untuk itu, sekali lagi kami mendukung dan berharap agar Kapolda Sumut Irjen Pol Drs Agus Andrianto SH segera memberantas para mafia tanah tersebut,” pinta Achmadi.


Sebab, kata Achmadi, tanah, bumi, air dan seluruh kekayaaan yang terkandung di dalam sepenuhnya dikuasai Negara dan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. “Hal ini termaktub dalam pasal 33 ayat 3 UUD 1954. Namun ternyata mayoritas kekayaan alam, terutama dikuasai oleh para konglomerat, pengusaha, developer, preman dan mafia,” tandasnya.

Beberapa saat menyampaikan orasinya, Kapolda Sumut Irjen Pol Drs Agus Andrianto SH menemui massa kelompok tani.

Di hadapan ribuan pendemo, orang nomor satu di Mapolda Sumut ini menegaskan pihaknya akan menindak lanjuti laporan dan keluhan massa kelompok tani. “Kita akan menindak lanjuti laporan dari FRB SU ini untuk segera memberantas para mafia tanah yang ada di provinsi Sumut ini. Jika ada indikasi temuan di lapangan bahwa ada sekelompok orang, OKP, preman atau pun mafia tanah yang mencoba menguasai lahan negara, segera laporkan kepada pihak kepolisian untuk kita tindaklanjuti,” tegasnya.


Didampingi Wakapolda Sumut, Brigjen Pol Mardiaz Kusin Dwihananto SH SIK M.Hum, mantan Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Mabes Polri ini meminta kepada massa untuk menginvetarisasikan lahan masing-masing. “Kita jangan mau ditunggai oleh pihak-pihak lain. Silahkan kuasai lahan masing-masing dan dijaga serta inventarisasikan,” pinta Agus.

Ingatkan Pendemo

Kapolda Sumut juga mengingatkan massa FRB SUagar jangan mengadakan aksi-aksi unjuk rasa lainnya dalam tahapan Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) Tahun 2019 ini. “Jangan ada lagi aksi-aksi unjuk rasa lainnya. Karena nanti dikwatirkan massa bisa ditunggangi oleh orang-orang yang berkepentingan,” kata Alumnus Akpol Tahun 1989 ini.

Pada kesempatan tersebut, Kapolda Sumut menyebutkan, ia juga akan berkomunikasi dengan PTPN II maupun pihak lainnya agar jangan ada penggusuran lahan dalam tahapan Pileg dan Pilpres Tahun 2019 mendatang.

“Saya akan kordinasi dengan pihak-pihak lainnya agar jangan ada kegiatan penggusuran. Ini tahapan Pileg dan Pilpres. Jika ada penggusuran, maka akan ada keributan atau kerusuhan. Pastinya itu sangat merugikan bagi kita semuanya,” sebut Kapolda Sumut, Irjen Pol Drs Agus Andrianto SH.

Monday, September 24, 2018

September 24, 2018

MTQ Ajang Bangun Mental Spiritual

MuslimOnline.Id- Seluruh masyarakat dan pihak terkait diajak untuk bersama-sama mensukseskan pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an Nasional (MTQN) XXVII  tahun 2018 yang akan digelar 4-13 Oktober 2018 di Medan dan Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Karena, MTQN tidak hanya sekadar ajang mencari juara, tetapi juga salah satu pilar pembangunan mental spiritual bangsa.

“Tidak sekadar menetapkan para juara saja, MTQ adalah suatu kegiatan yang sangat tinggi nilainya dalam pembinaan mental keagamaan. Juga membawa dampak positif bagi peningkatan pemahaman ajaran agama bagi masyarakat, yang tergambar dari sikap maupun perilaku religius dalam menyukseskan pembangunan nasional maupun daerah,” ujar Kepala Biro (Karo) Humas dan Keprotokolan Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Utara (Setdaprovsu) Ilyas Sitorus, Senin (24/9) di ruang kerjanya.

Dikatakan Ilyas, Al-Qur’an bagi umat Islam merupakan kitab suci yang mengandung hikmah dan pengajaran bagi hidup dan kehidupan umat manusia. Mencintai, mempelajari dan mengamalkan isi kandungan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari, sudah menjadi keharusan.

“Karena itu, MTQN XXVII di Sumut yang akan dihadiri kafilah dari seluruh 33 provinsi di Indonesia, diharapkan dapat menjadi momentum untuk meningkatkan kecintaan terhadap Al-Qur’an, mempelajarinya, serta mengamalkan ajaran-ajaran yang terkandung di dalamnya,” ujarnya.

Melalui hikmah dan kandungan ayat-ayat suci dalam Al-Qur’an, kata Ilyas, juga diharapkan menjadi motivasi bagi masyarakat untuk terus berperanserta menggalang harmonisasi dan kerukunan dalam kehidupan umat beragama, yang merupakan satu dari tiga pilar pembangunan Sumatera Utara, bersama mempertahankan iklim kondusif dan mewujudkan good governance.

"Kita semua tentu sama-sama mendambakan kehidupan yang penuh ketenangan, kerukunan dan kedamaian. Dan kehidupan seperti itu hanya dapat dicapai apabila ada norma-norma yang dipatuhi dan ditaati, dalam hal ini adalah ajaran agama, yang secara jelas menggambarkan bahwa dengan kedamaian hidup ini akan terwujud dan terpeliharalah iman, jiwa, akal, kehormatan bahkan kekayaan Tuhan di bumi ini," ujarnya.

Dengan semangat inilah, kata Ilyas,  dapat dipahami bahwa agama berperan memberikan kontribusi yang besar dan siginifikan dalam pembangunan bangsa yang sejahtera dan bermartabat. “Kehidupan seperti inilah yang harus menjadi rujukan kita semua saat ini, terutama dalam mengarungi proses globalisasi antar bangsa yang akan terus bergulir dan berjalan dengan berbagai harapan dan tantangannya,” katanya.

Sasaran yang demikianlah, salah satu tujuan yang ingin dicapai dalam setiap pelaksanaan MTQ, sehingga kegiatan ini benar-benar bermakna bagi peningkatan pemahaman dan pengamalan ajaran agama. “Karena itu, kita perlu terus mendorong peningkatan kegiatan maupun pendidikan agama masyarakat, baik secara formal maupun non formal, agar pemahaman terhadap agama dapat tumbuh pada diri anak  sejak dini,” jelasnya.

Selain itu, Ilyas juga menyampaikan, suksesnya suatu pembangunan bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata, akan tetapi merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat termasuk para alim ulama dan pemuka agama. Untuk itu, dalam pembangunan diperlukan sumber daya manusia berkualitas, yang memiliki keimanan dan ketaqwaan yang tinggi, artinya memiliki kejujuran, akhlak, moral dan budi pekerti yang baik dan bertanggung jawab.

“Hal itu dapat diperoleh melalui pemahaman ajaran agama yang baik. Dan MTQ adalah salah satu sarana yang dapat mewujudkan hal itu. Karena itu, sekali lagi, saya mengajak kita semua, seluruh masyarakat
Sumut untuk bersama-sama menyukseskan MTQN XXVII daerah ini,” katanya.
September 24, 2018

Telkomsel Ikut Serta Meriahkan MTQN XXVII di Sumut

MuslimOnline.Id- MEDAN - PT Telkomsel turut andil dalam memeriahkan penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Quran Nasional (MTQN) XXVII di Sumatera Utara (Sumut) yang berlangsung pada 4 - 13 Oktober 2018 mendatang.

Dukungan itu yakni pemberian hadiah tambahan kepada para pemenang dengan total hadiah sebesar Rp30 juta. Pemberiaan hadiah tambahan berupa uang pembinaan pada para pemenang khusus Juara 1 di Golongan Tahfidz masing-masing senilai Rp3 juta untuk 10 kategori kompetisi.

Kerjasama ini dikukuhkan dengan penandatangan yang dilakukan oleh Sekdaprov Sumut yang juga Ketua Panitia Daerah MTQN XXVII Pemprov Sumut Dr Ir Hj Sabrina MSi bersama Manager Branch Central Medan PT Telkomsel Nicky A Idrus dalam Rapat Klarifikasi dan Negosiasi di kantor Gubernur Sumut, Jumat (21/9).

Ilyas Sitorus, Kepala Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprov Sumut sekaligus Ketua bidang Publikasi Dokumentasi dan Layanan Media Center MTQN XXVII yang dimintai keterangan menyatakan poin kerjasama itu melakukan promosi outdoor, dimana PT Telkomsel akan melakukan pemasangan media promosi di beberapa titik.

Yakni Billboard/Bando ukuran 4x24 m yang berlokasi di Jalan Gagak Hitam, Video Tron yang berlokasi di Jalan P Diponegoro Samping Sun Plaza, Vertikal Banner 100 titik yang berlokasi di Venue Utama 50 pcs, Istana Maimun 25 pcs dan Asrama Haji 25 pcs, Spanduk 30 pcs yang berlokasi di Hotel tempat para peserta MTQN berada dan jalan-jalan utama Kota Medan, X-banner yang berlokasi di 13 titik pelayanan PT Telkomsel dan Flyer promo even sebanyak 5.000 pcs.

"PT Telkomsel juga menyiapkan MTQN Corner. Telkomsel akan memberikan space promosi di 13 titik layanan PT. Telkomsel di Central Medan untuk mempromosikan even tersebut beserta dengan materi promo pendukung. Termasuk di antaranya PT Telkomsel juga akan melakukan Blast SMS dan LBA (Local Base Advertising), Blast SMS akan dilakukan dengan target pelanggan PT. Telkomsel Sumatera Utara Dan Aceh serta LBA yang berlokasi di 2 titik Kantor Gubernur Sumatera Utara dan Venue Utama Gedung Astaka," ucap Ilyas Sitorus.

Selain itu, PT Telkomsel melakukan promosi secara digital. Telkomsel akan membantu melakukan promosi melalui media sosial instagram/facebook dan juga akan menggunakan para buzzer lokal Medan untuk membantu promosi digital seperti Medan Talk, Tauko Tembung, Cerita Medan dan Ownid. "Tentu saja dalam kerjasama ini, Telkomsel diharapkan dapat menjaga dan memberikan pelayanan terbaik untuk kualitas jaringan," katanya.

Sementara itu, Manager Branch Central Medan PT Telkomsel Nicky A Idrus dalam kesempatan itu pun memastikan untuk seluruh titik wilayah venue kegiatan berlangsung akan memiliki kualitas yang baik dari sisi jaringan SMS, Voice dan Data untuk seluruh masyarakat dan tamu undangan.

Di sisi lain, Telkomsel juga akan membantu memfasilitasi dalam pembuatan nada sambung pribadi Mars MTQN sehingga dapat digunakan dan dilaunching pada acara tersebut. Termasuk membuat kartu edisi Khusus MTQN. Telkomsel akan membuat kartu khusus yang diperuntukan even tersebut untuk menambah diferensiasi acara dibanding kota lain yang pernah menyelenggarakan.

Telkomsel juga akan memberikan 200 pcs kartu perdana dan paket internet secara gratis kepada peserta dari 34 provinsi masing-masing kotingen perwakilan, serta akan mendapatkan 5pcs perdana + paket internet (Combo 60k 500mb Nasional + 1.5 GB Local + 2GGB Video max + 60 menit nelpon all operator dan 60 sms all operator).

Termasuk pemberian diskon produk. Dimana Telkomsel memberikan diskon produk khusus kontingen dan panitia dengan menunjukkan id card khusus pembelian produk Data Bulk 60k dan 99K di tenant sales Telkomsel yang ada di venue utama dan venue tambahan.
September 24, 2018

Allahu Akbar! Gubsu: Ulama itu Pimpinan Setelah Rasulullah Wafat

MuslimOnline.Id- Menghadiri Muzakarah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Edisi Muharram 1440 Hijriah tingkat provinsi, Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menyebutkan pentingnya peran ulama dalam kehidupan berbangsa. Lembaga ini juga disebut sebagai tempat mengadu, khususnya bagi para pemimpin atau umaro.

Hal itu disampaikan Guberunur pada Muzakarah yang mengambil tema ‘Dengan Semangat Hijriah, Kita Rajut Ukuwah Menuju Sumatera Utara Bermartabat' di Aula MUI Sumut, Minggu (23/9). Hadir diantaranya Wakil Gubernur Sumut H Musa Rajekshah, Ketua MUI Sumut Abdullah Syah dan Dewan Pertimbangan MUI Sumut Maslin Batubara, Anggota DPD RI Darmayanti Lubis, utusan MUI kabupaten/kota dan ratusan ulama.

“Ulama itu pimpinan, setelah Rasulullah tak ada. Jadi kala sudah tak ada ulama, bubar bangsa ini,” ujar Gubernur dalam sambutannya.

Menurutnya, ulama sebagai pemuka agama adalah sosok yang harus dihormati dan dipanuti. Karena itu pula, sebagai umaro atau pemimpin pemerintahan, Edy tidak berharap para ulama datang ke kantor Gubernur dan mengantri untuk masuk, berdesakan dan sebagainya, sehingga terkesan diperlakukan tidak layak.

“Saya pernah berjanji, tetapi bukan sekedar janji. Saya tak mau ulama datang ke Kantor Gubernur, tetapi panggil saya, undang saya, saya akan hadir,” kata Gubernur yang menganggap harusnya pemimpin yang mendatangi ulama.

Gubernur pun mencontohkan seperti di satu daerah di Jawa, pemimpin pemerintahan datang ke ulama, dengan santun dan sikap sangat menghormati para pemuka agama. Sebab menurutnya, untuk menyandang gelar tersebut, tidak mudah, bahkan sangat berat. Sebab di dalamnya ada ketegasan, antara hitam dan putih, benar dan salah.

“Begitu juga MUI ini sangat penting. Jadi ada tempat kita mengadu. Kalau tidak ada, ini yang buat rusak sekarang ini. Karena itu, kalau sudah berani mengambil titel ulama, itu berat sekali. Sehingga bagaimana ulama dan umaro itu bisa bersama,” kata Edy, yang meminta agar kegaitan Muzakarah pihaknya dilibatkan sebagai pelaksana.

Selain itu, Gubernur juga menyinggung beberapa wacana di masyarakat yang menimbulkan kekisruhan. Diantaranya soal volume suara adzan dari masjid yang jadi persoalan. Menurutnya panggilan untuk ibadah bagi ummat Islam memang harus besar, agar didengar jelas.

“Saya dengar adzan harus dikecilkan. Saya perintahkan itu dibesarkan. Sebab kalau sound-nya saja rusak, orang tak dengar suara adzan, jadi tak ke masjid. Dan kalau yang suaranya kecil itu iqomat,” sebut Edy.

Begitu juga untuk persiapan MTQ Nasional yang akan digelar di Medan dan Deli Serdang. Gubernur meminta dengan sangat kepada para ulama yang ia panggil Ayah dan Emak itu, menghadiri dan meramaikan event besar tersebut.

“Saya minta ayah dan emak saya para ulama, hadir di sana. Kita besarkan MTQ Nasional, ini untuk kita semua, untuk akidah kita. Lantunan ayat suci Alquran akan dikumandangkan di sana,” kata Edy disambut tepuk tangan meriah ratusan hadirin yang memadati aula tersebut.

Usai menyampaikan sambutan, Gubernur dan Wakil Gubernur pun dipakaikan sorban oleh Ketua MUI Sumut dan Dewan Pertimbangan MUI Sumut. Sekaligus juga diikuti penyerahan plakat penghargaan serta almanak (kalender) hijriyah.

Sunday, September 23, 2018

September 23, 2018

Ketika PKI Menekan Ulama Meminjam Tangan Negara

MuslimOnline.Id- 


Oleh : Prof. Dr. Ing.Fahmi Amhar

Saya lahir ketika Orde Baru sedang mulai berkuasa,
yang saya tahu, saat itu PKI, anggota, keluarga dan pengikutnya,
sedang dikejar-kejar dari lubang semut sampai lubang buaya.
Tetangga saya di-pulau-Buru-kan sepuluh tahun lamanya.
Padahal di tahun 1960an, dia hanya orang-orang sederhana,
yang karena takut pada PKI lalu ikut menjadi penggembira acaranya.

Memang ada jutaan orang yang di masa Orde Baru terdholimi,
baik yang masa lalunya dengan PKI membuat mereka dipersekusi.
Atau juga orang-orang kritis lain yang dengan asal dituduh subversi.
Sejatinya, kejahatan Orde Baru tidak berarti memutihkan dosa-dosa PKI.

Karena, jauh sebelum Orde Baru mengejar-ngejar PKI,
justru PKI sudah biasa menekan dan membantai ulama di sana dan di sini,
baik secara langsung, atau meminjam tangan negara dengan keji !!!

Zaman itu PKI juga sudah menyalahgunakan dasar negara.
Para ulama yang anti komunis, dituduh Anti Pantjasila.
Partai seberang, dibubarkan meminjam tangan penguasa.
Para pemimpinnya dipenjarakan, tanpa pengadlan tentu saja,
dan para pengikutnya dimusuhi dan dikejar sampai desa-desa.

Dan berikut ini adalah kesaksian tokoh ulama anti komunis di zaman itu, yang dipenjarakan sekian lama, PROF. BUYA HAMKA:

----------------------------------------------------------------------------------

Mari kita segarkan kembali ingatan kita, bahwa menegakkan kebenaran itu selalu penuh tantangan. Belum tentu yang tampak diikuti secara gegap gempita dengan segala kebesarannya adalah hal yang benar. Ulama sejati tidak boleh mundur menyuarakan kebenaran sekalipun kesesatan tampak bagai gelombang besar di hadapannya.

Pada tanggal 17 Agustus 1958, dengan suara yang gegap gempita, Presiden Soekarno telah mencela dengan sangat keras Muktamar (Konferensi) para Alim Ulama Indonesia yang berlangsung di Palembang tahun 1957. Berteriaklah Presiden bahwa konferensi itu adalah “komunis phobia” dan suatu perbuatan yang amoral.

Pidato yang berapi-api itu disambut dengan gemuruh oleh massa yang mendengarkan, terdiri dari parpol dan ormas yang menyebut dirinya revolusioner dan tidak terkena penyakit komunis phobia. Sebagaimana biasa pidato itu kemudian dijadikan sebagai bagian dari ajaran-ajaran Pemimpin Besar Revolusi, semua golongan berbondong-bondong menyatakan mendukung pidato itu tanpa reserve (tanpa syarat).

Malanglah nasib alim-ulama yang berkonferensi di Palembang itu, karena dianggap sebagai orang-orang yang kontra revolusi, bagai telah tercoreng arang. “Nasibnya telah tercoreng di dahinya”, demikian peringatan Presiden. Banyak orang yang tidak tahu apa gerangan yang dihasilkan oleh alim-ulama yang berkonferensi itu, karena disebabkan kurangnya publikasi (atau tidak ada yang berani) yang mendukung konferensi alim-ulama itu, publikasi-publikasi pembela Soekarno dan surat-surat kabar komunis telah mencacimaki alim-ulama kita.

Perlulah kiranya resolusi Muktamar Alim-Ulama ini kita siarkan kembali agar menyegarkan ingatan umat Islam dan membandingkannya dengan Keputusan Sidang MPRS ke IV yang berlangsung bulan Juli 1966 lalu.

Muktamar yang berlangsung pada tanggal 8 – 11 September 1957 di Palembang telah memutuskan bahwa :
1. Ideologi-ajaran komunisme adalah kufur hukumnya dan haram bagi umat Islam menganutnya
2. Bagi orang yang menganut ideologi-ajaran komunisme dengan keyakinan dan kesadaran, kafirlah dia dan tidak sah menikah dan menikahkan orang Islam, tiada pusaka mempusakai dan haram jenazahnya diselenggarakan (tata-cara pengurusan) secara Islam.
3. Bagi orang yang memasuki organisasi atau partai-partai berideologi komunisme, PKI, SOBSI (Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia), Pemuda Rakyat dan lain-lain tiada dengan keyakinan dan kesadaran, sesatlah dia dan wajib bagi umat Islam menyeru mereka meninggalkan organisasi dan partai tersebut.

Demikian bunyi resolusi yang diputuskan oleh Muktamar Alim-Ulama Seluruh Indonesia di Palembang itu. Resolusi yang ditandatangani oleh Ketua K.H. M. Isa Anshary dan Sekretaris Ghazali Hassan. Karena resolusi yang demikian itulah para ulama kita yang bermuktamar itu dikatakan oleh Presidennya sebagai amoral (tidak bermoral/kurangajar).

Akibat dari keputusan Muktamar tersebut, alim-ulama kita yang sejati langsung dituduh sebagai orang-orang tidak bermoral, komunis phobia, musuh revolusi dan sebagainya. Maka K.H. M. Isa Anshary sebagai ketua yang menandatangani resolusi itu pada tahun 1962 dipenjarakan tanpa proses pengadilan selama kurang lebih 4 tahun. Dan banyak lagi alim-ulama yang terpaksa menderita dibalik jeruji besi karena dianggap kontra revolusi.

Terbengkalai nasib keluarga, habis segala harta-benda bahkan banyak di antara mereka memiliki anak yang masih kecil-kecil. Semua itu tidak menjadi pikiran Soekarno. Di samping itu, ada “ulama” lain yang karena berbagai sebab memilih tunduk tanpa reserve pada Soekarno dengan ajaran-ajaran yang penuh maksiat itu, bermesra-mesra dengan komunis di bawah panji Nasakom.

Bertahun lamanya masa kemesraan dengan komunis itu berlangsung di negara kita, dalam indoktrinasi, pidato-pidato Nasakom dipuji-puji sebagai ajaran paling tinggi di dunia. Dan ulama yang dipandang kontra revolusi yag telah memutuskan komunis sebagai paham kafir yang harus diperangi, dihina dan setiap pidato dan dalam setiap tulisan. Meskipun sang ulama sudah meringkuk dalam tahanan, namun namanya tetap terus dicela sebagai orang paling jahat karena anti Soekarno dan anti komunis.

Nasehat dan fatwa ulama yang didasarkan kepada ajaran-ajaran Al Qur’an, dikalahkan dengan ajaran-ajaran Soekarno melalui kekerasan ala komunis.

Rupanya Allah hendak memberi dulu cobaan bagi rakyat Indonesia. Kejahatan komunis akhirnya terbukti dengan Gestapu-nya. Allah mencoba dulu rakyat Indonesia sebelum Dia membuktikan kebenaran apa yang dikatakan oleh alim-ulama itu hampir sepuluh tahun lalu.

Sidang MPRS ke IV pun telah mengambil keputusan mengenai komunis dan ajaran-ajarannya sebagai berikut :
“Setiap kegiatan di Indonesia untuk menyebarkan atau mengembangkan paham atau ajaran Komunisme/Marxisme/Leninisme dalam segala bentuk dan manifestasinya, dan penggunaan segala macam aparatur serta media bagi penyebaran atau pengembangan paham atau ajaran tersebut adalah DILARANG”.

Dengan keputusan MPRS tersebut, apa yang mau dikata tentang alim-ulama kita yang dulu dikatakan amoral oleh Soekarno? Insya Allah para alim-ulama kita dapat melupakan semua penghinaan dan penderitaan yang dilemparkan kepada mereka. Dan sebagai ulama mereka tidak akan pernah bimbang walau perjuangan menegakkan kebenaran dan keadilan itu pasti akan beroleh ujian yang berat dari Tuhan.

Watak ulama adalah sabar dalam penderitaan dan bersyukur dalam kemenangan.

Ulama yang berani itu telah menyadarkan dirinya sendiri bahwa mereka itu adalah ahli waris para nabi.

Nabi-nabi banyak yang dibuang dari negeri kelahirannya atau seperti yang dialami Nabi Ibrahim a.s. yang dipanggan dalam api unggun yang besar bernyala-nyala, seperti Nabi Zakariya a.s. yang gugur karena digergaji dan lain-lain nabi utusan Allah.

Hargailah putusan Muktamar Alim-Ulama di Palembang itu, karena akhirnya kita semua telah membenarkannya. Bersyukurlah kita kepada Tuhan bahwa pelajaran ini dapat kita petika bukan dari menggali perbendaharaan ulama-ulama lama tapi hanya dalam sejarah 10 tahun yang lalu.

(Disarikan dari Kumpulan Rubrik Dari Hati ke Hati, Majalah Panji Mas dari 1967 – 1981, terbitan Pustaka Panji Mas hal 319)
September 23, 2018

Tingkatkan Minat Baca, Gubsu: Mahalnya Harga Buku Perlu Dicarikan Solusi

MuslimOnline.Id- Mahalnya harga buku masih menjadi kendala upaya meningkatkan minat baca di tengah masyarakat. Karena itu, perlu dicarikan solusi, apakah harga buku yang diturunkan atau adanya subsidi.

Demikian disampaikan Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi ketika membuka secara resmi Pameran Buku, Budaya dan Teknologi di halaman Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Sumut Jalan Brigjend Katamso Medan, Sabtu (22/9). Pameran yang diikuti sedikitnya 115 penerbit buku dari pulau Jawa dan Sumut itu akan berlangsung 22-26 September 2018.

“Rakyat Indonesia, khususnya Sumatera Utara memiliki minat baca yang besar, tapi tidak sanggup mendapatkan buku bacaan,” ujar Gubernur Edy Rahmayadi.

Untuk itu, Edy Rahmayadi akan melakukan evaluasi dan mempelajari hal-hal yang bisa dilakukan terkait dengan harga buku. “Nanti kita akan pelajari, kalau kita bisa turunkan harga buku, ya kita turunkan, tapi tidak boleh penulis dan penerbit dirugikan,” ujarnya.

Menurut Edy, harus ada solusi terbaik dari persoalan harga buku ini. “Kalau harga buku tidak bisa turun, bila perlu disubsidi, kita cari win win solution apa yang bisa kami lakukan nanti,” katanya.

Edy pun menceritakan masa kecilnya, saat mencari buku bacaan murah ke kawasan Titi Gantung, Medan. “Dulu, saat itu mau ujian, tak punya uang buat beli buku. Saya bersama teman-teman ke Titi Gantung, pinjam buku di sana pulang sampai jam 11 atau 12,” kenangnya.

Edy berharap anak-anak di Sumut tidak lagi mengalamai seperti dirinya dahulu, yang sulit mendapatkan buku bacaan murah. “ Saya tak mau anak-anak saya macam saya, saya mau anak-anak di Sumatera Utara bebas membaca, kapan saja,” harapnya.

Perpustakaan adalah salah satu tempat dimana masyarakat bisa membaca banyak buku. Karena itu, menurut Edy, harus dibuat nyaman untuk semua orang. “Bila perlu perpustakaan ada tamannya, sambil baca, tidak mungkin orang membaca dengan kondisi tidak karuan,” katanya.

Edy juga mengapresiasi acara Pameran Buku, Budaya dan Teknologi yang digelar Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Sumut bersama IKAPI tersebut. Bahkan menurutnya tidak harus setahun sekali, kalau bisa digelar sesering mungkin agar menarik orang  untuk membaca. “Bila perlu 3 bulan sekali, sebulan sekali, kenapa tidak,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Umum Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) Rosidayati Rozalina mengatakan Sumut telah 9 tahun tidak mengadakan pameran buku. “Tahun ini adalah kesempatan baru, untuk memberikan semangat baru agar gemar membaca dan menggelar pameran buku setiap tahun,” katanya.

Pameran buku, kata Rosidayati, bertujuan meningkatkan minat baca dan sebagai ajang penjualan dan promosi buku terbaru. “Tentu ada buku yang diberi diskon hingga 70%, yang akan menarik minat masyarakat,” katanya.

Masyarakat yang gemar membaca akan membuat negara maju. Karena itu, menurut Rosidayati, pemerintah perlu memfasilitasi pameran buku. “Kami (penerbit) hanya bisa menunjang, tanpa bantuan pemerintah untuk mengerahkan atau mengajak masayarakat datang ke pameran buku akan percuma,” ujarnya.

Turut hadir pada kesempatan tersebut Sekretaris Utama Dewan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Sri Sumekar, Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara Ir H R Sabrina MSi, Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Sumut Ferlin H Nainggolan, Kepala Biro Humas dan Keprotokolan Setdarov Sumut Ilyas Sitorus, dan Ketua IKAPI Sumut Doni Irfan Alfian.
September 23, 2018

KPU Resmi Deklarasi Kampanye Damai

MuslimOnline.Id- Komisi Pemilihan Umum (KPU) resmi membuka Deklarasi Kampanye Damai Pemilu Serentak 2019 yang dimeriahkan dua pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Maruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Pembukaan ini ditandai pelepasan balon ke udara yang dilakukan Ketua KPU Arief Budiman.
Kedua pasangan Capres-Cawapres tampak mengenakan pakaian adat. Begitu pun dengan ketua umum dan para pimpinan parpol yang hadir.
Pembukaan deklarasi kampanye damai dimulai dengan pawai kedua pasangan calon yang diikuti para pimpinan parpol dengan menggunakan mobil golf.
Jokowi mengemudikan mobil golf sebelum menuju titik awal karnaval kampanye damai. Cawapres Maruf Amin, Ketua TKN Erick Thohir, dan Direktur Kampanye TKN Aria Bima menjadi penumpang mobil tersebut.
Belasan paspampres juga terlihat mengawal pasangan tersebut. Mereka terlihat berada di setiap sisi mobil golf yang dikemudikan Jokowi.
Sementara Prabowo beserta rombongan menyusul di belakangnya. Tak ketinggalan, SBY pun turut melakukan pawai menggunakan mobil golf yang dikemudikan Agus Harimurti Yudhoyono.
Setelah pawai, rencananya akan ada orasi dari Ketua KPU Arif Budiman dan kedua calon presiden yaitu Jokowi dan Prabowo. 
SUMBER: CNN INDONESIA

Saturday, September 22, 2018

September 22, 2018

Razali Taat Ajak Pemuda Bangun Kekuatan Umat dari Masjid

MuslimOnline.Id- Ketua DPD Kesatuan Aksi Umat Islam (KAUMI) Kota Medan Razali Taat mengingatkan masyarakat muslim untuk menjaga dan meningkatkan ukhuwah Islamiyah.

"Salah satu cara paling efektif ialah bersatu dan berjamaah di Masjid. Seorang muslim hendaknya saat ini tidak meninggalkan sholat berjamaah di masjid," ujar Razali, Ahad (23/9/2018).

Razali Taat memberikan tausiyah dalam Gerakan Subuh Berjamaah yang digelar oleh DPC KAUMI Medan Labuhan di Masjid bersejarah kota Medan, Masjid Osmani.

Selain membina persatuan di Masjid, Razali juga mengingatkan agar kaum muslimin mulai membangkitkan ekonomi syariah dimulai dari masjid.

Sosok yang akan bertarung dalam Pemilu 2019 menuju DPRD Sumatera Utara ini berharap pemuda muslim mulai peduli dengan urusan agamanya termasuk ibadah di Masjid, ekonomi serta politik Islam.

"Pemuda harus rajin datang ke Masjid untuk membangun kekuatan ummat," pungkasnya.
September 22, 2018

Spanyol Akui Palestina Negara Merdeka

MuslimOnline.Id- Pemerintah Spanyol mengatakan siap mengakui Palestina sebagai sebuah negara yang merdeka. Namun sebelumnya, Spanyol akan membujuk negara anggota Uni Eropa lain agar dapat memberikan pengakuannya yang sama terhadap Palestina.
Hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri Josep Borrell yang belum lama dilantik sebagai diplomat Spanyol.
Borrell mengatakan, Spanyol akan menjadi ujung tombak gerakan di Uni Eropa untuk mengakui Palestina sebagai negara merdeka. Namun jika upaya tersebut gagal, Spanyol telah siap untuk mengakui Palestina secara individual.
“Jika Uni Eropa tidak dapat mencapai keputusan bulat, maka masing-masing negara dapat melakukannya sendiri,” kata Borrell dalam konferensi para pemimpin Uni Eropa di Austria, Selasa (18/9/2018).
Menurut Borrell, alternatif untuk pengakuan Spanyol terhadap Palestina merupakan salah satu opsi. Dia mengatakan, Spanyol berencana meluncurkan proses konsultasi yang intensif dengan para pemimpin negara-negara anggota Uni Eropa hingga terjadi kesepakatan bersama. 
SUMBER: THE NEW ARAB, Islampos
September 22, 2018

Sandi Uno, Ulama dan Tugas Sang Cendikiawan

MuslimOnline.Id-


Oleh : Dr. Syahganda Nainggolan, (Sabang Merauke Circle)


Beberapa hari ini kita diributkan pelabelan ulama pada diri Sandi Uno. Hal itu terkait dengan pernyataan Dr. Hidayat Nurwahid (HNW), bahwa merujuk Surah Al Fathiir 28 dan Assyura 197, di mana disebutkan bahwa ulama adalah orang yang berilmu dan sekaligus takut pada Allah, maka Sandi Uno termasuk seorang ulama.

Hidayat Nurwahid masih tetap saja pada keyakinannya bahwa Sandi memenuhi kriteria ulama. Tentu sejarah HNW yang besar dalam ilmu keagamaan, baik sebagai alumni pesantren terbesar di Indonesia, Gontor, maupun belajar agama hingga gelar tertinggi dunia akademik, doktor, di Arab Saudi, membuat pelabelan yang dia lakukan tidak dapat disepelekan.

Cendikiawan

Persoalan pelabelan ulama  ini bukanlah persoalan baru. Dr. Muhammad Imaduddin Abdurrahim, pendiri Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI), misalnya, telah menghindari perdebatan ini ketika membuat wadah cendikiawan pada tahun 90an. Ketimbang wadah berlabel ulama yang akan sarat dengan kontroversi, para intelletual muslim tersebut memakai istilah cendikiawan.

Ketika ribuan doktor kaum muslimin memiliki keilmuan yang terdivisi dan terspesialisasi, sehingga fokus keilmuan begitu dalam dan detail, meskipun mereka juga takut pada Allah, namun karena mereka tidak atau belum terkoneksi dengan ajaran AlQuran sebagai sumbernya, secara keilmuan, Dr. Imaduddin lebih merasa pas melabelkan mereka sebagai cendikiawan.

Namun, bukan berarti seorang dokter ahli kebidananan, lebih tidak takut kepada Allah dibanding ahli tafsir, misalnya. Sebab, kedalaman dan kespesialisasian ilmu, justru dapat mengantarkan seorang ilmuan pada kepercayaan yang lebih tinggi pada Allah. Seorang dokter kebidanan misalnya bisa lebih nyata mengetahui perjumpaan sperma dan sel telur, lalu terbentuknya kehidupan, yang jika terkoneksi dengan ayat ayat AlQuran, akan membuat keimanannya sangat prima.

Dalam ilmu yang semakin hari semakin terspesialisasi, manusia tidak diharapkan lagi harus memiliki ilmu yang general. Jadi ilmu dalam spektrum apapun adalah ilmu. Ini mendorong alasan HNW bahwa Sandi Uno memiliki ilmu, meski bukan ilmu agama sebagaimana HNW.

Namun, karena kebanyakan ulama dikaitkan dengan kemampuan seseorang dalam ilmu agama, terkait pemahaman yang terhubungkan dalam kajian Quran dan Hadist, pandangan HNW ini tidak populer.  Dalam Encyclopedia of Islam, edisi kedua, oleh P. Bearman dkk, ulama disebutkan "  ...the term refers more specifically to the scholar of the religious sciences (fikih, mufassin, mufti, muhaddish, mutakallim) dan juga dikaitkan dengan " the guardians, transmitters and interpreters of religious knowledge, of Islamic doctrine and Law".

HNW tidak dapat disalahkan atas pandangannya tersebut. Dalam tradisi Syiah misalnya, drajat keulamaan mereka, ditunjukkan dengan berbagai tingkatan dengan merujuk pada pelabelan seperti Mullah, Ayatullah dan Imam.

Sebaliknya, dalam tradisi Sunni, di mana syuro atau majelis lebih mengakomodir kebersamaan ketimbang superioritas seorang imam.

Namun, memang lebih aman untuk memberikan label cendikiawan bagi orang berilmu dan sekaligus takut kepada Allah, jika seseorang tersebut tidak melakukan pendalaman ilmu keagamaan. Setidaknya, ini untuk menghindari debat yang tidak dibutuhkan.

Sandi dan Tugas Kecendikiawanan

Sandi Uno adalah cendikiawan. Hal ini merujuk pemikir sekaligus pejuang, misalnya, Antonio Gramscy, Imaduddin Abdurrahim, Ali Syariati, dlsb. Intinya cendikiawan adalah masyarakat atau orang yang tercerahkan, khususnya karena ilmu yang membuatnya mampu mendinamisir perubahan sosial.

Gramscy melihat cendikiawan berjuang untuk membangun dominasi kaumnya, tapi itu jika merujuk pada yang disebutnya "cendikiawan tradisional". Sedang cendikiawan yang disebutnya "organics", seperti kaum entrepreneur, mereka melakukan lebih dari sekedar untuk kelompoknya, yakni menginspirasi semua kelompok sosial untuk menerima "world view" yang mereka yakini. Mereka membuat sejarah bergerak, sebuah perubahan sosial. Sebuah kerja politik. Sebuah kerja yang mengantarkan perubahan yang berkarakter ekonomi kepada kultur.

Dalam perspektif Imaduddin Abdurrahim, pendiri ICMI dan pendiri Masjid Salman ITB, seorang cendikiawan melakukan tugas keilahian, karena Allah menciptakan orang2 berilmu akan diminta pertanggung jawabannya kelak diakhirat. Konsep cendikiawan dalam Islam tidak berhubungan dengan kepentingan material seperti pandangan Gramscy, tapi lebih pada terhubungkannya sang cendikiawan dengan perintah keilahian. Sebuah tanggung jawab yang sakral.

Jejak kehadiran Sandi di Hipmi (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia), di mana dia melalukan perubahan sosial bagi kebangkitan usaha kecil menengah dan kaum Boemipoetra,
lalu (Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia), lalu masuk ke Partai Politik, lalu ke pemerintahan DKI dan sekarang "running" sebagai cawapres, menunjukkan keterlibatannya dalam urusan urusan sosial dan perubahan sosial yang semakin dalam. Ini adalah bentuk kecendikiawanan.

Sandi menjalani sejarah kecendikiawanan yang dimaksudkan, baik dalam terminologi Gramscy maupun Islam.

Ulama vs. Ubaru

Sandi membantah pelabelan dirinya sebagai ulama. Dia menyebut dirinya u-baru. Ini mungkin adalah cara Sandi mengakhiri pergunjingan yang tak bermanfaat.

Sementara KH. Makhruf Amin, tetap yakin bahwa ulama itu adalah sosok seperti dirinya.

(Pengalaman pribadi penulis juga ketika sekali dan hanya sekali bertemu beliau di lt 3 kantor MUI jl. Proklamai, pada tahun 2012 menunjukkan sikap keulamaan beliau. Pada saat itu ketika penulis memberikan pandangan2 dukungan thd Jokowi pada putaran pertama  pilgub DKI, beliau menasehati saya agar tidak mendukung Jokowi, karena haram hukumnya. Saya sebagai cendikiawan meyakinkan dia bahwa Jokowi lebih baik dari Fauzi Bowo, inkumben dan ketua NU Jakarta saat itu.
Namun, KHMA mematahkan semua argumen saya melalui ayat ayat AlQuran, khususnya dikaitkan Ahok yang "membonceng" Jokowi, seorang kafir.)

Ulama, seperti Kyai MA, berbeda dengan cendikiawan, memang mengkaitkan semua pemikirannya langsung pada teks  AlQuran. Namun,  apakah seorang ulama seperti KHMA saat ini, yang mengejar posisi wapres (umaro), pandangannya tetap harus dijadikan referensi? Tentu ini butuh kepastian lanjut dari majelis ulama.

Lalu apakah "Ubaru" mempunyai makna?

Henry Timms dan Jeremy Heimans, dalam "New Power: How it's changing the 21st century", 2018, pada hal 26-27, mengisahkan tentang Gereja " The House for All Sinners and Saints", Denver, Collorado USA, yang diminati banyak kaum millenial. Keberhasilan Gereja ini menarik minat karena filosofi : "We're anti-excellencs, pro-participation".

Saat ini, menurut Timms dan Heimans, memang dunia bergerak ke arah perubahan besar, di mana hidup dan kehidupan harus memperluas kolaborasi, partisipasi, non affliasiasi, taransparan, informal, self organization, desentralisasi, "maker culture". Tentu Sandi memahami dalam dunia global tanpa batas ini, perubahan juga melanda Indonesia.

Mungkin Sandi ingin menunjukkan bahwa meskipun dia bukan ulama, tapi dia adalah seorang cendikiawan yang faham akan perubahan yang melanda masyarakatnya dan juga faham perubahan dunia yang sedang terjadi.

Jadi, "impian" keulamaan dari Hidayat Nurwahid pada Sandi, telah dipahami Sandi dalam sebuah tugas besar yang sesuai dengan jaman generasi Y dan Z, generasi millenial. UBARU, mungkin. Sandi, sebagai cendikiawan, pasti, Insya Allah, akan berhasil, berkolaborasi dengan kita, membangun bangsa kita menjadi bangsa maju.
September 22, 2018

Mewakili FPI, Hariman Siap Kawal Islam di Parlemen Medan

MuslimOnline.Id- Mendapat restu dan rekomendasi dari Dewan Tanfidzi Front Pembela Islam (FPI) Sumatera Utara, Habib Hud Al-Attas, Hariman Syahputra Siregar S. Kom membulatkan tekad untuk berjuang di arena legislatif.

Pengurus DPC Front Pembela Islam Medan Belawan ini siap bertarung dalam Pemilu 2019 di Dapil Medan 2 yang meliputi Kecamatan Medan Belawan, Medan Marelan, Medan Labuhan dan Medan Deli.

"Ya sesuai dengan amanat, sebagai kader FPI, kami bertekad Beramar makruf nahi munkar di parlemen," ujarnya yang akan bertarung lewat Partai Bulan Bintang, Sabtu (22/9/2018) di kediamannya di Belawan.

Surat yang ditandatangani langsung oleh Sayyid Hud Al-Attas itu menjadi pegangan bagi Hariman untuk berjuang serta mengawal dan memperjuangkan sistem Islam di parlemen.
September 22, 2018

12 Kesyirikan yang Dianggap Tradisi

MuslimOnline.Id- Ketahuilah, semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala merahmati anda, di tengah-tengah masyarakat kita masih banyak sekali praktek kesyirikan yang merusak bahkan membatalkan tauhid.

Perbuatan-perbuatan tersebut dilakukan oleh sebagian orang dengan dalih bahwa amalan tersebut adalah tradisi dan adat-istiadat peninggalan leluhur.

Padahal perbuatan tersebut adalah bentuk kesyirikan yang membahayakan agama mereka.

Di antara perbuatan-perbuatan tersebut adalah:

➡1. Tathayyur.

Tathayyur adalah beranggapan sial dengan waktu tertentu, tempat tertentu, atau sesuatu yang dilihat, didengar, atau diketahui. (Al-Qaulul Mufid)

Di sebagian daerah, penduduk membangun rumah menghadap arah tertentu. Mereka juga memulai membangun dan menempatinya di hari tertentu, dengan keyakinan akan mendatangkan keberuntungan dan menjauhkan kesialan.

Ada pula yang tidak mau berdagang di hari tertentu dan melarang pernikahan di bulan tertentu. Semua ini adalah bentuk tathayyur syirik, harus dijauhi oleh seorang muslim.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata:
“Thiyarah itu syirik, thiyarah itu syirik, thiyarah itu syirik.” (HR. Abu Dawud no. 3910, lihat al-Qaulul Mufid)

➡2. Tamimah.

Tamimah adalah sesuatu yang digantungkan pada seorang anak untuk menolak ‘ain atau musibah.

Sering kita melihat benda-benda yang digantungkan di rumah, mobil, toko, atau dipakaikan pada anak dengan niat menolak bala.

Semua ini termasuk jenis tamimah yang syirik. Orang yang melakukannya terjatuh dalam kesyirikan. (Lihat al-Qaulul Mufid)

➡3. Tiwalah.

Ia adalah sesuatu yang dibuat untuk membuat suami/seorang lelaki mencintai istrinya/seorang wanita atau sebaliknya.

Adapun dublah (cincin yang dipakai oleh seseorang setelah menikah) dengan keyakinan bahwa selama cincin emas tersebut dipakai maka pernikahannya akan tetap langgeng, ini adalah keyakinan yang syirik, karena tidak ada yang bisa membolak-balikkan hati manusia selain Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Memakai cincin seperti ini minimal tasyabbuh (menyerupai) orang kafir, haram hukumnya. Bisa juga terjatuh dalam kesyirikan, jika dia berkeyakinan bahwa cincin itu bisa menjadi sebab langgengnya pernikahan. (Lihat al-Qaulul Mufid Syarah Kitabut Tauhid)

➡4. Jampi-jampi/mantra.

Yang dimaksud adalah ruqyah (bacaan-bacaan) yang syirik, yang mengandung permintaan bantuan kepada jin.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah melarang tiga hal di atas dalam hadits beliau:
“Sesungguhnya jampi-jampi, tamimah, dan tiwalah adalah syirik.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud, dishahihkan oleh asy-Syaikh al-Albani)

Adapun ruqyah yang dibenarkan oleh syariat adalah yang memenuhi tiga syarat berikut: – Bacaan dari Al-Qur’an, As-Sunnah, dan doa-doa yang baik.
– Menggunakan bahasa Arab dan dimengerti maknanya.
– Diyakini hanya semata-mata sebagai sebab, tidak bisa berpengaruh selain dengan kehendak Allah Subhanahu wa Ta’ala. (Lihat Fathul Majid).

➡5. Perdukunan.

Ini adalah musibah yang melanda banyak kaum muslimin. Banyak orang menjadi pelanggan dukun dalam keadaan senang ataupun susah, padahal ancaman bagi dukun dan yang mendatanginya sangat besar.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata:
“Barangsiapa mendatangi dukun dan bertanya sesuatu, tidak akan diterima shalatnya selama empat puluh malam.” (HR. Muslim).

Dalam hadits lain, beliau shallallahu ‘alaihi wasallam berkata:
“Barangsiapa mendatangi dukun dan bertanya sesuatu kemudian membenarkannya, dia telah mengkufuri apa yang diturunkan kepada Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.”

Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah menegaskan bahwa mendatangi dukun ada beberapa rincian hukum,

↪1. Datang dan bertanya kepadanya, maka tidak diterima shalatnya empat puluh hari.
↪2. Datang, bertanya kepadanya, dan membenarkan ucapannya, maka ia telah ingkar kepada apa yang diturunkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
↪3. Datang untuk membongkar kesesatannya, diperbolehkan. (Lihat al-Qaulul Mufid).

Adapun tentang kafirnya dukun, asy-Syaikh Hafizh bin Ahmad al-Hakami menyebutkan sembilan alasan kafirnya dukun.

Di antara yang beliau sebutkan adalah bahwa seorang dukun telah menjadi wali setan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya setan itu membisikkan kepada kawan-kawannya….” (Al-An’am: 121).

Padahal setan tidak akan menjadikam seorang menjadi wali selain seorang yang kafir. (Lihat Ma’arijul Qabul hlm. 423-424).

➡6. Sembelihan untuk selain Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah memberitakan bahwa termasuk orang yang dilaknat adalah seorang yang melakukan sembelihan untuk selain Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata:
“Allah melaknat orang yang menyembelih untuk selain Allah. Allah melaknat orang yang melaknat (mencerca) dua orang tuanya. Allah melaknat orang yang melindungi pelaku pelanggaran syar’i. Dan Allah melaknat orang yang mengubah-ubah batas tanah.” (HR. Muslim)

Di antara sembelihan yang dipersembahkan untuk selain Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah berbagai bentuk sembelihan untuk jin.

↪a. Larung (sedekah laut)
Di antara sembelihan syirik adalah sembelihan tahunan yang dipersembahkan untuk selain Allah Subhanahu wa Ta’ala, baik untuk laut (sedekah laut), sungai, gunung, maupun yang lainnya.

↪b. Sembelihan untuk pengantin
Di sebagian tempat ada sebuah tradisi penyembelihan ketika ada pernikahan. Kedua mempelai diperintahkan untuk menginjakkan kedua kaki mereka di darah sembelihan tersebut sebelum memasuki rumahnya.

↪c. Sembelihan untuk rumah baru
Di sebagian daerah, ketika telah selesai membangun rumah, mereka menyembelih seekor hewan. Sebagian mereka bahkan menanam kepala hewan tersebut di rumah barunya. Ini juga termasuk sembelihan yang syirik.

↪d. Memenuhi keinginan jin yang masuk pada tubuh seseorang
Ketika ada orang kerasukan jin kemudian diruqyah, jin terkadang minta disembelihkan hewan untuk dirinya. Jika terjadi hal demikian, permintaan jin itu tidak boleh ditunaikan, karena hal tersebut adalah sembelihan untuk jin. (Lihat al-Qaulul Mufid, asy-Syaikh Muhammad al-Wushabi).

➡7. Kesyirikan di kuburan.

Di antara perbuatan syirik yang dianggap biasa adalah perbuatan-perbuatan di pekuburan sebagai berikut:

↪a. Berdoa kepada penghuni kubur
↪b. Nadzar untuk penghuni kubur
↪c. Isti’anah, meminta tolong kepada penghuni kubur
d. Isti’adzah, meminta perlindungan kepada penghuni kubur
↪e. Istighatsah, meminta dihilangkan bencana kepada penghuni kubur

Ketahuilah, semua hal di atas adalah kemungkaran yang harus diingkari.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata:
“Barangsiapa melihat kemungkaran hendaknya dia ubah dengan tangannya. Jika tidak mampu, dengan lisannya. Jika tidak mampu juga maka dengan hatinya, dan itu adalah selemah-lemah iman.” (HR. Muslim) (Lihat Ma’ariful Qabul, Ighatsatul Lahafan, Tahdzirul Muslimin).

➡8. Mencari berkah dari benda-benda tertentu.

Sebagian orang mencari berkah kepada pohon, kuburan, atau benda-benda yang mereka miliki, seperti keris dan cincin.

📜 *Faedah*

Tidak boleh bertabarruk (mencari berkah) dari diri sereorang, dengan tubuh atau bagian tubuh seseorang tertentu, selain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam

Seorang muslim tidak boleh mencari berkah dengan diri seseorang yang dianggap shalih, baik ludah, rambut maupun bagian tubuh lainnya.

Hal ini berdasarkan beberapa alasan.

↪a. Hal tersebut kekhususan bagi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
↪b. Tidak ada seorang pun setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam wafat yang meminta berkah dengan bagian tubuh Abu Bakr, Umar, Utsman, Ali bin Abi Thalib, dan sahabat lainnya. Seandainya hal tersebut dibolehkan, niscaya akan dilakukan oleh orang-orang di zaman mereka.
↪c. Akan menyebabkan fitnah dan ujub (bangga diri) dari orang yang dimintai berkah. (Lihat Taisir al-‘Azizil Hamid, hlm. 144-145)

➡9. Sihir.

Sihir adalah satu amalan kufur yang harus dijauhi oleh seorang muslim.
Seseorang yang belajar dan mengajarkan sihir telah terjatuh dalam kekufuran.Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

“Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir). Hanya setan-setan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manuria.” (Al-Baqarah: 102) (Lihat Ma’arijul Qabul hlm. 407-411).

➡10. Sedekah bumi.

Sedekah bumi yaitu memberikan sesuguh/sesaji ketika hendak panen padi dan lainnya. Menurut mereka, sesaji itu dipersembahkan untuk Dewi Sri. Ini pun termasuk bentuk kesyirikan.

➡11. Sesajen.

Yakni memberikan sesuguh untuk karuhun ketika hendak melaksanakan acara tertentu.

➡12. Memberikan penghormatan dengan membungkuk.

Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, “Membungkuk ketika memberikan penghormatan adalah perbuatan yang dilarang. Hal ini sebagaimana dalam riwayat at-Tirmidzi dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, bahwa mereka bertanya tentang seseorang yang berjumpa dengan temannya lalu membungkuk kepadanya.

Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam berkata, “Tidak boleh.”

Juga karena ruku dan sujud tidak boleh dilakukan selain untuk Allah Subhanahu wa Ta’ala, walaupun hal ini menjadi bentuk penghormatan pada syariat sebelum kita, sebagaimana dalam kisah Yusuf ‘alaihis salam:
“Dan ia menaikkan kedua ibu bapaknya ke atas singgasana. Mereka (semuanya) merebahkan diri seraya sujud kepada Yusuf. Yusuf pun berkata, “Wahai ayahku, inilah ta’bir mimpiku yang dahulu itu.” (Yusuf: 100).

Adapun dalam syariat kita, bersujud tidak diperbolehkan selain untuk Allah Subhanahu wa Ta’ala. (Lihat Majmu’ al-Fatawa, 1/259).

Ketahuilah, semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala merahmati anda, apa yang kami sampaikan hanyalah sebagian amalan syirik yang ada di tengah-tengah masyarakat kita.

Semuanya harus kita jauhi.

Kita juga harus memperingatkan umat Islam untuk menjauhi amalan-amalan syirik.

Ketahuilah, semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala merahmati anda, segala adat-istiadat dan kebiasaan masyarakat harus tunduk kepada syariat Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Maka demi Rabbmu, mereka (pada hakikatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap keputusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.” (An-Nisa: 65).

Janganlah kita seperti orang-orang jahiliyah yang tidak mau beriman kepada Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam dengan alasan mengikuti nenek moyang.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman tentang keadaan kaum musyrikin:
Apabila dikatakan kepada mereka, “Ikutilah apa yang telah diturunkan oleh Allah,” mereka menjawab, “(Tidak), kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami.” (Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui sesuatu pun dan tidak mendapat petunjuk? (al-Baqarah: 170).

Seorang muslim harus mendahulukan syariat Allah Subhanahu wa Ta’ala di atas segala hal. Dia harus mengutamakan syariat daripada hawa nafsu, adat-istiadat, dan pendapat akalnya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mencela orang yang lebih mendahulukan hawa nafsunya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya serta meletakkan tutupan atas penglihatannya? Siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat)? Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?” (al-Jatsiyah: 23).

Mudah-mudahan tulisan yang ringkas ini bisa menjadi nasihat dan menjadi salah satu sebab musnahnya praktik-praktik kesyirikan yang telah menyebar di negeri kita ini.

📚 *[Faidah ini diambil dari tulisan Al-Ustadz Abdurrahman Mubarak yang berjudul “Penyimpangan Akidah di Sekitar Kita” dalam majalah Asy Syariah no. 67/VI/1432 H/2010, hal. 48-53]*

Sumber: Perdana Akhmad Lakoni

•═══════◎❅◎❦۩❁۩❦◎❅◎═══════•
September 22, 2018

Masyaa Allah! Gubernur 2 Periode Ini Masih Ngontrak

MuslimOnline.Id- Bismillah,

Hari ini Allah Ta'ala ijinkan kami sekeluarga bersilaturahiim dengan Ustadz Ahmad Heryawan, Lc dan teh Netty Prasetiyani Heryawan di kontrakan beliau..

Kontrakan? Iya kontrakan ! Alhamdulillah saya dan anak istri saya menjadi saksi  beliau adalah Gubernur 2 Periode ( 10 tahun ) yang rumahnya masih ngontrak..

Tabungan? Saya dan banyak yang lainnya menjadi saksi hidup betapa beliau rutin menyumbang dan memberi bantuan.. sayang selama ini dilarang mempublikasikan oleh kang Aher..

Ketika saya beritahukan dan tanyakan ke beliau bahwa masih saja ada orang tega mengejek dan nyinyir karena beliau masih ngontrak..

Beliau menjawab, "saya kan punya rumah warisan di Sukabumi.. biarlah orang bicara apa saja.. kita kan harus bersyukur masih punya tempat tinggal.. ko Hanny di Lombok saksikan sendiri bagaimana saudara - saudara kita saat ini masih kehilangan tempat tinggal dsbnya?.. di dunia ini kita memang cuma kontrak.. cuma sementara.. rumah kita kan disana.. ya kan ko? ma syaa Allah..

Melepas kangen sambil menikmati teh hangat dan pisang goreng yang di hidangkan teh Netty.. cukup banyak perbincangan kami..

termasuk NGOMONGIN yang sedang rame, yaitu "PILPRES 2019 !"

Kang, apa pendapat kang Aher mengenai pilpres?

Koh Hanny, jangan sampai kita semakin jauh dari Allah karena pilpres, justru jadikan pilpres ini alat dan sarana fastabiqul khairat..

Pilpres adalah sarana dan ujian untuk lebih istiqomah dan ihsan.. Ujian menjaga aqidah, iman, akhlak dan lisan..

Betapa banyak selama ini karena pilkada dan pilpres mendukung seseorang jadinya malah justru menambah dosa?

Cuma gara - gara pilkada dan pilpres sesama muslim sampai bermusuhan,  bahkan sampai memutus tali silaturahiim..

Jangan menuhankan capres tapi jadikan pilpres ini untuk menggapai ridha Allah dalam Ukhuwah Islamiyah..

Kita prioritaskan Ukhuwah Islamiyah itu no 1, Pilih Presiden itu no. 2

Mungkin ini pepatah yang tepat untuk menggambarkan sosok kang Aher:

BAIK jadi ORANG PENTING, tapi LEBIH PENTING jadi ORANG BAIK

Kita wajib tetap berikhtiar dan ingat senjata terbaik kita adalah doa, hasil akhirnya serahkan takdirnya pada Allah Azza wa Jalla..

Mari kita berdoa untuk calon pemimpin dan pemimpin kita:

اللَّهُمَّ لَا تُسَلِّطْ عَلَيْنَا بِذُنُوْبِنَا مَنْ لَا يَخَافُكَ فِيْنَا وَلَا يَرْحَمُنَا

Yaa Allah -dikarenakan dosa-dosa kami- janganlah Engkau kuasakan (beri pemimpin) orang-orang yang tidak takut kepada-Mu atas kami dan tidak pula bersikap rahmah kepada kami.

اللهم إني أعوذبك من إمارةِ الصبيان والسفهاء

Yaa Allah, sungguh kami berlindung kepada-Mu dari pemimpin yang kekanak-kanakan dan dari pemimpin yang bodoh.

اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا، اَللَّهُمَّ وَفِّقْهُمْ لِمَا فِيْهِ صَلَاحُهُمْ وَصَلَاحُ اْلإِسْلَامِ وَالْمُسْلِمِيْنَ، اَللَّهُمَّ أَعِنْهُمْ عَلَى الْقِيَامِ بِمَهَامِهِمْ كَمَا أَمَرْتَهُمْ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ أَبْعِدْ عَنْهُمْ بِطَانَةَ السُّوْءِ وَالْمُفْسِدِيْنَ وَقَرِّبْ إِلَيْهِمْ أَهْلَ الْخَيْرِ وَالنَّاصِحِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِ الْمُسْلِمِيْنَ فِيْ كُلِّ مَكَانٍ

Ya Allah, jadikanlah pemimpin kami orang yang baik. Berikanlah taufik kepada mereka untuk melaksanakan perkara terbaik bagi diri mereka, bagi Islam, dan kaum muslimin. Ya Allah, bantulah mereka untuk menunaikan tugasnya, sebagaimana yang Engkau perintahkan, wahai Rabb semesta alam. Ya Allah, jauhkanlah mereka dari teman dekat yang jelek dan teman yang merusak. Juga dekatkanlah orang-orang yang baik dan pemberi nasihat yang baik kepada mereka, wahai Rabb semesta alam. Ya Allah, jadikanlah pemimpin kaum muslimin sebagai orang yang baik, di mana pun mereka berada. Amin..

Barakallah kang Aher dan keluarga..

Kami bahagia dan bangga memiliki pemimpin tawadhu seperti beliau..

Sumber : Status Facebook Hanny Kristianto
September 22, 2018

Ferdian Utamakan Persatuan Umat Menghadapi Pemilu 2019

MuslimOnline.Id- Persatuan umat Islam yang mulai goyah menjadi faktor yang harus diperkuat menjelang Pemilu 2019.

Demikian disampaikan oleh tokoh pemuda Medan, Muhammad Ferdian kepada wartawan, Sabtu (22/9/2018) di kediamannya.

Salah satu contoh pemerkuat persatuan dan ukhuwah Islamiyah, lanjut Ferdi, adalah event besar seperti Parade Tauhid yang dilakukan umat Islam Sumatera Utara baru baru ini.

"Tidak ada senjata yang lebih tajam dan lebih sempurna lagi selain persatuan kita. Parade Tauhid menunjukkan Ukhuwah Islamiyah kita. Kemenangan menaklukan gelombang kehidupan hanya bisa dicapai oleh jiwa-jiwa yang bermodal kuat," ujarnya.

Kemenangan,  dinilai sosok yang juga akan maju dalam Pemilu 2019 tepatnya Caleg DPRD Kota Medan itu, hanya milik orang-orang yang berani berproses.

"Segala sesuatu yang dimulai dari hati dan keikhlasan akan terasa begitu ringan dan dengan Bismillah sebagai bukti nyata perjuangan kita untuk Ummat," ujar politisi asal PBB ini.

Jika persatuan umat terjalin maka perda pro Syariah seperti tentang zakat untuk kaum fakir miskin, perda berbusana syariah dan pendidikan agama di sekolah formal akan mudah terwujud di Kota Medan.

Friday, September 21, 2018

September 21, 2018

Ibu Pengajian Harus Ikut Partisipasi Bangun Sumut

MuslimOnline.Id- Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi mengajak kaum ibu-ibu pengajian di Sumut, khususnya peserta pengajian TP PKK Sumut, untuk ikut berpartisipasi dalam membangun Sumut menuju provinsi yang bermartabat. Karena membangun daerah ini bukan hanya tanggung jawab para pemimpin daerah saja, tetapi juga tanggung jawab bersama seluruh masyarakat.

“Marilah kita bersama-sama saling mendukung dalam hal menyelesaikan segala persoalan yang ada dan membangun provinsi yang kita cintai ini menuju provinsi yang bermartabat,” ujar Gubernur Edy Rahmayadi saat menghadiri pengajian kaum ibu-ibu TP PKK Sumut yang dirangkaikan dengan khataman Al-Quran, di Gubernuran Jalan Sudirman Nomor 41 Medan, Jum’at (21/9).

Dikatakannya, bahwa Provinsi Sumut yang multikultural ini diciptakan Allah SWT sangat lengkap dengan sumber daya alamnya. Karenanya, Gubernur mengimbau agar seluruh masyarakat, termasuk kaum ibu, sebagai pemilik daerah ini harus menjaga kelestarian dan keindahan alam Sumut ini.

Selain itu, Edy Rahmayadi mengaku sangat bahagia dan bangga, serta mendukung kegiatan pengajian TP PKK tersebut. “Saya berharap kegiatan seperti ini terus dilaksanakan oleh TP PKK yang diketuai oleh Ny Nawal Edi Rahmayadi, karena selain menambah pengetahuan dan amal ibadah juga memperkuat silaturrahmi. Dengan silaturrahmi akan mempererat persaudaraan serta memperpanjang usia,” ujarnya.

Sementara itu, mantan Ketua TP PKK Provinsi Sumut Ny Sutias Handayani, yang juga hadir, mengajak para kaum ibu pengajian agar terus mendukung Ibu Ketua TP PKK, sehingga dapat membangun Sumut lagi agar lebih bermartabat. “Peran serta ibu-ibu dalam pembangunan sangat dibutuhkan, sesuai bidang tugas yang ibu lakoni atau jalankan sehari-hari. Misalnya sebagai ibu rumah tangga, ibu telah menciptakan generasi penerus bangsa yang mempunyai iman dan berakhlak mulia,” katanya.

Pengajian yang diawali dengan khataman Al-Qur’an, diisi dengan tausiyah oleh ustadzah dari Ibukota Jakarta, Dra Wirianingsih MSi. Dalam tausiyahnya, ustadzah yang akrab disapa Wiwi menjelaskan bahwa begitu pentingnya umat Islam membaca Al-Quran, sebagai tuntunan hidup manusia.

“Sejak Al-Quran diturunkan di Gua Hira kepada Nabi Muhammad SAW, satu huruf pun tidak pernah berubah. Untuk itu, diimbau kepada para kaum ibu-ibu pengajian agar selalu membaca Al-Qur’an beserta artinya dan memahami maknanya. Mari kembali pada AlQuran dan ajarkanlah anak cucu kita untuk membacanya,” jelas Ustadzah Wiwi.

Selain itu, Ustadzah Wiwi juga mengingatkan para jamaah pengajian untuk selalu melaksanakan shalat, yang merupakan kewajiban seluruh umat muslim di dunia. “Karena shalat itu tiang agama dan dapat mencegah kita dari perbuatan keji dan mungkar. Oleh karenanya teruslah perbaiki shalat kita agar amal ibadah kita di terima Allah SWT,” katanya.

Di akhir tausiyahnya, Ustadzah Wiwi juga menyampaikan, bahwa jika seseorang meninggal dunia maka terputusnya amal ibadahnya, kecuali 3 perkara. “ Yakni doa anak yang shaleh, ilmu yang bermanfaat dan sedekah jariyah yang diberikan,” pungkasnya.
September 21, 2018

Keren! Wagub Sumut Ajak Masyarakat Peduli Sesama

MuslimOnline.Id-Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagub Sumut) Musa Rajekshah mengajak masyarakat Sumut agar lebih sering berbagi dan peduli terhadap sesama. Khususnya, kepada orang-orang yang memiliki nasib kurang beruntung seperti anak yatim piatu.

“Salah satu ciri karakter manusia bermartabat itu adalah manusia yang peka dengan keadaan saudara-saudaranya yang kurang beruntung,” ujar Musa Rajekshah saat menerima sekaligus memberikan santunan kepada rombongan anak yatim piatu dari Panti Asuhan Pembangunan Pendidikan Islam Indonesia, di rumah dinasnya Jalan Teuku Daud Medan, Jumat (21/9).

Wagub Musa Rajekshah yang juga akrab dipanggil Ijeck, menyampaikan bahwa kepekaan atau empati terhadap lingkungan sekitar harus selalu dilatih. Sebaliknya, sikap individualis, egois, dan acuh tak acuh harus dibuang jauh-jauh. “Rezeki itu titipan Allah, tidak sepenuhnya milik kita. Berbagi dengan orang yang membutuhkan,” pesannya.

Ijeck menyapaikan, bahwa ada begitu banyak keutamaan mengistimewakan anak yatim. Selain menumbuhkan sifat lemah lembut dan kasih sayang, menyantuni anak yatim piatu juga akan membawa keberkahan serta mendatangkan lebih banyak rezeki.

“Mulai sekarang, mari biasakan memperhatikan lingkungan sekitar. Jika ada tetangga yang kurang mampu atau ada anak yatim piatu, bagikan rezeki kita. Insya Allah, kalau semua kita di Sumut ini saling peduli sesama, mudah kita mewujudkan Sumut yang bermartabat,” tuturnya.

Kepada anak yatim piatu yang hadir, Ijeck meminta agar dirinya dan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi didoakan. Sehingga, langkah keduanya untuk memimpin Sumut diberkahi oleh Allah dan mendatangkan lebih banyak manfaat pada masyarakat Sumut.

Acara penyantunan anak yatim piatu dimulai dengan acara ramah tamah terlebih dahulu dengan anak-anak yatim piatu yang berjumlah sekitar dua puluhan anak. Kemudian dilanjutkan dengan melantunkan doa bersama-sama, makan siang, dan pembagian bingkisan.
September 21, 2018

40 Anggota DPRD Kabupaten Way Kanan, Belajar Pariwisata ke DPRD Kota Medan

DPRD Kabupaten Way Kanan belajar anggaran ke DPRD Kota Medan. Foto: Amsal/Elshinta.Sebanyak 40 Anggota DPRD Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung berkunjung ke DPRD Medan. Kedatangan para wakil rakyat dari Kabupaten Way Kanan ini dipimpin Beta Juana yang diterima Kabag Persidangan dan Perundang-undangan, Hj.Alida, SH, Kasubag, Perundang-undangan, Hasan, Kadis Pariwisata Kota Medan, Agus Suriono, Sekretaris Badan Retribusi dan Pajak Daerah Kota Medan , Drs.Hj.Yusdarlia, Kabid Prasarana Jalan, dan staff ASN Sekretariat DPRD Kota Medan, Kamis, (20/9).

Dalam pertemuan yang penuh keakraban tersebut banyak pertanyaan tentang pengelolaan dan pengembangan wisata dikawasan Kota Medan yang terkenal dengan peninggalan sejarahnya. Menjawab itu Kadis Pariwisata Medan, Agus Suriono menyatakan saat ini melakukan promosi tentang objek wisata, tidak hanya Danau Toba saja yang menjadi Ikon akan tetapi seperti Mesjid Raya, Istana Maimoon, dan banyak lagi yang bisa didatangi oleh para turis lokal dan mancanegara.

Masih dalam pertemuan diruang Bamus Lantai II DPRD Medan, Agus juga menerangkan saat ini Medan terus melakukan pembenahan disektor pariwisata satu diantaranya memberikan gambaran tentang Medan. "Terlebih lagi, Sumatra Utara menjadi tuan rumah MTQN ke-27, ini merupakan satu promosi bagi pariwisata," ucap Agus seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Amsal.

Sementara itu, Sekretaris Badan Retribusi dan Pajak Daerah Kota Medan, Drs.Hj.Yusdarlia mengatakan, target PAD yang diberikan kepada Badan Retribusi dan Pajak Daerah Kota Medan untuk Tahun 2018 sebesar Rp. 1,4 triliun, dan sampai bulan September 2018 ini sudah mencapai 66,87 persen yang diperoleh dari sektor penerimaan pajak Hotel mencapai 64.84 %, pajak Restoran, 68.87 %, pajak Hiburan, 66.59 %, Pajak Parkir, 72.08 %, BPHTB, 51.18 %, PBB, 73.11 %.

Para wakil rakyat dari Way Kanan ini, banyak mendapat masukan terutama dalam pengelolaan anggaran yang dapat mempengaruhi pendapat asli daerah. Usai melakukan pertemuan, para wakil rakyat ini foto bersama dengan unsur sekretariat DPRD dan Pejabat Pemko Medan.
September 21, 2018

Tuan Guru Sufi: Sandiaga Uno Makin Bercahaya

MuslimOnline.Id- Komisi Pemilihan Umum (KPU) resmi menetapkan nomor urut pasangan calon di Pilpres 2019. Acara pengundian nomor urut berlangsung di Gedung KPU, Jumat malam (21/9/2018).

Pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin mendapatkan Nomer Urut 01 sementara Pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno mendapatkan Nomor Urut 02, untuk digunakan pada Kampanye Pilpres yang akan dimulai pada 23 September 2019 besok.

Ada momen menakjubkan yang tertangkap kamera, saat cawapres Sandiaga Salahuddin Uno mencium tangan Kyai Ma'ruf.

Momen itu menurut Tuan Guru Batak, Dr Ahmad Sabban Rajagukguk, membuat Sandiaga Uno semakin bercahaya.

"Dalam tradisi sufisme, mereka yang ber-adab adalah tanda mendapatkan cahaya. Sebab adab diatas segala ilmu.  Dan Ilmu tanpa adab tidak lebih hanya kembaran Iblis yg mungkin berbusana 'alim bahkan malaikat," ujar Sabban.

Tuan Guru menyebut hal tersebut meruapakan sebuah keteladanan yang patut dicontoh dan merupakan awal dari pemilu yang beradab.

"Saya mengamati tuan Sandiaga Uno ini semakin bercahaya. Bahkan cahaya-nya hampir memerangi seantero nusantara. Saya tidak tahu apakah ini karena rekayasa kamera yang pas, tapi pragementasi Tuan Sandiaga Uno mencium tangan KH. Ma'ruf Amin ini punya tawar yang memukau tentang sebuah keteladanan dan keber-adab-an," ungkap Pengasuh Rumah Sufi dan Peradaban ini, Sabtu (22/9/2018).
September 21, 2018

Prabowo-Sandi Dapat Nomor 2, Ini Kata UAS

MuslimOnline.Id-Jumat (21/9/2018), Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah merilis nomor urut capres resmi untuk kedua pasangan calon dalam Pilpres 2019.

Hasil pengundian, pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin mendapat nomor urut 1. Sedangkan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno mendapat nomor urut 2.

Hasil pengundian nomor urut pasangan capres-cawapres Pilpres 2019 ini sontak mendapat reaksi dari berbagai kalangan, termasuk dari tokoh muda Kota Medan, Ustadz Anton Simarmata.

"Insyaallah dengan No urut 2 ini, sesuai dengan issu yang menjadi tagline Prabowo- Sandi menjadi lebih mudah untuk diingat yaitu dua issu penting yaitu adil dan makmur, menciptakan keadilan sehingga tercapai kemakmuran," ujar Anton yang merupakan Ketua DPC PKS Medan Perjuangan.

Apalagi, waktu pencabutan bertepatan dengan Hari Perdamaian (International Day of Peace).

"Dengan demikian maka akan tercipta kedamaian. Sebagaimana salam damai Peace," pungkasnya.
September 21, 2018

Allahu Akbar! Wagub Sumut Ajak Sholat Subuh Berjamaah Tiap Hari

MuslimOnline.Id-Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagub Sumut) Musa Rajekshah bersilaturahmi dan melaksanakan shalat subuh berjamaah bersama masyarakat di Masjid Khairiyah, Kecamatan Karang Berombak, Medan, Jumat (21/9).  Masyarakat Sumut diajak bersama-sama memakmurkan masjid, antara lain dengan melaksanakan shalat subuh berjamaah di masjid setiap hari.

“Shalat jamaah sebaiknya ramai, tidak hanya pada saat tertentu saja. Karena itu, saya mengimbau kepada masyarakat agar melaksanakan shalat subuh berjamaah setiap hari,” ujar Wagub Musa Rajekshah, usai shalat subuh kepada jamaah yang hadir.

Wagub Musa Rajekshah mengaku senang melihat banyak remaja dan anak-anak yang ikut shalat subuh berjamaah. “Melihat pemudanya seperti ini, insya Allah bisa menjadi pemimpin di Kota Medan atau Sumatera Utara,” katanya.

Dikatakannya, untuk memiliki masa depan yang lebih baik, remaja sebaiknya melakukan hal yang positif. “Yang penting kegiatan haruslah positif. Apalagi saat ini narkoba di daerah kita luar biasa. Lebih baik berkumpul di masjid seperti ini, agar remaja tidak menjurus kepada kegiatan yang negatif dan merusak,” ujar Musa Rajekshah yang akrab disapa Ijeck.

Menurut Ijeck, selain mendekatkan diri kepada Allah SWT, shalat berjamaah bisa mendekatkan silaturahmi antar umat. Juga memperkuat persaudaraan, karena selalu bertemu dan bertatap muka setiap saat.

Dalam kesempatan itu, Ijeck juga menyampaikan agar masyarakat Sumut tetap menjaga kedamaian dan persaudaraannya. Terutama di tahun politik dan menjelang pelaksanaan pemilihan legislatif (Pileg) serta pemilihan presiden (Pilpres) pada tahun 2019, agar masyarakat terus menjaga kekompakannya.

Pada Pilkada serentak yang lalu, masyarakat telah terbukti berhasil menjaga kedamaian dan keamanan di Sumut. “Mari kita jaga keamanan dan kedamaian Sumatera Utara pada Pilpres dan Pileg nanti, silahkan memilih dengan hati nurani, jangan sampai terjadi perpecahan,” ujar Ijeck.

Ijeck juga mengapresiasi masyarakat yang mendukungnya untuk menjalankan amanah sebagai pemimpin Sumut, bersama Gubernur Sumut Edy Rahmayadi. “Terima kasih atas dukungan saudara-saudara pada Pilkada lalu, saya dan Pak Gubernur Edy Rahmayadi akan menjalankan amanah dengan sebaik baiknya, agar bisa membangkitkan Sumatera Utara dan menjadikannya bermartabat,” katanya.

Ketua BKM Al Khoiriyah Muhammad MP Rambe mengapresiasi kedatangan Wagub Sumut Musa Rajekshah ke Lingkungan 13, Kecamatan Karang Berombak, Medan Barat. “Terima kasih Bapak Wakil Gubernur Musa Rajekshah yang telah sudi bersilaturahmi dan ikut shalat subuh berjamaah dengan kita, jarang sekali ada pejabat yang datang ke sini,” katanya.

Sementara itu, Ustadz Sugianto pada tausiyahnya, mengatakan shalat subuh berjamaah ini merupakan momentum berhijrah untuk umat. “Semoga tidak hanya hari ini saja, semoga ke depan shalat subuh berjamaah seperti ini dilakukan setiap hari. Semoga pejabat-pejabat di daerah ini juga ikut melaksanakannya,” katanya.

Usai shalat subuh berjamaah, diadakan silaturahmi dan pengajian bersama masyarakat. Selanjutnya diadakan sarapan bersama. Sewaktu sarapan, terlihat keakraban di antara Wagub Sumut Musa Rajekshah dan masyarakat. Turut hadir pada kesempatan tersebut Lurah Karang Berombak Mhd Ridho Siregar, pengurus BKM, remaja Masjid Khoiriyah dan masyarakat sekitar.
September 21, 2018

Perwakilan PA 212 Sumut, GIP NKRI Siap Menang dalam Pemilu 2019

MuslimOnline.Id- Gerakan Islam Pengawal NKRI (GIP-NKRI) turut serta mewakili Sumatera Utara dalam kegiatan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Persaudaraan Alumni 212. Rapimnas kali ini mengangkat tema “Memperjuangkan Kemenangan Ummat Islam Secara Konstitusional Dalam Pileg dan Pilpres 2019”.

Propinsi Sumatera Utara selain diwakili GIP NKRI yang mengirim Wakil Ketua Umum, Chairul Munadi dan Panglima Brigade GIP NKRI, Taufik Ismail juga mengirim tokoh pergerakan umat Islam, Affan Lubis dan beberapa tokoh lain.

Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) Slamet Ma’arif mengatakan Rapimnas kali ini akan lebih banyak berbicara strategi pemenangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo-Sandiaga Uno (PAS) hasil dari Ijtima ulama II lalu.

“Strategi salah satunya akan kembali menguatkan kembali database dari para alumni 212 yang berjumlah sekitar 7,3 juta orang dari seluruh Indonesia,” ujarnya di Aula Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Pusat, Jalan Kramat Raya Jakarta Pusat, Kamis (20/9/2018).

Slamet mengungkapkan dengan database tersebut, sehingga nanti akan ditetapkan koordinator provinsi, kabupaten, ormas dan mahasiswa.

Rapimnas PA 212 ini juga sebagai bentuk penghormatan terhadap arahan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS).

Slamet juga menambahkan, hasil dari Rapimnas ini akan diserahkan ke Tim Sukses (Timses) Prabowo-Sandi.

Adapaun tokoh yang hadir dalam Rapimnas sendiri diantaranya Dewan Penasehat 212 Amien Rais, Eggi Sudjana, Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Ustad Sobri Lubis, Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa-Ulama (GNPF Ulama) Yusuf Muhammad Martak dan KH Muhammad al Khaththath serta perwakilan dari seluruh Propinsi di Indonesia.

Selain itu, PA 212 mengaku bukan hanya memenangkan PAS namun juga para alumni PA 212 yang akan mencalonkan diri menjadi Calon Anggota Legislatif (Caleg).

Untuk Sumatera Utara sendiri, dalam Pileg 2019, Ketua Umum GIP NKRI, Masri Sitanggang maju mencalonkan diri untuk DPR RI Dapil Sumut 1 dari PBB.