MuslimOnline.Id-
Oleh: Qosim Nursheha Dzulhadi
__________
Tuan dan Puan, Reuni itu namanya Reuni 212
Ya, reuni yang menyatukan semua elemen umat, sebelum elemen bangsa. Karena di sana umat Islam menyatu untuk bersatu
Tuan dan Puan, reuni itu bentuk kecintaan kepada Islam sebelum NKRI. Karena setiap Muslim pasti cinta NKRI. Dan NKRI adalah wujud kecintaan umat Islam kepada bangsa ini.
Tuan dan Puan, reuni itu menghapuskan segala macam stigma negatif. Konon ada yang bilang ajaran Islam itu horor, penuh teror, dan teori negatif lainnya. Nyatanya tidak! Kehidupan rumput saja dijaga, apalagi kehidupan umat manusia yang jelas-jelas makhluk Allah termulia. Ternyata Islam agama damai, agama yang esensinya adalah 'rahmatan lil-'alamin.
Tuan dan Puan, reuni itu menggemparkan dunia. Ternyata umat Islam Indonesia begitu damai, menyejukkan, sopan dan santun. Ya, bahkan sudah banyak suara dan doa bahwa akan ada kejutan dari Indonesia untuk dunia. Mungkin Indonesia akan memimpin dunia?
Tuan dan Puan, reuni itu bukti besarnya rasa cinta umat Islam untuk Indonesia. Tidak mungkin umat mayoritas ini akan mengkhianati cinta mereka bangsa ini. Meskipun mereka jarang teriak 'Aku Pancasila', 'NKRI herga mati', dan slogan lainnya. Karena yang teriak Pancasila belum tentu Pancasilais. Pun Mohammad Natsir tak pernah keras-keras teriak NKRI, tapi Mosi-Integral Mohammad Natsir bukti nyata sumbangsih seorang Muslim yang cinta NKRI.
Tuan dan Puan, reuni itu ingin menegaskan kepada dunia bahwa penjaga NKRI itu masih ada, masih kuat, masih kokoh, namanya umat Islam. Rasanya bangsa ini "berhutang" kepada umat ini. Maka tak patut umat Islam mendapat stigma aneh-aneh, mendapat perlakuan diskriminatif, dianak-tirikan, bahkan dianggap merusak tatanan negara. Reuni itu menunjukkan umat Islam tidak demikian.
Tuan dan Puan, reuni itu ingin kirim pesan: jangan lagi ana penistaan terhadap agama apapun, apalagi agama Islam. Karena bangsa ini kuat berkat umat Islam yang selalu siap membela NKRI sampai titik darah penghabisan.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar wa Lillahilhmdu!
__________
Bandara Kualanamu
Ahad, 212/2018
No comments:
Post a Comment