MuslimOnline.Id- Seorang murid yang sedang bertamu di rumah ustadznya tertegun heran, ketika melihat sang ustadz sedang sibuk bekerja sendiri menyikat lantai di rumahnya sampai bersih.
Si murid bertanya: "Apa yang sedang ustadz lakukan?
Sang ustadz menjawab: "Tadi saya kedatangan tamu yang meminta nasihat. Saya berikan banyak nasihat. Namun, setelah tamu itu pulang saya merasa menjadi orang hebat. Kesombongan saya mulai muncul. Oleh karena itu, saya lakukan pekerjaan ini untuk membunuh perasaan sombong itu.
Sombong adalah penyakit hati yang bisa menghinggapi setiap orang.
Sombong yang paling rendah adalah sombong karena materi. Merasa lebih kaya, lebih berkuasa, lebih cantik/ganteng, lebih bangsawan atau merasa lebih terhormat daripada orang lain. Inilah kesombongan Fir'aun. Akibat kekuasaannya yang besar, sehingga menganggap dirinya layak menjadi Tuhan.
Sombong tingkat kedua adalah sombong karena kecerdasan. Merasa lebih pintar, lebih paham, lebih bisa, lebih kompeten, lebih berpengalaman, dan semacamnya. Inilah kesombongan orang munafik yang merasa lebih tahu dan lebih berpengalaman daripada orang beriman. "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu seperti orang-orang kafir (orang-orang munafik) itu, yang mengatakan kepada saudara-saudara mereka apabila mereka mengadakan perjalanan di muka bumi atau mereka berperang: “Kalau mereka tetap bersama-sama kita tentulah mereka tidak mati dan tidak dibunuh”. Akibat (dari perkataan dan keyakinan mereka) yang demikian itu, Allah menimbulkan rasa penyesalan yang sangat di dalam hati mereka. Allah menghidupkan dan mematikan. Dan Allah melihat apa yang kamu kerjakan“. (Qs. Surat An-Nisa’ : 8).
Namun kesombongan yang paling berbahaya adalah kesombongan karena FAKTOR KEBAIKAN. Ketika kita merasa lebih bermoral, lebih baik, lebih pemurah, lebih banyak amalnya, lebih banyak kontribusinya, lebih ikhlas dan lebih semangat beribadah DARIPADA ORANG LAIN. Inilah kesombongan iblis yang merasa lebih baik daripada Nabi Adam as. "Allah berfirman: 'Hai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang (yang) lebih tinggi?' Iblis berkata: 'Aku lebih baik daripadanya, karena engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah'." (QS Shaad : 75-76).
"Ana khoirun minhu (Saya lebih baik dari dia)," kata Iblis. Merasa diri lebih baik dari pada yang lain itulah sombong. Dan akibat sombong, maka iblis dikutuk oleh Allah swt.
Sombong tingkat tiga disebut paling berbahaya karena paling tersembunyi. Bahkan pelakunya sendiri seringkali tidak menyadarinya.
Dibutuhkan mujahadah untuk mendeteksi berbagai bentuk kesombongan tersebut dan mengobatinya sebelum ia membesar sehingga makin sulit diobati.
Sering-seringlah memuji Allah, istighfar dan menyungkurkan wajah ini ke tanah (sholat) sehingga tidak besar kepala dan sombong. Juga berdoa dan meminta nasehat dari orang lain.
Ingatlah...hukum alam (baca hukum Allah) ini : Kesombongan cepat atau lambat hanya akan membawa seseorang pada KEHINAAN dan KEJATUHAN DIRI di dunia dan akhirat serta sulit untuk bangkit lagi kecuali setelah pupus rasa sombong itu dari diri seseorang dengan bertaubat.
"Pada hari kiamat orang-orang yang sombong itu akan digiring dan dikumpulkan seperti semut kecil, di dalam bentuk manusia, kehinaan akan meliputi mereka dari berbagai sisi. Mereka akan digiring menuju sebuah penjara di dalam Jahannam yang namanya Bulas. Api neraka yang sangat panas akan membakar mereka. Mereka akan diminumi nanah penduduk neraka, yaitu thinatul khabal (lumpur kebinasaan)”. (Hadits Hasan. Riwayat Bukhari di dalam al-Adabul Mufrad, no. 557; Tirmidzi, no. 2492; Ahmad, 2/179; dan Nu’aim bin Hammad di dalam Zawaid Az-Zuhd, no. 151).
Maka tetaplah RENDAH HATI dan teruslah bertumbuh.
Karena bisa jadi orang yang kita anggap biasa saja tapi ternyata ia lebih hebat daripada kita.
Ustd satria hadi lubis
#RumahDakwahIndonesia
Nasional
Tuesday, August 7, 2018
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment