Mendengar kabar Ustadz Surianda, ribuan masyarakat Kota Medan dan Sumatera Utara pun langsung melayat ke kediaman di Jalan Mistar Medan. Masyarakat sampai harus mengantri dengan pintu masuk antara perempuan dan laki laki dipisah demi melihat dan mencium wajah jenazah yang selama hidupnya terkenal ramah terhadap semua orang. Ribuan orang meneteskan air mata.
Sosok Ketua DPD PKS Kota Medan ini dikebumikan di pemakaman muslim jalan Gatot Subroto tepatnya di belakang Masjid Al-Hasanah setelah sholat Asar. Jamaah yang membludak membuat masjid tidak mampu menampung semua hingga sholat Asar pun dilakukan berulang kali. Begitu juga sholat jenazah.
Putra pertama, Subhan Najiyullah Lubis menceritakan Ia menceritakan, hingga Selasa malam Ustaz ayahnya masih beraktivitas seperti biasa.
Sebelumnya, pada Ahad (13/1), ustaz Surianda Lubis masih berdakwah di Masjid Al Jihad. Bahkan, pada Selasa (15/1) petang, ia masih memberikan ceramah. Selasa malam pun, ia mengajak putranya untuk mempersiapkan materi ceramah.
"Ketika saya di kamar mau tidur tiba-tiba umi (ibu) memanggil. Kala itu, saya liat ayah tidak sadarkan diri. Lalu, kami bawa ke rumah sakit Royal Prima. Tapi ruang ICU padat," katanya seperti dilansir TribunMedan.
Setelah itu, Rumah Sakit Royal Prima merujuk ke RS Bina Kasih, Rabu (16/1/2019) dini hari.
Pihak dokter menyatakan hipertensi atau darah tinggi mengakibatkan Ustaz Surianda Lubis tak sadarkan diri.
"Saat dibawa ke rumah sakit tekanan darah tinggi 190. Namun terus naik, mencapai 200-an. Jadi pecah pembulu darah di bagian kepala. Harusnya ayah menjalani operasi pukul 11.00 WIB. Namun pada pukul 07.00 WIB perawat memanggil karena ada gangguan pernafasan. Hanya berselang beberapa menit ayah sudah tiada," ujarnya.
Dalam sesi pemakaman suami dari Sri Prafanti ini, tampak hadir Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, Anggota DPR RI Fraksi PKS Ustadz Anshory Siregar, Lc, mantan Walikota Medan Abdillah, Ustadz Abdul Latif Khan, Ustadz Zulfikar Hajar dan sejumlah tokoh lainnya.
No comments:
Post a Comment