Breaking News

Nasional

Saturday, December 21, 2019

Medan Bebas Banjir 2022, Sumut Bermartabat

Medan- Gubernur Sumatera Utara Edy mengingatkan apabila alam dijaga, maka alam akan menjaga yang menjaganya. Untuk itulah Gubsu mengajak semau untuk menjaga alam.

Hal itu disampaikan dalam Deklarasi dan Sosialisasi Medan Bebas Banjir 2022 di Lapangan Merdeka Medan, Ahad (22/12). Acara ini dihadiri ratusan masyarakat dan komunitas pencinta lingkungan.

“Apabila alam terjaga dengan baik, maka alam pun akan menjaga kita. Adanya banjir bandang, itu semua akibat ulah kita. Jadi mulai saat ini, marilah  kita jaga alam ini sehingga alam menjaga kita!” ujar Gubsu.

Melalui Deklarasi dan Sosialiasi Medan Bebas Banjir 2022, Gubsu merngajak seluruh warga Sumut dan Kota Medan untuk menjaga kebersihan sungai  yang melintasi Kota Medan. 

Warga yang tinggal di bantaran sungai akan diupayakan pemindahannya, sehingga kebersihan sungai terjaga. Semua itu dilakukan dalam rangka mengembalikan fungsi sungai sebagai sumber kehidupan.

“Medan bersih, Sumut akan bermartabat. Ke depan, kami sedang berkomunikasi dengan Bapak Wali Kota Medan. Seluruh tiang listrik akan hilang semua, kabelnya akan masuk lewat bawah. Untuk itu kami minta maaf minta maaf kepada warga  apabila ketenagan dan kenyamanannya terganggu menyusul dilakukannya penataan ini,” tegasnya.

Pemerintah Kota Medan sendiri menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Gubsu Edy Rahmayadi atas perhatiannya yang begitu mendalam terhadap Kota Medan.

“Kami seluruh jajaran Pemko Medan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Gubsu atas upaya yang dilakukan untuk mewujudkan Medan Bebas Banjir. Kami siap tidak hanya untuk bekerjasama tetapi juga siap melaksanakan semua kegiatan ini karena bertujuan demi kepentingan seleuruh warga Kota Medan,” kata Pelaksana tugas (Plt) Wali Kopta Medan Ir H Akhyar Nasution MSi.

Banjir adalah masalah yang sangat komplek dan sistemik. Oleh karenanya, Akhyar sangat senang, sebab seluruh pemangku kepentingan penanganan banjir di Kota Medan.

“Dengan kehadiran semua pemangku kepentingan yang terkait dengan penanganan masalah banjir, kami merasa punya teman dan orang tua di Kota Medan. Untuk itu  kami berharap semua pihak mengambil peran sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing,” kata Akhyar.

Akhyar menegaskan bahwa seluruh pihak  terlibat dalam penanganan banjir ini. Akhyar mewanti, jangan sampai ada satu pun mata rantai yang terputus. “Apabila ada satu mata rantai yang terputus, maka program Medan Bebas banjir yang kita laksanakan ini tidak akan terwujud,” tegasnya.

Seluruh masyarakat diimbau untuk minimal tidak buang sampah semabarangan, membersihkan halaman rumahnya masing-masing.

“Siapa pun dia, seluruh warga Kota Medan maupun yang datang ke Kota Medan, wajib mewadahi sampahnya masing-masing. Sampah itu tanggung jawab kita pribadi, tugas pemerintah hanya mengangkut  untuk selanjutnya memindahkannya dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA),” ungkapnya.


No comments:

Post a Comment