Breaking News

Nasional

Sunday, November 25, 2018

Diskusi GIP NKRI: Umat Harus Menang 2019

MuslimOnline.Id- Umat Islam harus memenangkan Prabowo sebagai Presiden dan juga merebut kekuasan politik di legislatif khususnya melalui tiga partai Islam yakni PBB, PKS dan PAN.

Itulah setidaknya sebuah point kesimpulan dari diskusi politik Islam Gerakan Islam Pengawal NKRI (GIP-NKRI), Ahad (25/11/2018) di Madani Hotel, Jalan Sisingamangaraja Hotel Medan.

Moderator acara, Rafdinal menuturkan umat Islam sekarang harus bisa mengirimkan wakil-wakilnya dari tiga partai Islam tersebut. Tidak boleh saling melemahkan di antara perjuangan tiga partai tersebut.



"Umat Islam harus fokus memilih perwakilannya yang membela kepentingan umat Islam dari partai partai Islam. Meskipun setiap partai pasti memiliki konflik di dalam tubuhnya, itu jangan menjadi bahan untuk saling melemahkan perjuangan," ujar Wakil Ketua PD Muhammadiyah Kota Medan itu.

Diskusi rutin Politik Islam dari GIP NKRI mengangkat tema "Umat Islam Menghadapi 2019" kali ini menghadirkan pembicara utama Ketua Umum GIP NKRI, Dr Masri Sitanggang, Ketua Majelis Syuro Forum Umat Islam (FUI) Irwansyah SH MH, KH Nazaruddin Lubis dan Anggota DPD RI, Dedi Iskandar Batubara.

Dalam kesempatan itu, Ketua Umum GIP NKRI, Masri Sitanggang menegaskan bahwa pertarungan kekuasaan di Indonesia sejatinya berada di parlemen sehingga tidak boleh dilupakan.

"Jangan sampai umat Islam dari zaman ke zaman menjadi pendorong mobil mogok. Rame-rame mendorong, namun setelah mobil jalan lantas ditinggalkan. Saatnya 2019 umat Islam yang memimpin," ujar Masri yang merupakan Caleg DPR RI asal PBB.

Langkah konkretnya, lanjut Masri, adalah dengan memenangkan partai-partai Islam yang selama ini jelas track recordnya dalam membela kepentingan Islam yakni PBB, PKS dan PAN.

Senada itu, Ketua Majelis Syuro FUI, Irwansyah mengatakan belum pernah sekalipun partai Islam bisa menguasai parlemen nasional semenjak Pemilu 1955. Hal itu juga terlihat di wilayah dan juga daerah.

"Para caleg muslim harus meluruskan niat untuk kepentingan Islam bukan hanya untuk duduk dan memperoleh kewenangan. Untuk DPRD Medan, Ketuanya non-muslim. Padahal hanya 39 persen non muslim di sana. Di Sumut, mayoritas partai pemenang pemilu, juga non muslim," ujar mantan Ketua Pusat Advokasi Hukum dan HAM (PAHAM) Sumut ini.

Sementara itu, dalam memenangkan Pemilu, Anggota DPD RI Dedi Iskandar Batubara mengajak para caleg dan aktivis Islam untuk turun ke daerah-daerah. Tidak hanya di perkotaan.

"Kita yang tinggal di perkotaan, mungkin banyak menerima informasi. Sedangkan masyarakat di desa-desa tidak mendapat informasi yang cukup sehingga cenderung pragmatis," ujarnya.

KH Nazaruddin Lubis melengkapi dengan persatuan umat Islam yang dapat menghadirkan martir-martir akan terwujud jika pada diri setiap aktivis Islam memiliki sikap rendah hati.

Acara ini dihadiri seratusan tokoh dari berbagai ormas Islam dan aktivis Islam seperti GNPF Sumut, FPI, FUI, Sultan Institute, GEMA An-Nas, RGP dan ormas lain serta tokoh masyarakat.

No comments:

Post a Comment